Bakal Dihancurkan Pemkot Tangerang, Tembok Beton 2 Meter Berkawat di Ciledug Kurung Warga
Pemerintah Kota Tangerang bakal menindaklanjuti warga di Ciledug yang terkurung beton setinggi dua meter selama dua tahun lamanya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Selain itu, Ivan juga mengacu pada UU Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
"Barang siapa yang mengganggu fungsi jalan, itu sanksinya pidana. Kami akan bongkar tembok, rencananya dalam dua hari," tutup Ivan.
Baca juga: Rumah Warga Tangerang Dibeton 2 Meter Selama 2 Tahun, Keluar-Masuk Panjat Beton: Begini Awal Mulanya
Rumah Warga Tangerang Dibeton 2 Meter Selama 2 Tahun
Pemandangan unik tapi mencemaskan dirasakan warga Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Sebab, warga Jalan Akasia Nomor 1 RT 04/03, Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang harus memanjat tembok beton setinggi dua meter untuk keluar masuk rumahnya.
Mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa harus memanjat tembok beton berjeruji tajam untuk beraktivitas.
Lantaran, akses jalan ke rumahnya terbeton layaknya terkurung dalam sangkar.
Satu dari dari beberapa pemilik rumah, Asep menjelaskan kalau dirinya sudah jadi ahli panjat tembok beton sejak dua tahun lalu.

Sebab, proses betonisasi terjadi sejak tahun 2019.
Asep menjelaskan, almarhum kakeknya, Munir, membeli rumah melalui acara lelang dari sebuah bank.
Munir pun berhasil membeli tanah dengan harga murah seluas 1.000 meter.
Baca juga: Pengemudi Truk Boks Diduga Kerasukan saat Melintas di Tol Jakarta - Cikampek
Baca juga: Ada Pergerakan Massa Ke PN Jakarta Timur saat Sidang Rizieq Shihab, Polisi Siapkan Pengamanan
Baca juga: Teriak Ingin Bertemu AHY, Massa Aksi di Markas Demokrat Tak Berizin: Panjat Pagar dan Blokade Jalan
"Sekitar tahun 2016 beli rumah, harganya murah banget dari hasil lelang. Itu sudah lengkap sama bangunannya," kata Asep, Senin (15/3/2021).
Pasalnya, almarhum Munir tidak tahu menahu soal kepemilikan tanah tersebut.
Tiba-tiba pada tahun 2019, seseorang yang mengaku pewaris tanah tiba-tiba datang.
"Tapi jalan yang di situ punya saya dipagar lah jalan itu," kata Asep menirukan nada yang mengaku sebagai ahli waris.