Sisi Lain Metropolitan
Sang Maestro Pijat dari Cipete, Haji Naim Penyembuh Patah Tulang: Pakai Minyak Asli Cimande
Popularitasnya pun tak lekang dimakan waktu, banyak masyarakat memercayai sihir pijat keturunan Haji Naim yang dinilai ampuh menyembuhkan patah tulang
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Ciri khas dari pengobatan patah tulang Haji Naim adalah pemakaian minyak khas dari Cimande.
Minyak itu ibarat obat mujarab untuk menyembuhkan patah tulang.
Baca juga: Penampakan Perempuan Misterius di Sungai, Tertangkap Kamera Sedang Bantu Pencarian Korban Kecelakaan
Sanusi menjelaskan minyak Cimande di antaranya terbuat dari minyak kelapa dan tebu.
Minyak itu didatangkan langsung dari Cimande.
"Nanti ada yang nganter dari Cimande. Enggak kita buat sendiri. Nanti di sini baru kita campur lagi," lanjutnya.
Bila sudah tiba, minyak itu akan ditambahkan putih telur. Sanusi beralasan penggunaan putih telur dipercaya bisa mengencangkan tulang.
"Nanti menyerap ke dalam buat ngencengin. Kayak dipasang gips," lanjutnya.
Pembuatan minyak Cimande secara massal, cerita Sanusi, juga tak bisa sembarang waktu.
Ia mencontohkan di hari-hari besar biasanya minyak tersebut dibuat banyak.
Baca juga: Penampakan Perempuan Misterius di Sungai, Tertangkap Kamera Sedang Bantu Pencarian Korban Kecelakaan
"Enggak setiap hari dibikin, biasanya ya ada Maulid Nabi baru bikin. Kalau Maulid bikin banyak," jelasnya.
Ada amalan yang harus dilakukan kala membuat minyak Cimande seperti berpuasa dan berdoa.
"Iya harus puasa dalam pembuatannya. Kan kita minta Allah. Ada puasa, Dzikir, doa juga" tambahnya.
Selain minyak yang khas, pengobatan Haji Naim juga menggunakan batang bambu dan potongan kardus sebagai penyangga tulang yang patah.
Dulu, ia sempat menggunakan kulit waruk sebelum menggunakan bambu. Namun, kulit tersebut sudah sulit ditemukan.
Tak pasang tarif
Haji Naim sempat berpesan kepada keturunan yang meneruskan jasa pijat patah tulang agar tidak memberikan tarif kepada pasien.
Pasien membayar jasa pijat seikhlasnya saja.
"Sebetulnya dari dulu begitu. Kalau emang orang enggak ada, enggak usah ngasih enggak apa-apa," katanya.

Pasiennya pun tak hanya berasal dari warga Jakarta saja. Banyak juga orang daerah yang datang ke pengobatan ini. Rata-rata, Sanusi dan pemijat lainnya meladeni sekitar 100 orang per hari bahkan bisa lebih.
Nama Haji Naim pun telah menggema sampai menembus mancanegara.
"Dari luar juga ada. Dari Amerika, Singapura, Malaysia. Orang Afrika juga ada. Orang Singapura terbang sengaja menginap di hotel memang pengen ke sini," ucapnya.
Pengobatan alternatif ini kini diteruskan oleh anak cucu Haji Naim. Haji Naim yang meninggal pada tahun 1981 itu berpesan agar pengobatan ini terus dilestarikan.
Masa Kecil Kapolsek Tambora: Tak Mampu Beli Mie Instan, Baru Makan di Restoran Saat Masuk Akpol |
![]() |
---|
Cerita Suharti, Gelandangan di Kebayoran Baru Punya Rp 12 Juta: Hasil Jual Tanah dan Sewa Kontrakan |
![]() |
---|
Ingin Lebih Nyaman, Anak-Anak Minta Bioskop Mini di Bekasi Pakai AC |
![]() |
---|
Viral Bioskop Mini Harga Tiket Rp 3 Ribu di Bekasi, Penonton Langganan Bisa Dapat Bonus |
![]() |
---|
Merasa Sumuk, Anak-Anak Minta Bioskop Mini di Bekasi Pakai AC |
![]() |
---|