Pedagang dan Pembeli di Pasar Kramat Jati Keluhkan Mahalnya Harga Daging Sapi

Kenaikan harga daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur sejak awal tahun 2021 lalu hingga kini belum menunjukkan tanda berakhir

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Lapak pedagang sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (5/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kenaikan harga daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur sejak awal tahun 2021 lalu hingga kini belum menunjukkan tanda segera berakhir.

Nana, satu pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati mengatakan harga daging sapi di lapak dagangnya kini berkisar di angka Rp 120 per kilogram.

"Biasanya Rp 110 per kilogram, harga segitu saja sudah termasuk tinggi. Kalau naiknya karena apa saya juga enggak tahu pasti, katanya dari peternak sudah mahal," kata Nana di Pasar Kramat Jati, Jumat (5/2/2021).

Mahalnya harga daging ini membuat banyak pembeli mengurangi jumlah belanja, dari yang biasanya membeli satu kilogram kini hanya 500 gram saja.

Baca juga: Saat Orang Dekat Anas Urbaningrum Soroti KLB Demokrat, Singgung Jhoni Allen Ahli Kongres

Dampaknya pedagang daging sapi pun ikut mengurangi jumlah belanja mereka dari rumah potong hewan (RPH) tempat mendapat pasokan daging.

"Omzet jualan juga turun, jadi bukan berarti harga naik terus pedagang untung. Walaupun stok daging ada tapi kalau enggak ada yang beli dapat untung darimana? Semua serba sulit," ujarnya.

Baca juga: ATM Masker di Bandara Soekarno-Hatta, Tersebar di Beberapa Terminal dan Masjid

Wahyuningsih, satu pembeli daging sapi di Pasar Kramat Jati juga mengeluhkan mahalnya harga daging sapi yang berpeluang masih naik lagi.

Dia berharap pemerintah segera mengambil langkah menurunkan harga daging sapi guna meredam naiknya harga jelang hari raya Idul Fitri 2021 nanti.

Baca juga: Rasakan Sensasi Makan Soto Cawang, Rekomendasi Kuliner Soto Betawi Enak di Jakarta Timur

"Saya terakhir belanja daging sekitar satu minggu lalu, saya kira sekarang harganya sudah turun, ternyata masih mahal. Sebelumnya Rp 105-Rp 110 per kilogram," tutur Wahyuningsih.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved