Formula E

Kritik Gubernur Anies Ngotot Gelar Formula E, Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak: Rakyat Tidak Butuh

Gilbert Simanjuntak, mengkritik kebijakan Gubernur Anies Baswedan ihwal polemik ajang balap Formula E.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, mengkritik kebijakan Gubernur Anies Baswedan ihwal polemik ajang balap Formula E.

Dia menilai warga DKI Jakarta tak butuh hiburan ajang balap Formula E.

"Rakyat tidak butuh Formula E. Pelaksanaan balapan ini jelas akan merugi, tidak seperti yang diungkapkan Pemprov DKI akan untung," jelas Gilbert, dalam keterangan resminya, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Wagub Ariza Klaim Dapat Restu dari DPRD Gelar Formula E Tahun 2022

"Sejak awal, hampir semua kegiatan Formula E merugi di semua negara hingga pernah dibatalkan di negara lain. BMW dan Audi mundur karena melihat potensi kerugian," lanjutnya.

Dia menilai, pamor balapan Formula E telah redup sejak digadang-gadangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

"Ini menjadi aneh kenapa DKI ngotot bela Formula E. Biaya di Indonesia dua kali lebih besar dari biaya di negara lain," ucap dia.

"Apapun alasannya, bank garansi dan commitment fee, tetap saja biaya ini dua kali lebih besar. Malah aneh, kenapa negara lain tidak bayar komponen biaya tersebut," sambungnya.

Dia menjelaskan, sejumlah negara yang menyelenggarakan Formula E pun merugi. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19. 

"Kondisi pandemi ini sangat sulit berharap ke turis asing datang ke Jakarta. Biaya lebih dari Rp1 triliun yang sudah keluar tidak akan mampu kembali," tuturnya.

Baca juga: BPK Kasih Banyak Catatan Penggunaan APBD DKI untuk Formula E, Wagub DKI: Enggak Ada Masalah

"Masih harus keluar lagi commitment fee untuk periode ketiga diperkirakan sebesar Rp400 miliar dan biaya pelaksanaan (pembuatan jalur dengan spesifikasi tertentu, podium ataustadium, iklan, EO, pengawasan, dan lain-lain," sambungnya. 

Pada tempat terpisah, Anies Baswedan mengatakan ajang balap Formula E telah diputuskan berlangsung di sekitar Monumen Nasional (Monas) pada 2022 mendatang.

"Awalnya kami sudah putuskan di Monas, tentu ini jadi kebijakan sementara. Namun demikian, terus kita lakukan kajian apakah ada tempat lain," kata dia, saat diwawancarai awak media, di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/3/2021).

"Nanti ada panitia dengan penyelenggara, pihak Formula E yang mengerti tempat terbaik, kami dapat laksanakan dengan baik, tertib, bangun kolaborasi, sinergitas dengan semua pihak," lanjutnya. 

Dia mengklaim, kegiatan Formula E akan menguntungkan dari sektor ekonomi.

Baca juga: BPK Kasih Banyak Catatan Penggunaan APBD DKI untuk Formula E, Wagub DKI: Enggak Ada Masalah

"Pada akhirnya dengan kegiatan ini tidak hanya berikan dampak positif. Tapi juga dampak ekonomi, meningkatkan pariwisata, dan menjadikan Jakarta kota yang besar, sejajar dengan kota besar dunia," tuturnya.

"Ini mendorong Jakarta punya komitmen yang tinggi terhadap mobil listrik," ujarnya. (**)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved