Jakarta Dikepung Banjir

Mereka yang Dapat Berkah Saat Banjir, Ini Kisah Montir Motor di Cipulir dan Ojek Gerobak di Tangsel

Banjir di Ibu Kota bagi sebagian orang bisa menjadi berkah karena mendapatkan rezeki. Mereka menawarkan jasa untuk membantu orang.

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Ojek Gerobak di Kawasan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), sabtu (20/2/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Banjir di Ibu Kota DKI Jakarta bagi sebagian orang bisa menjadi berkah karena mendapatkan rezeki.

Ya, mereka menawarkan jasa untuk membantu orang yang mengalami musibah saat banjir di ibu kota dan sekitarnya.

Contohnya, Zainal (40) yang merupakan montir motor yang bengkelnya tak jauh dari Pasar Cipulir.

Dia sengaja datang ke Cipulir, karena sudah tahu pasti akan ada pemandangan orang susah payah mengengkol sepeda motor dalam keadaan basah kuyup.

Zainal berdiri di seberang Kantor Puslitbangtek Lemigas, Cipulir, Jakarta Selatan.

Ia melambaikan tangan ke arah pengemudi sepeda motor yang mendorong kendaraannya.

Di depannya, banjir yang menggenangi Jalan Ciledug Raya, lebih tepatnya di Pasar Cipulir, belum surut betul.

Hingga pukul 13.00 WIB, Sabtu (20/2/2021), kedua sisi lajur masih tergenang.

"Ayo, ayo, ayo, yang mogok, yang mogok ke sini," terial Zainal kepada mereka.

Di tangannya, Zainal memegang kunci busi dan menawarkan bantuan.

Bermodalkan itu dan obeng kembang dan obeng minus, dia jadi penolong motor yang mogok seusai menerjang banjir.

Satu motor menghampirinya.

Dibukanya cover plastik dekat jok depan, dicarinya selang busi, dan dicopotnya selang itu dan kemudian busi dicabut menggunakan kunci busi.

"Coba disela," pinta Zainal.

Si pengemudi melakukannya dan Zainal bilang aman.

Katanya, kelistrikan masih sempurna.

Dia tinggal mengelap bagian busi yang basah.

Sebelum busi dipasang, Zainal mengengkol selaan sepeda motor berkali-kali.

Setelah itu, dia pasang busi itu dan kembali menyalakannya. Sepeda motor itu hidup.

Dipasangnya cover penutup itu, lalu Zainal berdiri. Uang Rp 20 ribu dia terima.

"Baru 5 motor hari ini. Saya sih enggak pasang tarif, kan enggak semua orang bawa uang, bawa dompet. Tapi alhamdulillah semuanya bayar," katanya.

Zainal memegang kunci busi. Bermodalkan itu dan obeng kembang dan obeng minus, dia jadi penolong motor yang mogok seusai menerjang banjir.
Zainal memegang kunci busi. Bermodalkan itu dan obeng kembang dan obeng minus, dia jadi penolong motor yang mogok seusai menerjang banjir. (Reza Deni/Tribunnews.com)

"Kalau sudah surut ya balik kanan kita," katanya sambil terkekeh.

Hingga saat ini, sudah terkumpul Rp150 ribu lebih yang Zainal dapatkan.

Diketahui, banjir yang merendam Pasar Cipulir dan menyendat akses Jalan Ciledug Raya terjadi pada pagi hari.

Banjir di Jalan Ciledug Raya setinggi kira-kira 30-50 cm.

Sementara di area dasar Pasar Cipulir, banjir merendam pertokoan setinggi 100-130 cm.

Petugas kebersihan PPSU hingga Satpol PP sudah berada di lokasi untuk membantu warga dan pedagang.

Ojek Gerobak di Tangsel

Ojek Gerobak di Kawasan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), sabtu (20/2/2021).
Ojek Gerobak di Kawasan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), sabtu (20/2/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Lain lagi di Kawasan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Banjir yang merendam kawasan tersebut dimanfatkan sejumlah kelompok pemuda mendapat rezeki, sabtu (20/2/2021).

Pasalnya para pemuda itu menjajakan ojek gerobak yang membantu pengendara melintas jalan yang terputus.

Di antaranya, di Jalan Setiabudi, Pondok Kacang Timur, masih sekitar Maharta. Akses jalan tersebut terputus akibat banjir sekira 50 centimeter.

Alfrido (17) dan lima temannya bermodal gerobak yang dipinjamnya dari kerabat untuk menjajakan ojek gerobak.

Mereka mengangkat motor pengendara dan mendorongnya menerobos banjir.

Bukan perkara mudah, para pemuda itu mengangkat motor yang beratnya puluhan kilogram ke atas gerobak yang tingginya sekira satu meter.

Belum lagi mereka harus berjalan menembus banjir yang cukup tinggi.

Sementara si pengendara berjalan kaki lewat pembatas kali yang tidak terjamgkau banjir.

"Bayarnya seikhlasnya," kata Alfrido di lokasi.

Ojek gerobak sangat diminati pengendara.

Pasalnya tidak ada jalan lain untuk melintasi Jalan Setiabudi karena dikepung banjir.

Dari sekira pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, Alfrido meraup ratusan ribu rupiah.

Ia menaruh uang pemberian pengendara dalam kantong plastik yang diikat di gerobak.

"Paling Rp 500 ribu - Rp 600 ribu. Nanti dibagi-bagi," ujarnya.

Hampir setiap tahun wilayah Pondok Maharta memang selalu terendam banjir.

"Setiap tahun seperti ini (menjajakan ojek gerobak) setiap banjir," ujarnya.

Anies: 113 RT Masih Tergenang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan tinjauan di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2/2021).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan tinjauan di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2/2021). (Istimewa/Dok Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, hingga siang ini masih ada sejumlah wilayah yang tergenang banjir.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, dari 200 RT yang sempat terendam pagi tadi, baru 87 RT surut

"Per jam 12.00 WIB sudah ada 87 RT yang telah surut. Jadi statusnya sekarang tinggal 113 yang masih ada genangan," ucapnya, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Sang Adik Ceritakan Cita-cita Komjen Agus Andrianto Masa Kecil, Sempat Terpukul Saat Ibunda Wafat

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Sariyo Jual Mangkok di Lampu Merah Malah Ditipu Pakai Amplop Isi Guntingan Koran

Baca juga: Update Pembunuhan di Rembang: Urutan Sumani Bunuh Keluarga Ki Anom Subekti, Istri Korban Terakhir

Anies mengklaim, puluhan RT yang telah surut ini terendam banjir tidak lebih dari tiga jam.

Artinya, genangan yang membanjiri kawasan itu bisa surut kurang dari enam jam.

"Anda bayangkan saja dalam waktu 3 jam dari 200 sudah kurang jadi 113," ujarnya saat meninjau korban banjir di lokasi pengungsian GOR Otista, Jatinegara, Jakarta Timur.

Imbas banjir yang mengepung Jakarta hari ini, sebanyak 1.361 orang dari 379 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke 26 posko yang telah disiapkan Pemprov DKI.

Anies pun berharap banjir bisa segera surut, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumahnya kembali.

"Air Insya Allah ada waktu surut. Kami berharap nanti segera tuntas, sehingga masyarakat bisa kembali. Mudah-mudahan siang ini lebih banyak lagi yang surut," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pemuda Sekitar Pondok Maharta Tangsel Bisa Dapat Rp 600 Ribu Hasil Tawarkan Jasa Ojek Gerobak, .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Zainal, Montir di Cipulir Ketiban Rezeki Saat Banjir Terjang Jakarta, 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved