Tak Mau Ikut-ikutan PSI Interpelasi Anies Soal Banjir, Gerindra: Angan-angan yang Sulit Terwujud
Fraksi Gerindra DPRD DKI ogah ikut-ikutan PSI menggulirkan hak interpelasi kepada Gubernur Anies Baswedan terkait penanganan banjir.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
"Disinilah PSI tidak cerdas latarnya. Apalagi regulasinya harus didukung fraksi lain, jadi mustahil (terealisasikan)," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut-sebut mengelola anggaran hingga Rp 317,59 triliun selama menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota sejak 2017 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta dalam konferensi pers virtual yang digelar siang tadi.
Meski mengelola anggaran dengan nominal fantastis, namun PSI heran lantaran Pemprov DKI masih juga gagal menanggulangi banjir di ibu kota.
"Dengan besaran anggaran tersebut jelas bahwa sebenarnya bapak gubernur memiliki kemampuan finansial yang luas untuk mewujudkan program pencegahan banjir, bukan hanya memberikan bantuan sosial pada saat terjadinya banjir," ucap Wakil Ketua Fraksi PSI Justin Untayana, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Sinergitas TNI-Polri, Kodam Jaya dengan Polda Metro Jaya Gelar Patroli Gabungan
Selama dipimpin Anies, Justin menyebut, program penanganan banjir Pemprov DKI seolah jalan di tempat.
Program normalisasi warisan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pun mendadak mandek di masa kepemimpinan Anies.
Program naturalisasi yang jadi andalan Anies semasa kampanye dulu pun tak jelas realisasinya.
Belum lagi program 1,8 juta sumur resapan yang masih jauh dari target.
"Sampai dengan saat ini bapak Gubernur Anies sudah menjabat kurang lebih sekitar 3,5 tahun, tapi program-program pencegahan banjir seperti tidak ada kemajuan," ujarnya.
Baca juga: Menyingkap Dunia Perselingkuhan Lewat Detektif Swasta: Jadi Agen Rahasia Bongkar Para Pelakor
Akibat ketidakseriusan Anies mengurus banjir, Justin menyebut, masyarakat kini yang harus merasakan getahnya.
Terbukti dengan adanya 113 RW yang terendam banjir pada Sabtu (25/2/2021) lalu.
Ribuan warga Jakarta pun terpaksa mengungsi imbas banjir tersebut.
Bahkan, ada lima orang warga yang tewas akibat banjir.
"Pemprov DKI terkesan abai dalam mencegah banjir. Akibatnya, rakyat yang menderita," tuturnya.