Antisipasi Virus Corona di DKI
Ancaman Covid-19 Masih Mengintai, Tempat Rekreasi di Jakarta Masih Diserbu Warga Libur Isra Miraj
sejumlah tempat rekreasi di Jakarta melaporkan peningkatan jumlah pengunjung pada libur Isra Miraj, Kamis (11/3/2021),
Mutasi virus corona B.1.17 yang diyakini lebih menular dan mematikan telah ditemukan di empat provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
Dilansir dari The Wall Street Journal, varian baru virus corona ini lebih gampang menyebar dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya.
Virus ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November tahun lalu, dan kini setidaknya sudah menyebar ke 76 negara lain di dunia.
Petugas kesehatan di Inggris menemukan bahwa orang yang terinfeksi B.1.17 menginfeksi lebih banyak orang ketimbang orang yang terinfeksi varian virus sebelumnya.
"Kami belum pernah melihat varian virus lainnya yang menyebar lebih cepat daripada ini," ujar Nick Loman, seorang profesor genomik mikroba dan bioinformatika di Universitas Birmingham.
Mereka juga mendeteksi tanda-tanda bahwa orang yang terinfeksi varian baru ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Sebuah analisis dari Skotlandia menunjukkan, kemungkinan orang yang terinfeksi B.1.17 untuk berakhir di rumah sakit 65 persen lebih tinggi ketimbang orang yang terinfeksi varian sebelumnya.
Sedangkan untuk kemungkinan berakhir meninggal dunia adalah 37 persen lebih tinggi.
Adapun, gejala dari infeksi virus ini adalah sebagai berikut: Demam, Batuk, Sulit bernafas, Menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman, Keluhan pada saluran pencernaan.
Baca juga: Penjelasan Dokter Soal Banyak Minum Air Putih Baik untuk Kesehatan Ginjal Ternyata Keliru
Sementara itu, laporan Deutsche Welle, atau DW News, mengatakan bahwa tingkat reproduksi (R) dari virus corona varian B.1.17 ini 0.5 kali lebih tinggi dari varian virus corona "normal".
"Angka tersebut sangatlah masif," ujar Lothar Wieler, Kepala Robert Koch Institute (KRI) untuk penyakit menular di Jerman, seperti dilansir dw.com.
Lebih lanjut Wieler mengatakan, Mutasi B.1.17 ini adalah yang paling banyak menyebar saat ini di Jerman.
Setidaknya virus ini sudah terdeteksi di 13 dari 16 negara bagian di Jerman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengunjung Tempat Rekreasi Meningkat Meski Ancaman Covid-19 Mengganas"