Penangkapan Terduga Teroris
Pascateror Bom, Wagub DKI Akui Ada Peningkatan Keamanan di Gereja Jelang Jumat Agung
Ariza pun menyampaikan duka mendalam dan mengutuk aksi teror yang terjadi di ibu kota Sulawesi Selatan itu.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, ada peningkatan keamanan di gereja-gereja jelang perayaan Jumat Agung pada 2 April 2020 mendatang.
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi pascateror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) kemarin.
"Pengaman sudah diatur oleh pihak keamanan atas kejadian di Sulawesi. Kami yakin polisi akan meningkatkan upaya yang lebih baik lagi, optimal, dalam rangka pencegahan dan pengendalian keamanan," ucapnya, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Bersarang di Serang Baru Bekasi, Satu Terduga Teroris Diringkus Densus 88
Ariza pun menyampaikan duka mendalam dan mengutuk aksi teror yang terjadi di ibu kota Sulawesi Selatan itu.
"Kami semua turut berdukacita dan prihatin atas jatuhnya korban akibat ledakan di gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan," ujarnya di Balai Kota.
"Tentu kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi tindakan biadab yang tidak berperikemanusiaan," tambahnya menjelaskan.
Politisi Gerindra ini juga mendesak pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini.
"Kami sepenuhnya serahkan ke pihak kepolisian untuk dapat mengusut dan menangkap jaringan pelaku," kata dia.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan kronologi peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Menurut Argo kejadian terjadi pukul 10.20 Wita, selepas umat Gereja Katedral Makassar menjalankan ibadah Misa.
Baca juga: Dentuman Terdengar Dari Dalam Rumah Terduga Teroris di Bekasi, Barang Bukti Bom Dimusnahkan
Argo menuturkan, pelaku bom bunuh diri diduga sebanyak dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan plat nomor DT 5984 MD.
"Jadi awalnya memang, pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan masuk pelataran maupun pintu gerbang dari gereja Katedral," jelas Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta.
"Kebetulan jam tersebut adalah sudah selesai dari kegiatan Misa, kemudian karena melihat banyak yang keluar gereja, atau separuh dari jamaah yang hadir di gereja karena protokol kesehatan itu, dari dua orang tadi melakukan aksinya," sambungnya.
Upaya memasuki pelataran atau halaman gereja itu, dijelaskan Argo, kemudian dihadang oleh petugas keamanan Gereja Katedral Makassar.
