Selebgram Ari Pratama Tewas di Tangan Mahasiswi, Bohong Pelaku Hingga Punya Riwayat Kesurupan

Selebgram Ari Pratama tewas di tangan mahasiswi bernama Aisyah Alfika (19). Aisyah ternyata punya riwayat kesurupan dan sudah 4 kali jalani ruqiah.

TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Aisyah Alfika (19), tersangka pembunuhan selebgram Makassar Ari Pratama (24) menjalani konseling di Mapolsek Panakukkang, Jl Pengayoman, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Senin (832021) siang. Selebgram Ari Pratama tewas di tangan mahasiswi bernama Aisyah Alfika (19). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Selebgram Ari Pratama tewas di tangan mahasiswi bernama Aisyah Alfika (19). 

Aisyah Alfika ternyata punya riwayat kesurupan.

Bahkan Aisyah sudah empat kali ruqiah untuk mengusir mahluk halus dari dalam tubuhnya.

Mahasiswi universitas negeri di Makassar itu membunuh Ari Pratama di Wisma Topaz, Jl Topaz Raya Kecamatan Panakukkang, Makassar., Jumat (5/3/2021) pagi.

Aisyah pun memberikan keterangan yang berbelit-belit kepada polisi.

Aisyah Alfika sempat mengaku sakit hati karena dihamili Ari Pratama.

Namun, polisi menyatakan Aisyah Alfika tidak hamil.

Selain itu Aisyah ternyata memiliki riwayat kesurupan

Aisyah sudah menjalani ruqiah untuk mengusir mahluk halus dari dalam tubuhnya.

"Dan histori TSK menurut keluarga mengalami gangguan kejiwaan dan pernah di ruqiah sudah empat kali," kata Kapolsek Panakukkang, Kompol Jamal Fathur Rakhman dikutip dari Tribun Timur, Selasa (9/3/2021).

Konseling dan trauma healing itu lanjut dia akan terus dilakukan hingga dianggap kondisi psikologis Aisyah kembali normal.

Jalani Konseling

Pelaku penikaman Selebgram Makassar, Ari Pratama, Aisyah Alfika saat diamankan di Mapolsek Panakukkang, Jl Pengayoman Makassar, Jumat (5/3/2021) sore.
Pelaku penikaman Selebgram Makassar, Ari Pratama, Aisyah Alfika saat diamankan di Mapolsek Panakukkang, Jl Pengayoman Makassar, Jumat (5/3/2021) sore. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Aisyah Alfika (19), tersangka pembunuhan selebgram Ari Pratama (24) menjalani konseling di Mapolsek Panakukkang, Jl Pengayoman, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Senin (8/3/2021) siang.

Aisyah Alfika, menjalani konseling oleh Psikolog Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Dr Hairiyah.

Lebih kurang tiga jam pendampingan itu berlangsung di ruang Reskrim Polsek Panakukkang.

"Jadi untuk pelaku penikaman hari ini kita lakukan konseling ataupun trauma healing dengan mendatangkan psikolog yang dibantu P2TP2A Kota Makassar," kata Kapolsek Panakukkang, Kompol Jamal Fathur Rakhman.

Konseling itu dilakukan, kata Kompol Jamal z lantaran keterangan yang diberikan Aisyah Alfika berubah-ubah saat diinterogasi penyidik.

Korban pembunuhan, Ari Pratama (kiri) dan pelaku, Aisyah Alfika (kanan). Selebgram Ari Pratama tewas oleh kekasihnya bernama Aisyah Alfika (19).
Korban pembunuhan, Ari Pratama (kiri) dan pelaku, Aisyah Alfika (kanan). Selebgram Ari Pratama tewas oleh kekasihnya bernama Aisyah Alfika (19). (DOK PRIBADI DAN POLSEK PANAKKUKANG Via Tribun Timur)

"Kita lakukan konseling dengan pertimbangan selama pemeriksaan keterangan TSK (Aisyah Alfika) berubah-ubah," ujar Kompol Jamal.

"Dan histori TSK menurut keluarga mengalami gangguan kejiwaan dan pernah di ruqiah sudah empat kali," katanya.

Konseling dan trauma healing itu lanjut dia akan terus dilakukan hingga dianggap kondisi psikologis Aisyah kembali normal.

Kondisi di Sel Tahanan

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Iqbal Usman ditemui di kantornya, Mapolsek Panakkukang, Jl Pengayoman, Makassar, Senin (8/3/2021) sore
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Iqbal Usman ditemui di kantornya, Mapolsek Panakkukang, Jl Pengayoman, Makassar, Senin (8/3/2021) sore (TRIBUN-TIMUR.COM/EMBA)

Sudah tiga malam, Aisyah Alfika (19) mendekam di rumah tahanan wanita Mapolsek Panakkukang, Jl Pengayoman, Makassar.

Ia mulai mendekam di sel tahanan Rutan Mapolsek Panakkukang, Jumat malam.

Atau, beberapa jam setelah aksi penikaman yang menewaskan selebrgam Makassar, Ari Pratama.

Ari Pratama ditemukan tewas bersimbah darah akibat tusukan pisau dapur yang dilakukan Aisyah Alfika.

"Kita tahan di rutan Mapolsek Panakkukang, rutan perempuan," kata Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Iqbal Usman ditemui, Senin (8/3/2021) sore.

Di rutan perempuan itu, kata Iqbal, Aisyah Alfika berbaur dengan empat tahanan perempuan lainnya.

"Jadi kami tempatkan bersama tahanan perempuan. Keseharian pelaku (Aisyah Alfika) ini, kami berupaya juga melakukan pendekatan secara emosional," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga melibatkan pihak keluarga untuk memulihkan psikologi Aisyah yang diduga terguncang setelah melakukan aksi penikaman sadis.

"Kita libatkan juga orang tua si pelaku (Aisyah) agar bisa menyesuaikan dengan lingkungan dalam sel" tuturnya.

Aksi pembunuhan yang dilakukan Aisyah terhadap Ari Pratama terjadi di Wisma Topaz, Jl Topaz Raya Kecamatan Panakukkang, Makassar.

Selebgram atau salah satu konten kreator Kota Makassar itu, ditemukan tewas bersimbah darah.

Motif penikaman yang menewaskan Ari Pratama itu, diduga lantaran sakit hati ditinggal Aisyah Alfika.

Diketahui, Aisyah mengaku bertemu dengan Ari di wisma memang hanya bertujuan untuk melakukan penikaman.

"Karena tidak Adami perasaanku sama dia (Ari)," ujar Aisyah kepada polisi.

Informasi yang diperoleh di lokasi, korban Ari Pratama chek in pada pukul 03.41 Wita atau dua jam sebelum penikaman terjadi.

Baca juga: Investor Penculik Direktur Perusahaan Supplier di Jaksel Tuduh Korban Gelapkan Aset Rp 30 Miliar

Baca juga: Kondisi Kesehatan Mark Sungkar Selama di Penjara, Kuasa Hukum: Beliau Mengeluh Sakit

Baca juga: Tak Enak Badan Setelah Suntik Vaksin Covid-19? Coba Konsumsi Makanan Ini

Ari disebut chek in bersama kekasihnya atau teman kencangnya Aisyah Alfika.

Skitar pukul 05.00 Wita, Ari Pratama keluar dari kamar 214 di Lantai 2 wisma.

Ia keluar kamar dalam keadaan bugil atau tampa busana.

Dari rekaman CCTV wisma, Ari terlihat menutupi alat vitalnya menggunakan tangan.

Ia juga menutupi dadanya yang mengalami luka tusukan dengan tangan.

Ia lalu berlari ke lobi wisma untuk meminta pertolongan.

"Dia bilang ke saya, kak saya ditikam sama cewek di atas'," kata petugas wisma, Roni (28).

Kedatangan korban yang menderita luka tusuk dan bersimbah darah itu membuat Roni panik. Roni lantas keluar dari Wisma meminta tolong. Tapi kondisi korban semakin memburuk.

"Cowok (korban) bangun lagi setelah jatuh di lobi, dia coba jalan tapi jatuh lagi. Karena dia mungkin takut juga, dia bangun lagi, terus dia jatuh terakhirnya," kata Roni.

Ari kata Roni, dalam kondisi bersimbah darah, coba berdiri lalu berjalan. Namun, tumbang lagi.

Roni pun mengaku panik.

Ia (Ari) pun, terkapar di depan wisma dan dinyatakan meninggal dunia.

Kondisi itu, lanjut Roni, membuat dirinya mulai panik.

"Cowoknya (Ari) sempat bangun lagi setelah jatuh di lobi, dia coba jalan tapi jatuh lagi. Mungkin takut juga, dia bangun lagi, terus dia jatuh lagi terakhirnya," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Iqbal Usman.

"Kronologis singkat kejadiannya berawal dari lantai dua di salah satu kamar wisma ini. Kemudian setelah korban (Ari) dianiaya, lari menyelamatkan diri di lantai satu (dasar)," ujarnya.

Saat tiba di lantai dasar, Ari Pratama yang mengalami pendarahan hebat akibat luka tikaman yang diderita pun tumbang.

SPKT Polsek Panakukkang yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi AP ke RS Bhayangkara.

Namun, nyawanya tidak tertolong lagi.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tiga Malam di Rutan Perempuan, Begini Kondisi Mahasiswi Pembunuh Selebgram Makassar Ari Pratama, .
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tiga Malam di Rutan Perempuan, Begini Kondisi Mahasiswi Pembunuh Selebgram Makassar Ari Pratama, .

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Keterangan Berubah-ubah, Mahasiswi Pembunuh Selebrgam Makassar Jalani Konseling, 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved