Sisi Lain Metropolitan

Masalah Sampah di Kolong Tol Papanggo Sudah Terjadi Puluhan Tahun

Masalah tumpukan sampah yang memenuhi kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono di RW 08 Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bukan merupakan hal yang baru.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Tribunjakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Salah seorang warga, Muri, berdiri di atas tumpukan sampah di kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, RW 08 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (15/3/2021).   

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Masalah tumpukan sampah yang memenuhi kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono di RW 08 Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bukan merupakan hal yang baru terjadi setahun dua tahun belakangan.

Menurut penuturan warga setempat, tumpukan sampah sudah ada sejak puluhan tahun lamanya.

Salah seorang warga, Muri (33), menuturkan bahwa tumpukan sampah sudah dilihatnya sejak ia tinggal di kolong tol sekitar tahun 1996 silam.

Namun, ketika ia pertama kali tinggal di sana, sampah belum menumpuk seperti sekarang.

"Saya tinggal di sini dari 1996. Dulu sampah ya ada sih, cuman nggak kayak sekarang. Itu dia lama-lama numpuk," kata Muri di lokasi, Senin (15/3/2021).

Gubuk alias rumah bedeng Muri, berdasarkan pantauan di lokasi, berada persis di kolong tol.

Baca juga: Teriak Ingin Bertemu AHY, Massa Aksi di Depan DPP Demokrat Ogah Dibubarkan dan Tutup Jalan

Baca juga: Mayat Petugas Kebersihan Ditemukan Tergeletak dalam Saluran Air di Koja, Polisi Bilang Begini

Baca juga: Pemprov DKI Masih Galau Berikan Izin Tempat Karaoke Dibuka Saat Pandemi Covid-19

Kediaman Muri bahkan langsung berhadapan dengan tumpukan sampah.

Sudah pasti, bau tidak sedap jadi makanan sehari-hari Muri, yang tak bisa berbuat apa-apa selain berserah kepada nasib.

"Kalau anginnya ke sini ya bau banget. Saya mah terima nasib aja, kotor emang kotor, cuma ya mau gimana lagi," katanya.

Keberadaan tumpukan sampah yang sudah menahun juga dibenarkan Ketua RW 08 Papanggo, Ujang Abdul Mutolib.

Dijabarkan Ujang, jalan tol Ir. Wiyoto Wiyono sendiri sudah dibangun sejak 1993.

Kemudian, pada sekitar tahun 2005, warga mulai berdatangan untuk tinggal di kolong tol tersebut.

"Tumpukan sampah sudah ada cukup lama, belasan tahun. Semenjak ini dibangun aja, 1993, launching 1996," kata Ujang.

"Ke sini ada lah plus minus itu, ramenya itu sekitar tahun 2005-2006 masyarakat mulai bermukim di sini. Mereka-mereka yang enggan mengontrak tinggal di bawah kolong tol," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved