Kubu Moeldoko Ingin Gunakan Kantor Demokrat di Proklamasi, Hinca Panjaitan Tak Terima: Enak Aja!

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak terima kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41 Menteng, Jakarta, diduduki kubu Moeldoko

Editor: Wahyu Septiana
Tribunnews.com/Herudin
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak terima kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41 Menteng, Jakarta, diduduki kubu Moeldoko 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak terima kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41, Menteng, Jakarta, diduduki kubu Moeldoko.

Kubu Moeldoko sendiri dikabarkan ingin menduduki kantor tersebut.

Hal itu terdengar kala Darmizal mengklaim kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41, Menteng, Jakarta.

Darmizal menyebut nantinya kantor Partai Demokrat di Proklamasi tersebut diperuntukan bagi kubu Moeldoko.

Sontak Hinca Panjaitan tak terima.

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari ini Jumat 12 Maret 2021: Hari Bahagia Sagitarius, Pisces Dapat Keberuntungan

Baca juga: HASIL Liga Eropa Olympiakos vs Arsenal: Skuat Arteta Gemilang, The Gunners Punya Modal Berharga

Baca juga: Hsil Liga Eropa Man United Vs AC Milan: Pemain 18 Tahun Cetak Gol, Keuntungan Gol Tandang Rossoneri

Darmizal awalnya menerangkan bahwa kongres luar biasa ( KLB ) di Sumut diselenggarakan untuk menyelamatkan Partai Demokrat.

Hal itu langsung dibantah oleh Hinca Panjaitan.

Hinca mengatakan, pihaknya yang menjaga Partai Demokrat sampai detik ini.

"Gimana mau menyelamatkan, bang Darmizal ini aja gak pernah muncul lagi,

kami yang mati-matian menjaga partai itu di saat terkahir ini," kata Hinca Panjaitan dikutip dari akun Youtube Najwa Shihab.

Selama 15 tahun berkiprah, kata Hinca, Partai Demokrat baru memiliki kantor di era kepemimpinan dirinya dan SBY.

"15 tahun partai ini belum ada kantornya, saya sekjennya bersama pak SBY baru kami punya kantor di dalam proklamasi itu ," kata Hinca Panjaitan.

Darmizal lantas mengungkap soal kantor Partai Demokrat ini sempat diungkit SBY ketika bertemu Jhoni Allen di Cikeas.

"Itu diakui oleh pak SBY pada saat SBY mengundang Jhoni Allen ke Cikeas selasa 16 Februari 2021," kata Darmizal.

Baca juga: Mengenal Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut Bus di Sumedang, Akses Jalan Berkelok

Menurutnya, saat itu Jhoni Allen mempertanyakan alokasi dana mahar Pilkada hingga setoran kader yang diberikan setiap bulannya.

"Karena kita pertanyakan, pak SBY ditanya Jhoni Allen, 'kemana uang yang disetorkan oleh kader kader bulanan dan mahar Pilkada,'

pak SBY bilang, 'pak Jhoni jangan lah terlalu membahas itu, salah satu hasil dari pilkada itu adalah kantor kita', " kata Darmizal.

Darmizal lantas mengklaim, bila nanti kubu AHY keluar maka Demokrat kubu Moeldoko bisa menempati kantor Partai Demokrat di Proklamasi 41.

"Artinya bersyukur kita nih, jadi nanti mereka keluar nanti Parta Demokrat yang saya yang kami jalankan sudah memiliki kantor," kata Darmizal.

Sontak saja Hinca Panjaitan tak terima.

"Enak aja kau ambil itu," kata Hinca Panjaitan.

Eks kader Partai Demokrat Darmizal menahan tangis saat berbicara dalam konferesi pers yang digelar kubu kontra-AHY di Jakarta, Selasa (9/3/2021).(YouTube.com/Kompas TV)
Eks kader Partai Demokrat Darmizal menahan tangis saat berbicara dalam konferesi pers yang digelar kubu kontra-AHY di Jakarta, Selasa (9/3/2021).(YouTube.com/Kompas TV) (Kompas.com)

"Tidak itu kantor Partai Demokrat, bukan kantor," kata Darmizal.

Hinca Panjaitan tak terima bila kantor Partai Demokrat diambil alih oleh kubu Moeldoko.

"Iya jangan kau katakan begitu, itu semua kantor kader mulai dari satu batu bata sampai yang disusun rapih menjadi sebuah kantor, jadi jangan anggap itu kehebatanmu," kata Hinca Panjaitan.

"Saya sepakat itu menjadi kantor Partai Demokrat, bukan kantor orang lain, bukan kantor pribadi itu kita sepakat," kata Darmizal.

Hanya saja Darmizal mempertanyakan, bila memang kantor tersebut hasil mahar dan setoran kader, mengapa tak dilaporkan saat kongres Parta Demokrat 2020 lalu.

"Pertanyaannya kalau itu kantor Partai Demokrat dari mahar pilkada dan setoran kader sepanjang waktu kenapa tidak dilaporkan pada kongres 2020," kata Darmizal.

Hinca menegaskan bahwa laporan tersebut lengkap.

"Anda tidak ada dalam kongres, disitu lengkap laporannya,

datang ke kantor saya kasih saya yang jalankan disitu," tegas Hinca Panjaitan.

Baca juga: Ditanya Kemungkinan Balikan dengan Billy Syahputra, Hilda Vitria Tegas Beri Pengakuan Ini

"Saya paham," timpal Darmizal.

"Jangan main tuduh saja," kata Hinca Panjaitan di Mata Najwa Ribut Berebut Demokrat.

Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Kubu Moeldoko Ingin Duduki Kantor Demokrat di Proklamasi, Hinca Panjaitan Tunjuk-tunjuk Darmizal

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved