Jakarta Dikepung Banjir

Cara Anies Baswedan Tangani Banjir Dikritik Giring PSI: Anggaran Jakarta Boros Buat Hal Tak Perlu

Cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menangani banjir ibu kota dikritik Plt Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.

TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Banjir mulai surut, korban banjir Cipinang Melayu mulai bersihkan rumah mereka dari sampah dan lumpur, Minggu (21/2/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut banjir di sejumlah lokasi di Ibu Kota pada Sabtu (20/2/2021) karena air kiriman dari Depok menimbulkan reaksi dari sejumlah pihak. 

Imbas dari banjir yang mengepung Jakarta, ribuan warga terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air hingga lebih dari satu meter.

Mereka mengungsi di 44 lokasi yang telah disiapkan Pemprov DKI.

"Alhamdulillah sampai pagi ini tenda pengungsian masih ada, tetapi pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing," kata dia.

Baca juga: Ketangkap, Maling di Depok Berontak Hingga Lukai Warga Dengan Pisau Dapur

Baca juga: 25 Universitas Terbaik di Indonesia Menurut 4ICU Sydney, Diposisi Berapakah UI dan UGM?

Baca juga: Ketika Nissa Sabyan Bersumpah Bantah Tudingan Pelakor, Ayus Buat Klarifikasi Minta Maaf Akui Khilaf

Respon Plh Wali Kota Depok

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo, saat dijumpai di Balai Kota Depok, Senin (12/10/2020
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo, saat dijumpai di Balai Kota Depok, Senin (12/10/2020 (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Plh Wali Kota Depok, Sri Utomo, tak menyangkal apa yang diucapkan oleh orang nomor satu di DKI Jakarta ini.

Dia menilai ucapan Anies tak ada yang salah.

"Terkait statement itu ya wajar, karena memang air itu qadarullah. Air selalu dari atas ke bawah," ujar Sri kepada TribunJakarta.com, Minggu (21/1/2021).

"Air itu dari Puncak, Bogor, Depok, dan semuanya akan turun ke Jakarta dan itu terjadi," imbuh Sri.

"Kalau disana Puncak, Bogor itu besar hujannya, ya potensi melalui Sungai Ciliwung atau pun Pesanggrahan ya akan turun (air) ke Jakarta. Nah inilah yang memang menjadi catatan bagi kita semua. Nah ini yang terjadi,"

Lanjut Sri, kondisi topografi DKI Jakarta memang berada di bawah Kota Depok.

"Ya memang dari atas turun terus ke Cibinong, terus turun ke Depok, turun ke Condet, dan masuk ke Jakarta."

"Artinya ya memang seperti itu air turun dari atas ke bawah," bebenrya.

Menilai topografi Jakarta di bawah Depok, risikonya akan mendapat air kiriman.

"Memang kondisi topografi DKI Jakarta itu posisinya ada di bawah, memang risikonya itu."

Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama semua pihak menghadapi cuaca ekstrem seperti saat ini.

"Harus siap-siaplah menjaga, gimana caranya umpama kalau air kelebihan banyak ya cepat menyurutkan saja," ucap dia.

Reaksi Wali Kota Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Nasional menetapkan Kota Bogor masuk ke dalam kategori zona merah.
Wali Kota Bogor Bima Arya - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Nasional menetapkan Kota Bogor masuk ke dalam kategori zona merah. (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa banjir di Jakarta adalah limpahan air dari Bogor dan Depok.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa banjir Jakarta disebabkan berbagai faktor dan tidak melulu dari kiriman dari hulunya yakni Bogor.

Sebab, saat banjir di Jakarta terjadi baru-baru ini, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa Bogor tidak mengalami kenaikan signifikan.

"Banjir di Jakarta itu kan banyak hal ya, betul bahwa ada yang dari hulu. Tetapi catatannya adalah di Katulampa paling tinggi siaga 3. Jakarta biasanya banjir di siaga 1," kata Bima Arya kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).

Namun, kata Bima, ketika di TMA di Bandung Katulampa siaga 3, Jakarta tetap banjir.

"Nah ketika (Bendung Katulampa) siaga 3 sudah banjir di Jakarta, berarti volume di Jakartanya yang tinggi," kata Bima.

Selain itu, Bima menjelaskan bahwa ketika bicara soal banjir Jakarta, bukan hanya sekedar kiriman dari Bogor atau Puncak tapi juga Daerah Aliran Sungai (DAS) menuju ke hilirnya.

Bima mengaku bahwa beberapa waktu lalu dirinya sudah menyurati Gubernur DKI terkait temuan dari ekspedisi Sungai Ciliwung yang mana harus jadi perhatian bersama karena banyak ditemukan rumah liar, banyak limbah dan lain-lain

"Jadi persoalan banjir ini sekali lagi tidak bisa dadakan, tidak bisa ditangani ketika musim hujan saja. Harus terintegrasi semua dari hulu ke hilir. Itu persoalannya," pungkas Bima.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Anies Sebut Jakarta Banjir Karena Kiriman Air dari Bogor, Bima Arya: Volume di Jakarta yang Tinggi, .

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ketum PSI: Anies Tak Pernah Kerjakan Naturalisasi Sungai, yang Bersifat Kosmetik Justru Didahulukan, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved