Setahun Berlalu, Kasus Pembunuhan ART di Jakarta Timur Belum Terungkap
Satu tahun berlalu sejak pembunuhan Sarinem (61), asisten rumah tangga (ART) satu warga di Komplek Billy Moon, Kecamatan Duren Sawit.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Hermawan (38), satu petugas keamanan Komplek Billy Moon yang bertugas saat kejadian menuturkan saat kejadian tidak ada saksi melihat pelaku.

Bila saja Sarinem tidak menghubungi majikannya yang lalu meneruskan kabar ke petugas keamanan Komplek Billy Moon kejadian pasti terlambat diketahui.
"Jujur, pasa saya datang itu korban sudah mau dibawa ke rumah sakit. Sudah naik motor, nah saya duduk di belakang korban biar enggak jatuh," tutur Hermawan.
Mereka berupaya membawa Sarinem ke RS Harum Sisma Medika, namun buruknya luka tusuk membuat tim dokter menyarankan Sarinem dirujuk ke RS tipe A.
Saat proses dirujuk ke RS Polri Kramat Jati inilah Sarinem memberi keterangan kronologis singkat kejadian kepada jajaran Unit Reskrim Polsek Duren Sawit.
"Masih sadar dan bisa diajak ngobrol, tapi enggak bisa jawab banyak. Karena banyak kehilangan darah. Pas ditanya polisi soal jumlah pelaku juga belum jawab pasti," lanjut Hermawan.
Di RS Polri Kramat Jati Sarinem sempat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lalu dirujuk ke ruang Intensive Care Unit (ICU) karena kondisinya.
Kombes Edy Purnomo yang kala itu menjabat Kepala Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramat Jati mengatakan Sarinem sempat menjalani operasi.
"Sudah dioperasi, mulai operasi sekira pukul 09.00 WIB. Operasi untuk pemulihan luka akibat benda tajam di bagian perut korban," kata Edy di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2020).
Setelah menjalani operasi selama tiga jam yang melibatkan para dokter ahli bedah, penyakit dalam, dan anestesi RS Polri Kramat Jati kondisinya sempat membaik.
Nahas pada Kamis (16/1/2020) pukul 23.39 WIB Sarinem menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU RS Polri Kramat Jati akibat luka tusuk pelaku.
Kombes Sumy Hastry Purwanti yang saat kejadian menjabat Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati mengatakan Sarinem mengalami luka dalam.
Dari hasil autopsi terhadap jasad Sarinem yang dimakamkan di kampung halamannya, Hastry menjelaskan juga terdapat luka lain pada jasad.
"Luka terbuka pada perut dan menembus organ dalam, sehinga terjadi perdarahan hebat dalam rongga perut juga memar pada dada dan punggung," kata Hastry, Jumat (17/1/2020).
AKBP Hery Purnomo selaku Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur saat kejadian mengatakan pihaknya kesulitan mengungkap kasus pembunuhan.