Reaksi Anies dan Ganjar Soal Banjir di Wilayahnya, Gubernur Jawa Tengah Pilih Salahkan Dirinya

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara terkait banjir yang terjadi di Kota Semarang. Ia memilih menyalahkan dirinya soal banjir di Semarang.

KOMPAS/ANDREAS LUKAS/HUMAS PEMPROV JATENG
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga buka suara terkait banjir yang terjadi di ibu kota Jawa Tengah yakni Kota Semarang. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banjir yang menerjang ibu kota tak bisa surut dalam waktu enam jam.

Ia menyebut hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (19/2/2021) malam sudah reda.

Namun, air kiriman dari wilayah hulu terus mengalir menuju Jakarta.

"Yang terjadi (saat ini) adalah hujannya berhenti, tapi aliran dari hulu masih jalan terus. Sehingga di situlah menjadi kendala tersendiri," ucapnya, Sabtu (20/2/2021).

Air kiriman ini yang kemudian disebut Anies sulit dikendalikan, sehingga air meluap hingga merendam pemukiman warga di bantaran kali.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbincang dengan anggota Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan di Jalan Taman Kemang, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/2/2021) sore.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbincang dengan anggota Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan di Jalan Taman Kemang, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/2/2021) sore. (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, banjir masih tetap akan terjadi jika penangan banjir di kawasan hulu, seperti di Bogor dan Depok tidak dilakukan.

"Satu sisi adalah alirannya limpahan, karena kalau teman-teman lihat di bawah, catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu, dan dari kawasan tengah, kawasan hulu di Bogor, kawasan tengah itu kawasan Depok," ujarnya di Pintu Air Manggarai.

"Nah, itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta. Dalam perjalanan ke Jakarta itu tentu berdampak pada kawasan yang ada di sekitarnya," tambahnya menjelaskan.

Bila penanganan sudah dilakukan sejak kawasan hulu, Anies yakin, banjir bisa dikurangi.

Kalau banjir melanda, air yang menggenang pun bisa surut kurang dari enam jam.

"Jadi (hitungan) kita enam jam itu sesudah airnya surut di sungai, kembali normal, atau enam jam sesudah hujan berhenti," tuturnya.

Respon Plh Wali Kota Depok

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo, saat dijumpai di Balai Kota Depok, Senin (12/10/2020
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo, saat dijumpai di Balai Kota Depok, Senin (12/10/2020 (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Plh Wali Kota Depok, Sri Utomo, tak menyangkal apa yang diucapkan oleh orang nomor satu di DKI Jakarta ini.

Dia menilai ucapan Anies tak ada yang salah.

"Terkait statement itu ya wajar, karena memang air itu qadarullah. Air selalu dari atas ke bawah," ujar Sri kepada TribunJakarta.com, Minggu (21/1/2021).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved