Penembakan di Kafe Jakarta Barat
Kapolres Tangsel Beri Beasiswa Sampai Sarjana untuk Seluruh Anak Korban Penembakan di Cengkareng
Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin memberi beasiswa kepada seluruh anak dari korban penembakan
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin memberi beasiswa kepada seluruh anak dari korban penembakan oknum polisi berinisial Bripka CS di Kafe RM, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021) dini hari.
Seperti diketahui, Bripka CS menembak tiga orang, dua pegawai kafe dan seorang anggota TNI, hingga tewas.
Dari total tiga korban, seluruh jumlah anaknya sebanyak delapan orang, tiga di antaranya anak dari korban yang merupakan anggota TNI.
Iman mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Trust Law Firm untuk memberi bantuan pendidikan sampai sarjana (S1).
"Jika keluarga berkenan, kami berkeinginan untuk memberikan beasiswa pendidikan sampai dengan lulus S1 kepada seluruh putra dan putri yang menjadi korban insiden Cengkareng," kata Iman saat dikonfirmasi, Jumat (26/2/2021).
Menurut Iman, pendidikan menjadi penting untuk diperhatikan karena merupakan hak sang anak.
Terlebih dengan meninggalnya korban yang merupakan tulang punggung keluarga, biaya pendidikan menjadi beban tersendiri.
"Beasiswa pendidikan ini merupakan wujud tanggung jawab kami karena bagaimanapun juga putra putri korban memiliki hak untuk dapat mengenyam pendidikan," katanya.
Baca juga: Melihat Lagi Setumpuk Fakta Bripka CS Tembak Anggota TNI di RM Cafe karena Tolak Bayar Tagihan
Baca juga: Penembakan di Cengkareng: Irjen Fadil Minta Maaf, Bripka CS Tenggak Miras Terancam 15 Tahun Penjara
"Untuk itu kami mencoba membatu dengan memberikan beasiswa pendidikan guna masa depan putra dan putri para korban sebagai penerus bangsa," tambah Iman.
Pada Kamis (25/2/2021), Iman dan jajaran menyambangi kediaman ST, yang merupakan anggota TNI, di Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Iman menyampaikan duka cita kepada keluarga atas peristiwa yang terjadi dan kehilangan sosok tersayangnya.
"Turut berduka, semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi tuhan Yang Maha Esa," kata Iman.
Pelaku terancam 15 tahun penjara
Aksi penembakan terjadi di sebuah Kafe RM di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021) sekitar pukul 04.00 WIB.
Pelaku penembakan adalah anggota kepolisian aktif yang berdinas di Polsek Kalideres, yakni Bripka CS.
Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) bernama Praka Martinus Riski Kardo Sinurat tewas dalam peristiwa ini.
Demikian juga dengan dua pegawai kafe berinisial FSS dan M. Sedangkan manajer kafe lainnya berinisial H mengalami luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, peristiwa ini bermula ketika Bripka CS mengunjungi kafe di Cengkareng sekitar pukul 02.00 WIB.
"Tersangka melakukan kegiatan minum-minum di sana," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis siang.
Setelahnya, ketika Bripka CS hendak melakukan pembayaran, ia terlibat cekcok dengan pegawai kafe.
"Pada saat akan bayar, terjadi cekcok antara tersangka dan pegawai. Dalam kondisi mabuk, Bripka CS mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang," ujar Yusri.
Atas kejadian itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan duka mendalam atas tewasnya Praka Martinus.
Baca juga: Melihat Lagi Setumpuk Fakta Bripka CS Tembak Anggota TNI di RM Cafe karena Tolak Bayar Tagihan
"Bela sungkawa saya yang mendalam atas kejadian ini," kata Irjen Fadil.
Ia juga meminta maaf kepada masyarakat dan seluruh keluarga korban penembakan.
"Sebagai Kapolda Metro Jaya, atasan tersangka, saya menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada masyarakat, kepada keluarga korban, dan kepada TNI AD," ucapnya.
Irjen Fadil memastikan pihaknya bakal menindak tegas aksi penembakan brutal yang dilakukan oleh Bripka CS.
"Kami akan menindak pelaku dengan tegas, akan melakukan penegakan hukum yang berkeadilan," kata Fadil.
"Kami akan mengambil langkah-langkah cepat agar tersangka bisa diproses secara pidana," sambungnya.
Selain itu, Fadil memastikan Bripka CS akan diproses secara kode etik alias dipecat dari institusi Polri.
"Tersangka juga kami akan proses secara kode etik sampai dengan hukuman dinyatakan tidak layak menjadi anggota Polri," tegas mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Baca juga: Ibu Meninggal di RS, Kronologi Kecelaakaan Bayi dan Bocah 6 Tahun Tewas Terlindas Truk di Pamulang
Sementara itu, Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menyampaikan pesan seusai insiden penembakan ini.
Melalui Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Inf Herwin, Pangdam Jaya memerintahkan Pomdam Jaya untuk mengawal kasus ini.
"Pangdam Jaya sudah memerintahkan Pomdam Jaya untuk mengawal pemeriksaan, penyelidikan oleh Polda agar permasalahan ini diselesaikan sesuai hukum berkeadilan," kata Herwin di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis siang.
Selain itu, Herwin mengungkapkan, Mayjen Dudung juga meminta jajarannya tidak terprovokasi atas insiden penembakan tersebut.
"Menyelesaikan masalah dengan hukum, agar tidak ada isu yang merusak stabilitas di ibu kota. Pesan bapak Pangdam Jaya, ke depan akan lebih ketat patroli antara Garnisun dan Polda Metro Jaya untuk meminimalisir hal-hal yang terjadi seperti ini yang dapat merusak stabilitas masyarakat," ujar dia.
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya telah menangkap dan menetapkan Bripka CS sebagai tersangka.
Baca juga: Reaksi Tanggapi PSI Gulirkan Hak Interpelasi, Pimpinan DPRD DKI Tertawa hingga Disebut Pencitraan
Penyidik juga sudah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan dua alat bukti.
Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.