Jakarta Dikepung Banjir

Tak Hanya Tanggul Bocor, Air Kiriman dan Rob Memperparah Banjir di Kapuk Muara

Tanggul bocor menjadi penyebab utama banjir di empat RW sekitaran Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan,

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Tanggul bocor di sepanjang Kali Angke menyebabkan banjir di permukiman warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tanggul bocor menjadi penyebab utama banjir di empat RW sekitaran Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2021).

Selain karena tanggul bocor, banjir juga diperparah kondisi-kondisi lainnya.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara Adrian Mara Maulana mengatakan, kondisi pertama yang memperparah banjir di Kapuk Muara ialah air kiriman dari Bogor yang termasuk daerah hulu.

Air dari Bogor mengalir hingga ke Kali Angke di Kapuk Muara yang termasuk daerah hilir.

"Iya, dari air kiriman juga. Jadi Kali Angke, Kali Ciliwung, kiriman," kata Adrian di Kapuk Muara.

Adrian mengharapkan aliran air kiriman segera berakhir dan hujan tak lagi turun pada hari ini.

Hal itu agar banjir bisa segera surut seiring penanganan di empat rumah pompa sekitaran Kapuk Muara dengan pengerahan 11 mesin pompa.

"Ya mudah-mudahan kalau tidak ditambah dengan hujan kita cepat surut. Jadi, kalo di Jakarta Utara ini di hilirnya, mudah-mudahan tidak ada kiriman dan hujan juga nggak ada," kata Adrian.

Kondisi kedua yang memperparah banjir di Kapuk Muara ialah air pasang laut.

Rob iya. Rob itu biasa kalo di Jakarta Utara, itu dari pagi jam 5 sampai jam 10.

Pantauan TribunJakarta.com sore ini, banjir masih merendam ruas Jalan Kapuk Muara Raya dengan ketinggian sekitar 40-50 sentimeter.

Terlihat kondisi jalan yang terendam banjir membuat akses jalan sulit dilalui.

Hanya kendaraan besar dan mobil pribadi yang mampu menerjang banjir dengan lancar.

Di sisi lain, sejumlah warga masih nekat menerjang banjir dengan sepeda motor mereka.

Ada yang berhasil, ada pula yang motornya mogok di tengah banjir.

Sementara itu, banyak pengendara motor yang berkumpul di ruas Jalan Kapuk Muara yang datarannya lebih tinggi.

Mereka berhenti di pinggir jalan dan memarkirkan motor di sana. Sebab, mereka tak berani menerjang banjir yang cukup dalam.

Tak hanya itu, tak sedikit pula warga yang memilih menyelamatkan motor mereka ke rumah pompa di Jalan Kapuk Muara Raya.

Baca juga: Karena Banjir, Bus Sekolah DKI Hentikan Sementara Evakuasi Pasien Covid-19

Lurah Kapuk Muara Jason Simanjuntak mengatakan, banjir sudah menggenangi wilayahnya sejak pagi tadi dengan ketinggian variatif.

"Ketinggian banjir variatif, yang paling dalam itu sekitar 40 sentimeter. Tadi pagi sih 55 sentimeter, cuman sudah surut jadi 40 sentimeter," kata Jason di lokasi.

Baca juga: Tanggul Bocor Sepanjang Kali Angke Sebabkan Banjir di Kapuk Muara

Menurut Jason, ada empat RW di wilayahnya yang terdampak banjir ini.

Baca juga: 26 Lokasi Pengungsian Disiapkan Bagi Korban Banjir, Anies: Keselamatan Warga Prioritas Kami

Total ada sekitar 200 rumah yang terdampak.

"Yang banjir RW 01, sebagian RW 05, 04, dan RW 02. Jumlah rumahnya total sekitar 200 rumah. Pengungsian nggak ada," ucap Jason.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved