Jakarta Dikepung Banjir
Cara Anies Baswedan Tangani Banjir Dikritik Giring PSI: Anggaran Jakarta Boros Buat Hal Tak Perlu
Cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menangani banjir ibu kota dikritik Plt Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Namun, pemompaan itu harus menunggu karena KBB masih menampung air kiriman dari daerah hulu.
“Sesudah ini air akan mengalir ke Kanal Banjir Barat. Kanal Banjir Barat permukaan airnya masih tinggi. Karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota."
"Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan . Itu Depok maupun Puncak. Kalau itu sudah reda insya Allah lebih terkendali,” kata Anies.
Klaim Banjir Sudah Surut

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan banjir yang terjadi akibat hujan ekstrem pada Sabtu (20/2/2021) dini hari kemarin, kini telah surut sepenuhnya.
"Hari Senin, dini hari jam 03.00 WIB pagi tadi dipastikan 100 persen (banjir) sudah surut," ucapnya, Senin (22/2/2021).
Adapun banjir yang terjadi Sabtu lalu telah membanjiri 113 RW yang tersebar di sejumlah wilayah ibu kota.
Artinya, banjir baru sepenuhnya surut dalam kurun waktu lebih dari satu hari lamanya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, seluruh kegiatan masyarakat yang sempat lumpuh akibat banjir kini bisa beroperasi normal lagi.
"Alhamdulillah hari Senin pagi seluruh kegiatan perekonomian, kegiatan pemerintahan bisa berlangsung tanpa ada gangguan sedikit pun akibat curah hujan ekstrem pada Sabtu lalu," ujarnya di Balai Kota.
Orang nomor satu di DKI ini pun mengapresiasi jajarannya yang telah bekerja kerja memompa genangan, sehingga banjir bisa surut meski lebih dari enam jam seperti yang sebelumnya dijanjikan.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran yang bekerja ekstra keras untuk memastikan bahwa dampak dari curah hujan ekstrem tersebut bisa dikendalikan," kata dia.
Anies menyebut, banjir yang terjadi pada Sabtu lalu tak bisa dihindari lantaran hujan ekstrem melanda ibu kota.
Ia menyebut, curah hujan kala itu mencapai lebih dari 200 mm. Padahal, kapasitas penampungan curah hujan di DKI hanya sebesar 100 mm.
"Hari Sabtu dini hari Jabodetabek menerima curah hujan ekstrem di atas 150 mm per hari, kategorinya ekstrem di Jakarta sampai 226 mm," tuturnya.