Putri Sulungnya Tewas Dihantam Bus Agra Mas Naik Motor Pinjam Tetangga, Keluarga Devina Kebingungan

 Sepeda motor yang dipakai Deviena Wahyu Eka Pratiwi saat insiden kecelakaan maut dengan bus Agra Mas ternyata bukan miliknya.

Editor: Wahyu Aji
TribunSolo.com/Adi Surya
Wahyudi saat mendoakan anak sulungnya, Deviena Wahyu Eka Pratiwi di pemakaman Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). 

Selama ini, Deviena sering membantu jualan ayam goreng kentucky bersama ayahnya, Wahyudi di kawasan Kecamatan Nguter.

Itu dilakukan siswi SMPN 4 Sukoharjo ini sebelum direnggut maut.

Bahkan Devi tak pernah malu membantu bapaknya.

Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengungkapkan bisnis tersebut baru dirintis Wahyudi kurang lebih 3 bulan terakhir.

Baca juga: Berdalih Tidak Etis Dilantik jadi Wakil Bupati di Tahanan, Terdakwa Ini Izin Keluar Rutan

"Bapaknya korban dulu itu bekerja sebagai sopir, tapi sekarang sudah tidak," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com menjelan pemakaman, Sabtu (20/2/2021).

"Kini jualan kaki lima kentucky. Itu baru jalan 2 sampai 3 bulanan ini. Itu karena menganggur selama pandemi," tambahnya.

Karangan bunga ucapan turut berduka cita terpajang di rumah korban kecelakaan Arga Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).
Karangan bunga ucapan turut berduka cita terpajang di rumah korban kecelakaan Arga Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Korban, kata Saeran, sering membantu Wahyudi menyiapkan keperluan jualan sejak subuh menjelang.

Terlebih, sekolah korban saat ini masih menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.

Maka lanjut dia, kepergian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.

"Setiap pukul 04.00 WIB bangun bantu bapaknya. Ibunya saat ini kerja di sebuah pabrik," kata dia.

Setelah semua siap, korban dan Wahyudi langsung berangkat menuju lokasi jualan di kawasan Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Mereka berangkat berboncengan naik sepeda motor dari rumahnya Kampung Katen.

"Jauhnya kurang lebih 15 kilometer. Naik sepeda motor boncengan sama bapaknya. Kalau gerobak ditinggal di sana," ucap Saeran.

Saeran menyampaikan keluarga begitu terpukul dengan insiden maut yang merenggut nyawa Deviena.

"Rasanya kehilangan sekali. Dia masih punya adik dua masih kecil-kecil," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sudah Anaknya Meninggal, Keluarga Bingung Ganti Motor Milik Tetangga yang Tertabrak Bus Agra Mas

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved