Oknum Lurah di Bekasi Diduga Lakukan Aksi Pencabulan ke Pedagang Warung
Tindakan asusila diduga dilakukan seorang oknum lurah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Tindakan asusila diduga dilakukan seorang oknum lurah di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
Korban merupakan pedagang warung dekat kantor kelurahan.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan informasi tersebut, korban berinisial ER (25).
"Iya benar ada laporan (dugaan tindak pidana asusila), masih diperiksa saksi-saksi, masih dalam lidik," kata Erna saat dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).
Dia juga membenarkan, terlapor merupakan seorang lurah berinisial RJ.
Baca juga: Tolak Mandi Bareng, 2 Wanita Muda Sekretaris Pribadi Pasrah Lihat Bos Bawa Keris di Kantung Belakang
Sejauh ini, baik terlapor maupun pelapor sudah dimintai keterangan.
Berdasarkan keterangan saat membuat laporan, korban mendapat pelecehan di salah satu ruangan kantor kelurahan.
Saat itu, korban hendak mengantarkan pesanan berupa teh manis yang dipesan salah satu staf kelurahan.
Tiba-tiba, terduga pelaku menghampiri dan langsung memegang bagian bokong korban.
Baca juga: Meninggal Dunia, Sekilas Profil Rina Gunawan, Pernah Main di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan
Baca juga: Udin Sang Juru Masak Mes Persija Jakarta Sebut Bepe Doyan Pete dan Jengkol, Marko Simic Dada Ayam
Baca juga: Baru Dua Pekan Kerja Jadi Sekretaris, Wanita Muda Dicabuli Wakil Dewa di Tempat Kerja
Tanpa merasa bersalah, oknum lurah tersebut meminta dibuatkan pesanan teh manis lalu diantarkan ke ruangan.
Saat mengantar pesanan, korban kembali mendapat pelecehan dari terduga pelaku saat diminta meletakkan teh manis di mejanya.
Setelah meletakkan teh manis, korban berniat keluar tetapi pintu ruangan dalam keadaan terkunci.
Baca juga: Benarkah Berkeringat Saat Olahraga Tanda Tubuh Membakar Lemak? Simak Penjelasan Praktisi Kesehatan
Dia kemudian diminta duduk disamping terduga pelaku.
Korban menolak dan tidak tenang, tapi tangannya diarahkan untuk memegang kemaluan terduga pelaku.