Penipuan Barang Kiriman di Bandara Soekarno-Hatta saat Pandemi Semakin Marak, Waspadai Modusnya
Penipuan bermodus pengiriman barang yang melintas dari Bandara Soekarno-Hatta dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Berikutnya adalah modus yang paling jarang namun bisa saja terjadi yakni dengan alasan diplomatik.
Menurut Albia, pelaku nantinya akan menghubungi korban akan mengirimkan barang yang sangat rahasia kepada korbannya.
Barang tersebut diakuinnya sangat malah sehingga calon korban akan sangat tergitu sehingga membayarkan sampai puluhan juta untuk barang itu dapat masuk ke Indonesia.
"Barangnya diakui adalah barang sangat penting dan rahasia tapi tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta perlu ditebus dengan sejumlah uang," jelas Albia.
"Padahal, pengiriman diplomatik itu seharusnya tidak personal tapi dari pemerintah ke pemerintah," sambung dia.
Modus keempat ini menggunakan tipuan berupa barang kiriman domestik.
Padahal, kata Albia, pihaknya tidak melayani pengiriman secara domestik melainkan hanya barang impor atau didatangkan dari luar negeri.
"Nah di sini, rata-rata suka memakai foto petugas karyawan bea cukai Bandara Soekarno-Hatta, menelepon korban untuk lebih meyakinkan lagi," tutur Albia.
Kemudian modus terakhir adalah lelang barang sitaan petugas yang disebar melalui media sosial secara sembarang.
Hal ini perlu diwaspadai karena, tidak ada pribadi yang dapat melakukan lelang barang sitaan melainkan hanya dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan negara dan Lelang disingkat KPKNL.
Albia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih teliti lagi bila ditagih sejumlah uang dari beberapa oknum yang mengatasnamakan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
"Semua transaksi itu selalu melalui billing resmi dari Bea Cukai, kalau itu tagihan ditujukan kepada rekening pribadi maka ada kemungkinan besar berindikasi penipuan," jelas Albia.