Imlek Saat Pandemi Covid-19, Polisi Lakukan Penjagaan Ketat Kelenteng di Tangerang
Kabagops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan mengatakan, pihaknya akan menjaga semua kegiatan ibadah ditiap kelenteng di Kota Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
"Yang bisa masuk ke area Boen Tek Bio itu adalah maksimal hanya 50-100 orang dan sisanya tunggu di luar. Ada dari polisi untuk menertibkan," ujar Ruby.
• Cerita Ibu Nur Tak Sangka Rumah Direnovasi Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat, Rampung Dalam 3 Minggu
• Gadis Belia Datang ke Dukun Ingin Kembalikan Keperawanan, Namun Malah Jadi Korban Rudapaksa
• Hasil Piala Dunia Klub - Bayern Muenchen Juara, Al Ahly Peringkat Ketiga
Ia pun memprediksi, satu orang paling lama beribadah sekira 10 sampai 15 menit.
Yang kemudian, umatnya diimbau untuk segera meninggalkan Kelenteng Boen Tek Bio supaya orang yang sudah mengantre di luar bisa segera beribadah.
"Memang masing-masing punya niat dan tujuan beda jadi ada yang cepat dan lama. Memang prediksi paling lama sembahyang itu 10 sampai 15 menit," sambungnya.
Kelenteng tersebut pun akan merayakan tanpa ada pesta seperti Barongsai dan Potehi hari ini dan besok.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada Kamis (11/2/2021) petang di Kelenteng Boen Tek Bio, tidak ada aktivitas ibadah di dalamnya.
Hanya banyak kegiatan jual beli pernak-pernik Imlek di sekitarnya saja.
Namun, Kelenteng yang jadi jantung budaya warga Tionghoa di Tangerang tersebut tetap menerima umatnya untuk berdoa tanpa ada pesta.
Ruby Santamoko menjelaskan, kalau tahun 2021 menjadi tahun yang sangat berbeda dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
"Terus terang tahun ini enggak ada perayaan, perayaan di Boen Tek Bio yang selama ini kita ada Barongsai, Liong, Potehi, pasar murah, kesenian, kita tiadakan. Karena menyangkut pandemi dan terus terang perbedaannya banyak sekali," jelas Ruby di Kelenteng Boen Tek Bio.
Ia mengaku, persiapan Imlek tahun ini juga sangat berbeda.
Kalau tahun-tahun sebelumnya pengurus sibuk menyiapkan sajian makan, pesta, dan sebagainya, tahun ini mereka disibukan mencari jalan keluar agar umat tidak berbondong-bondong datang.
"Kita sudah lakukan imbauan dari 12 januari 2021 dalam bentuk tulisan. Perkumpulan ketua kami juga sudah buat semacam film pendek berisi imbauan kalau tahun ini Imlekan di rumah saja tidak perlu ke kelenteng," imbau Ruby.
Namun, pihaknya tidak melarang bila ada sebagian umatnya yang kekeh untuk datang ke kelenteng atau pun tidak terpapar informasi berisikan imbauan.