Setahun Berlalu, Kasus Pembunuhan ART di Jakarta Timur Belum Terungkap

Satu tahun berlalu sejak pembunuhan Sarinem (61), asisten rumah tangga (ART) satu warga di Komplek Billy Moon, Kecamatan Duren Sawit.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kediaman warga Komplek Billy Moon tempat Sarinem bekerja di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Satu tahun berlalu sejak pembunuhan Sarinem (61), asisten rumah tangga (ART) satu warga di Komplek Billy Moon, Kecamatan Duren Sawit.

Kombes Arie Ardian Rishadi selaku Kapolres dan AKBP Hery Purnomo selaku Kasat Reskrim saat kejadian pun sudah tak bertugas di Polrestro Jakarta Timur.

Namun setelah waktu berlalu kasus pembunuhan Sarinem yang terjadi pada Selasa (14/1/2020) sekira pukul 15.30 WIB itu belum menemui titik terang.

Tidak diketahui identitas dan motif pelaku yang menikam bagian perut Sarinem dengan golok hingga tewas akibat pendarahan dan luka dalam.

Dikonfirmasi perkembangan kasus sejak Kamis (4/3/2021) Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan hingga kini tidak merespon upaya konfirmasi.

Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani yang dikonfirmasi sejak Jumat (5/3/2021) pagi pun tak menanggapi upaya konfirmasi.

Keduanya juga tak menanggapi kebenaran informasi bahwa pada barang bukti golok yang digunakan pelaku membunuh Sarinem tidak terdapat sidik jari.

Saat kejadian keterangan kronologis kasus awalnya disampaikan Kompol Agus Sumarno yang ketika itu menjabat sebagai Kapolsek Duren Sawit.

Berdasar keterangan Sarinem sebelum tewas saat perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur Agus menuturkan pelaku bermodus sebagai kurir.

"Ketika korban melihat keluar dan bertanya 'siapa ya', pelaku menjawab mengantar paket milik anak majikannya, dan korban membukakan pintu gerbang," kata Agus di Jakarta Timur, Rabu (15/1/2020).

Sarinem baru curiga saat membuka pintu gerbang lalu mendapati pelaku yang merupakan seorang pria tidak membawa paket apa pun sebagaimana kurir.

Cek-cok mulut pun terjadi hingga akhirnya pelaku mengeluarkan sebilah golok dari tas gemblok yang dibawa lalu menghunuskan ke perut Sarinem.

"Setelahnya pelaku langsung melarikan diri sedangkan barang bukti berupa golok, tang dan tas milik pelaku tertinggal di lokasi," ujarnya.

Dalam keadaan lemah Sarinem berusaha menghubungi majikannya yang saat kejadian tidak berada di rumah, kabar lalu diteruskan ke petugas keamanan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved