Kabar Artis

Kebesaran Hati Istri Dibakar Suami, Sebelum Meninggal Sudah Memaafkan Pelaku: Yang Sudah, Ya Sudah

Rani Andriani (20) dibakar hidup-hidup oleh sang suami, Nanda sekira sebulan lalu, Minggu 31 Januari 2021 dinihari, kini memaafkan suaminya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
tribun medan/ M Fadli
Supriyati, ibunda korban Rani Andriani, meratapi kepergian putrinya yang dibakar oleh suami, di rumah duka Jalan Sederhana Gang Bakung 32, Sabtu (20/3/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Rani Andriani (20) dibakar hidup-hidup oleh sang suami, Nanda sekira sebulan lalu, Minggu 31 Januari 2021 dinihari.

Sejak saat itu, Rani Andriani berjuang mempertahankan hidupnya dengan luka bakar di tubuhnya yang mencapai 65%

Namun, perjuangan hidup Rani harus selesai pada Jumat (19/3/2021) sekira pukul 22:00 WIB di RSUP Adam Malik.

Di rumah duka di Pasar 7 Beringin Desa Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara, para pelayat berdatangan.

Mereka mengiringi kepergian Rani sampai di peristirahatan terakhirnya di tempat pemakaman umum (TPU) di Jalan Rahayu, Pasar VI Tembung, Kecamatan Percutseituan, Sabtu (20/3/2021).

Baca juga: 2 Minggu Lagi Nikahi Aurel, Atta Halilintar Syok Dapat Hadiah Super Mewah dari Sosok Ini: Mau Nangis

Penderitaan Rani bermula sebulan lalu cekcok dengan sang suami, Nanda.

Dijelaskan kerabat Rani, Yuliana kejadian bermula saat korban berjumpa dengan suaminya di pinggir rel kereta api tak jauh dari rumahnya.

Saat itu, keduanya sempat cekcok dan tak lama kemudian korban kembali ke rumahnya.

Namun tak lama kemudian tepatnya dinihari, Nanda menghampiri Rani sambil menenteng bensin.

Nanda sempat menuduh jika Rani berselingkuh dengan kakak kandung Nanda.

Follow juga;

Keduanya sempat kembali cekcok hingga akhirnya bensin dan api mendarat di tubuh Rani.

Api itu membuat luka 65% di tubuh Rani hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Pesan sebelum meninggal

Meski terluka karena sang suami, Rani berbesar hati memaafkannya.

Bahkan sebelum meninggal dunia, Rani menyampaikan pesan kepada sang ibunda, Supriyati agar tak dendam.

Yang sudah, biarlah sudah, kata Rani.

Baca juga: Viral Video Diduga Rumah Mewah Kerampokan, Perabotan Sampai Keramik Dikuras Habis, Ini Penampakannya

"Anak saya bilang, Mak, jangan dendam ya. Yang sudah ya sudah. Kakak enggak mau mamak dendam dengan apa yang terjadi. Kakak sudah memaafkan (suaminya). Mamak juga ya," kata Yati kemudian tangisnya pecah, Sabtu (20/3/2021) siang.

Suryati bergetar menceritakan kisah pilu sang anak sulungnya sambil menahan tangis.

Sebelum meninggal, Rani bahkan kerap meminta maaf kepada sang ibunda.

"Sebelum pergi, Rani meminta maaf kepada saya. 'Maafin kakak ya mak'. Begitu ucapnya berkali-kali kepada saya," terang Yati.

Supriyati, ibunda korban Rani Andriani, meratapi kepergian putrinya yang dibakar oleh suami, di rumah duka Jalan Sederhana Gang Bakung 32, Sabtu (20/3/2021).
Supriyati, ibunda korban Rani Andriani, meratapi kepergian putrinya yang dibakar oleh suami, di rumah duka Jalan Sederhana Gang Bakung 32, Sabtu (20/3/2021). (TRIBUNMEDAN/M FADLI TARADIFA/Deepblue)

Kondisi Rani sebelum meninggal

Suryati tak menyangka Rani akan secepat ini pergi dari hidupnya.

Pasalnya selama menjalani perawatan, Rani selalu meyakinkan sang ibu bahwa ia kuat.

"Ia selalu bicara, kakak kuat Mak. Kakak kuat. Mamak jangan khawatir. Lalu, cerita-cerita kami. Ia kan suka bercanda jadi ia selalu menghiburku," ucap Yati dengan nada terisak-isak.

Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Rani sempat drop.

Follow juga:

Yati tak tega melihat Rani kesakitan saat memakai selang bantu pernapasan.

"Saya yakin anak saya kuat. Namun saat dimasukkan alat bantu, itu awalnya Rani sudah menolak namun akhirnya ia mau,"

"Saya mendengar suaranya kesakitan saat pemasangan alat bantu nafas, namun suster di rumah sakit mencoba untuk menenangkannya dengan berkomunikasi dengan Rani," ungkapnya.

Dua hari sebelum meninggal, nafsu makan Rani mulai turun.

Baca juga: Perlakuan Aurel Hermansyah ke Ashanty & Krisdayanti Buat Bangga, Atta Beri Pujian: Ibu Tetaplah Ibu

Rani bahkan tak mau lagi makan nasi, hanya ingin buah.

"Dua hari belakangan ini ia tidak mau makan nasi,"

"Katanya gak enak makanan di rumah sakit. Saya juga belikan ia nasi di luar, namun gak mau juga dimakannya,"

"Ia hanya makan buah-buahan. Sampai perutnya sakit lantaran cuma konsumsi buah," beber Yati.

Yati mengaku tak punya firasat aneh tentang kepergian sang putri.

Baca juga: Atta Halilintar Terharu Dapat Pesan dari Anang, Menangis Kenang Pernikahan Impian Bersama Keluarga

Namun, kata Yati, malam sebelum Rani Andriani mengembuskan nafas terakhirnya, ada dua ekor burung yang terus berkicau di ruang tempat Rani dirawat.

Karena menganggap hal lumrah terjadi, Yati pun menganggapnya biasa saja. 

"Rani dirawat di ruangan yang ada di lantai empat. Malam itu memang ada dua ekor burung yang berkicau. Tapi tidak kelihatan karena gelap," kata Yati, Sabtu.

Pelaku yang tak lain suami Rani sudah ditangkap kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perlakuannya.

TribunJakarta/TribunMedan

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved