Tanggul Sungai Citarum Jebol, 20.630 Keluarga di Kabupaten Bekasi Terdampak Banjir
Sejak banjir melanda pada Sabtu (20/2/2021) lalu, total sudah 20.630 keluarga terdampak bencana banjir hingga Senin malam. Berdasarkan data BPBD
"PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan upaya maksimal untuk memperbaiki prasarana yang terdampak banjir tersebut bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Eva.
Selain pembatalan perjalanan kereta jarak jauh, KA lokal relasi Cikarang - Purwakarta (PP) yang operasionalnya melintasi jalur tersebut juga dibatalkan.
Eva mempersilakan pelanggan yang terlanjur memiliki tiket keberangkatan kemarin dari Gambir maupun Pasar Senen melakukan pembatalan tiket hingga 30 hari ke depan.
"Pengembalian 100 persen melalui loket pembatalan di stasiun," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi Banjir Susulan, Tenda Posko Pengungsian di Cipinang Melayu Masih Disiagakan
Baca juga: Pakar Sebut Video Klarifikasi Ayus Sabyan Tak Penuhi Standar Permintaan Maaf, Kenapa?
Baca juga: Kesal Dibully, Edhy Prabowo: Saya Tidak Sedikitpun Mencuri Uang Negara
Jembatan di Pantura amblas, akses truk terputus
Tak hanya rel kereta api, akses transportasi darat juga terganggu setelah jembatan Jalan Raya Pacing di Jalur Pantura, Kabupaten Bekasi, yang jadi akses utama ke Kabupaten Karawang dan sebaliknya, amblas akibat terendam banjir luapan Sungai Citarum.
Situasi ini membuat akses lalu lintas terputus untuk dilalui kendaraan besar hingga sekarang.
Tado (19), warga setempat mengatakan, amblasnya jembatan itu baru diketahui pagi tadi sekira pukul 10.00 WIB.
"Karena kemarin kan jalan ketutup banjir di sini jadi pas surut kondisinya udah begini," kata Tado dikutip Tribun Jakarta, Senin.
Jembatan ini amblas di kedua ruas jalan dengan kedalaman bervariasi. Dampaknya permukaan jalan bergelombang. Selain itu, terdapat retakan di beton penopang.
Saat ini, jembatan itu hanya dapat dilintasi oleh kendaraan-kendaraan kecil, yang didominasi oleh kendaraan warga setempat dan relawan yang hendak membantu penanggulangan banjir di banyak kecamatan di Kabupaten Bekasi.
"Kemarin banjir tingginya di jalan ini kira-kira setengah meter, panjangnya kurang lebih satu kilo, enggak bisa lewat, baru surutnya tadi pagi," ucap Tado.
Iis Wahyudianto mengatakan, BPBD Kabupaten Bekasi saat ini masih menghitung jumlah korban jiwa. Sejauh ini, baru diketahui satu insiden orang hanyut terseret arus.
"Tim BNPB, BPBD Provinsi Jabar, Tim BPBD Kabupaten Bekasi, relawan, dan penggiat bencana masih stand-by di lokasi. Sebagian warga telah dievakuasi ke tempat yang aman," ujar dia.
"Beberapa kebutuhan mendesak adalah mobil truk barang, perahu karet, mesin perahu, sembako, makanan pokok, air mineral, pakaian, pampers, makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan," kata Iis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir di Jakarta Jadi Sorotan, Banjir di Kabupaten Bekasi Siapa Peduli?"