Pengikut Aliran Hakekok Bertaubat dan Teken Surat Perjanjian, Mantan Pemimpin Ingin Segera Ke Sawah

Surat perjanjian yang juga turut mereka bacakan berisi komitmen untuk tidak mengulangi menjalankan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam.

Tangkap layar video TribunBanten.com
Pimpinan aliran Hakekok Balakasuta, Aryani bersama belasan pengikutnya meneken surat perjanjian dan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan Forkopimda serta Muspika Cigeulis di kantor Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (25/3/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pimpinan aliran Hakekok Balakasuta, Aryani bersama belasan pengikutnya meneken surat perjanjian dan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan Forkopimda serta Muspika Cigeulis di kantor Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (25/3/2021).

Hal itu dilakukan sebelum mereka dikembalikan ke tempat tinggal mereka di Kampung Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

Surat perjanjian yang juga turut mereka bacakan berisi komitmen untuk tidak mengulangi menjalankan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam.

Mereka berjanji menjalani proses hukum sesuai perundang-undangan jika kelak melakukan ajaran yang sama.

Usai membacakan surat perjanjian tersebut, Aryani menyampaikan penyesalan atas sejumlah ritual dari aliran Hakekok yang pernah dilakukannya bersama belasan pengikutnya.

Baca juga: Melihat Rawa Lokasi Ritual Mandi Bareng Penghapus Dosa Aliran Hakekok, Dipenuhi Rerumputan Liar

Baca juga: Ritual Mandi Bareng untuk Bersihkan Segala Dosa, Pengikut Hakekok Bawa Keris hingga Kondom

Ia mengaku saat itu dibutakan hal yang di luar akal sehat manusia dan terjerumus ke dalam ajaran yang salah.

Pria yang sebelumnya disebut Abah Arya itu pun mengaku senang diizinkan kembali ke rumahnya. Ditambah lagi kini ia mengaku sudah ada perubahan pada dirinya setelah menjalani bimbingan di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum milik Abuya Muhtadi di Kecamatan Cidahu, Pandeglang.

"Saya tidak akan kembali lagi ke ajaran yang sesat. Yang kemarin itu saya benar-benar mengaku khilaf dan menyesal sekali," katanya.

Dirinya pun bahkan saat ini mengaku sangat senang untuk belajar agama islam dan selalu terpanggil apabila mendengar suara adzan berkumandang.

Ia pun dapat kembali menjalani kegiatan seperti sebelumnya da sebagaimana warga lainnya setelah pulang ke rumah. Di antaranya kembali bertani di sawah.

"Harapan saya sekarang ini, saya ingin cepat-cepat kembali jadi petani untuk memacul sawah lagi," akunya.

Tangkapan layar aliran Hakekok diduga sesat di Pandeglang Banten
Tangkapan layar aliran Hakekok diduga sesat di Pandeglang Banten (Ist via Tribun Timur)

Diberitakan, petugas Polres Pandeglang mengamankan 16 orang dari sebuah perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis kemarin, karena diduga mengikuti aliran sesat bernama Hakekok, pada 11 Maret 2021.

Mereka yang diamankan lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak.

Pimpinan kelompok Hakekok bernama Abah Arya (52) dan 15 pengikutnya dijemput polisi di rumah masing-masing setelah adanya laporan keresahan warga tentang adanya ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana dari kelompok tersebut.  

Ritual mandi bareng tersebut dilakukan kelompok aliran Hakekok di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Globallindo Agro Lestari (GAL).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved