Penemuan Potongan Kaki Manusia
Setumpuk Fakta Potongan Kaki di Tangsel, Diduga Amputasi Penderita Diabetes hingga Langkah Polisi
Dalam waktu sehari, dari mulai awal mula penemuan hingga penyelidikan polisi, sederet fakta terungkap soal potongan kaki.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Kasus penemuan potongan kaki di Jalan Japos samping Masjid Jami' An Ni'mah Perumahan Japos Graha Lestari, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (19/3/2021) pagi, sedang menjadi pusat perhatian.
Pasalnya, kasus yang awalnya liar penuh dugaan, kini mulai jelas duduk perkaranya.
Dalam waktu sehari, dari mulai awal mula penemuan hingga penyelidikan polisi, sederet fakta terungkap.
1. Dibungkus Seperti Paket
Potongan kaki ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik yang dikemas rapi.
Hal itu diungkapkan Soni Azharudin (45), warga Perumahan Japos yang pertama kali membuka plastik berisi kaki tersebut.
Soni mengungkapkan, kondisi potongan kaki tersebut dibungkus rapih plastik kuning dan dilakban rapat.
Plastik kuning tersebut dibungkus lagi menggunakan plastik hitam.
Soni sampai harus membuka bungkusan plastik itu pakai pisau.
Baca juga: Polisi Belum Tentukan Pelanggaran Pidana Kasus Penemuan Potongan Kaki di Tangsel, Ini Penjelasannya
"Plastik hitam, terus plastik kuning, dilakban kaya paket, kan susah bukanya," kata Soni.
2. Tiga Hari Tak Tersentuh
Soni juga mengungkapkan bahwa plastik berisi organ tubuh manusia itu sudah tiga hari tergeletak di lokasi penemuan.
Ia sampai heran mengingat posisi plastik berisi potongan kaki itu berada tepat di pinggir jalan samping masjid besar Jami' An Ni'mah, yang sering dilewati warga sekitar.
"Katanya sih, plastiknya sudah tiga hari. Cuma herannya enggak ada yang berani buang," kata Soni.
3. Berawal dari Joging
Kendati bungkusan plastik berisi potongan kaki itu sudah tiga hari berada di tempatnya, namun inisiatif memeriksa dan hendak membuangnya muncul saat pengurus masjid mempersiapkan salat Jumat.
Saat itu, pengurus masjid meminta Soni yang sedang istirahat usai joging untuk membersihkan bungkusan mencurigakan itu sekira pukul 07.00 WIB.
Ia sempat menduga bungkusan itu berisi bangkai hewan karena baunya yang menyengat.
"Pertama-tama kan saya lagi duduk-duduk habis muter-muter gitu yak, jogging, terus ada pengurus masjid habis beres-beres masjid karena menjelang Jumatan minta tolong, itu plastik tolong dari kemarin kayanya mencurigakan, tolong dibukain."
Baca juga: Potongan Kaki di Tangsel Disebut Hasil Amputasi Penderita Diabetes, Polisi Selidiki Rumah Sakit
"Saya buka tuh pakai pisau, ternyata waduh sudah bau menyengat. Terus curiga lagi kaya potongan kaki sapi gitu lho, cuma ke bawahnya belum tahu ya, buka lagi ke bawah, wah iya kaki manusia soalnya ada jari-jarinya," papar Soni.
4. Autopsi Kaki
Setelah mendapat laporan tentang penemuan potongan kaki, aparat Polsek Pondok Aren bergerak ke lokasi.
Meraka menggali keterangan sejumlah saksi dan mengamati area sekitar seraya mencari petunjuk pembuang bungkusan berisi kaki tersebut.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Riza Sativa, mengatakan, pihaknya membawa potongan kaki tersebut lengkap dengan plastiknya ke RSUD Tangerang.
Organ tubuh tersebut akan diautopsi untuk diperiksa kondisinya dan diketahui identitasnya.
"Membawa barang buktinya (potongan kaki) ke rumah sakit, pemeriksaan forensik di RSUD Tangerang," ujar Riza melalui sambungan telepon.
Baca juga: Potongan Kaki Manusia di Tangsel Bukan Korban Mutilasi, Tapi Hasil Amputasi Penderita Diabetes
5. Dugaan Mutilasi
Dugaan asal mula potongan kaki tersebut bisa ditemukan di kawasan Japos ramai mendapat spekulasi dari warga sekitarnya.
Pendapat mayoritas mengerucut pada dugaan pembunuhan sesaorang yang jasadnya dimutilasi.
Salah satunya diungkapkan Efendi (52), warga Perumahan Japos, "ya pembunuhan, apa lagi, dimutilasi itu."
6. Kaki Penderita Diabetes yang Diamputasi
Namun dugaan Efendi yang mewakili mayoritas warga Perumahan Japos sepertinya keliru.
Sore hari di waktu yang sama penemuan potongan kaki tersebut, Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin mengumumkan hasil pemeriksaan forensik dari RSUD Tangerang.
Iman mengatakan, potongan kaki kanan yang ditemukan terbungkus plastik warna kuning dan plastik warna hitam, diduga hasil amputasi penderita diabetes melitus.
"Terkait temuan yang tadi pagi, kami sudah membawa kaki kanan tersebut ke RSUD Tangerang. Sementara ini hasil dari pemeriksaan medis dari potongan kaki tersebut ditemukan luka tersebut diduga adalah penderita diabetes melitus."
Baca juga: Cerita Soni Usai Joging Buka Bungkusan Berbau Menyengat di Samping Masjid Malah Temukan Kaki Manusia
"Dugaan awalnya dari pemeriksaan dokter, ini keterangan dokter, kaki hasil proses amputasi terhadap penderita diabetes melitus," kata Iman di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong.
Selain bekas luka akibat diabetes, Iman juga menyebut ada luka bekas amputasi.
"Hasil pemeriksaan medis bekas potongannya itu potongan operasi amputasi. Tapi itu sementara," ujarnya.
Sebelumnya, dugaan sempat menyeruak bahwa potongan kaki tersebut merupakan hasil pembunuhan sesaorang yang dimutilasi.
Namun Iman membantahnya, dan masih memegang dugaan sementara bahwa potongan kaki tersebut hasil amputasi.
"Sementara dugaannya seperti itu (hasil amputasi penderita diabetes melitus)," tegasnya.
Kendati demikian, Iman mengatakan, pihaknya terus menyelidiki sampai tuntas kasus penemuan potongan kaki yang sempat menggegerkan warga tersebut.
"Kita tetap melakukan penyelidikan terhadap temuan tersebut," pungkasnya.
7. Periksa Rumah Sakit
Kini, penyelidikan aparat kepolisian juga mengarah kepada sejumlah fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit.
Pasalnya, plastik kuning yang digunakan membungkus potongan kaki tersebut adalah plastik medis.
Baca juga: Potongan Kaki Kanan Manusia di Dekat Masjid Sedang Diautopsi, Saksi Singgung Jari-jari dan Telapak
Selain itu, dugaan awal bahwa potongan kaki tersebut hasil amputasi pasien diabetes, juga membuat polisi harus menelusuri pemiliknya atau asalnya.
"Masih lakukan penyelidikan terus. Kita menggali berbagai informasi dari rumah sakit-rumah sakit dan balai pengobatan," kata Iman.
8. Belum ada Pelanggaran Pidana
Sampai saat ini, Iman belum menentukan status pidana pada kasus penemuan potongan kaki di Perumahan Japos itu.
Hal itu karena, penyelidikan sementara, potongan kaki itu bukanlah hasil pembunuhan dengan cara mutilasi.
Melainkan, kaki tersebut diduga hasil amputasi pasien penderita diabetes melitus.
"Itu (pelanggaran pidana) nanti akan kita simpulkan setelah hasil penyelidikan kami utuh," kata Iman
Iman mengatakan, sampai saat ini, pihaknya belum menemukan adanya dugaan pelanggaran pidana.
Baca juga: Cerita Warga Penemu Potongan Kaki di Tangsel, Kaget saat Buka Bungkusan Plastik: Ada Jari-jarinya
"Kalau memang pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tidak melakukannya itu, ada pelanggaran hukum di sana, kita akan lakukan penegakan sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku."
"Tapi kalau memang itu bukan pelanggaran pidana kita tidak bisa lanjutkan," kata Iman.