Penangkapan Terduga Teroris
Penjual Tahu Keliling Terduga Teroris di NTB, Ada Temuan Bungkusan Ini Saat Rumah Digeledah
Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap lima terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap lima terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kelima terduga teroris bernama B alias G (32), seorang pengajar di TPQ Abubakar Ashidiq Penatoi.
Kemudian M (32), pekerjaan penjual tahu keliling, kos di La Sindo, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.
Sementara dua orang lainnya berinisial S dan H, belum diketahui identitas pastinya.
Dua orang terduga teroris ini ditangkap di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima dan Pasar Amahami, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Dua orang tersebut ditangkap Densus 88 Mabes Polri, Minggu (28/3/2021).
Keempat orang tersebut tiba di Polda NTB, sekitar pukul 08.40 Wita.
Kemudian, satu terduga teroris berinisial Y, kembali ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (29/3/2021).
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto membenarkan, telah terjadi penangkapan empat orang terduga teroris asal Bima.

"Betul 4 tersangka tersebut sudah diamankan di Mapolda NTB.Untuk rilis nanti dari div humas Polri," katanya, pada TribunLombok.com.
Saat ini, keempat orang tersebut sudah ditahan di markas Polda NTB.
Lalu terduga teroris berinisial Y diduga berafiliasi ke kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Penangkapan dilakukan tadi pagi (Senin) jam 11.00 Wita," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, di markas Polda NTB, Senin (29/3/2021).
Dengan demikian, total jumlah terduga teroris yang ditangkap di Kota Bima menjadi lima orang.
"Kemarin (Minggu pagi) empat orang dan hari ini satu orang," katanya.

Kelima orang yang ditangkap berinisial B, M S, H, dan Y, semuanya berasal dari Kota Bima.
Empat orang telah dipindahkan ke markas Polda NTB dan satu lagi masih ditahan di Bima.
Mengenai penyebab penangkapan dan kronologisnya, Artanto menyerahkan ke Mabes Polri untuk menjelaskan.
Termasuk mengenai keterlibatan mereka dalam teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ini nanti akan lebih rinci dijelaskan Divisi Humas Polri," katanya.
Apakah mereka juga terlibat dalam aksi di Filipina, Artanto juga belum bisa memastikan.

Semua akan dijelaskan oleh Humas Mabes Polri, terekam rekam jejak mereka yang ditangkap.
Kelima orang terduga teroris itu saat ini diamankan markas Polda NTB.
"Nanti lebih lanjut untuk penyelidikan akan lebih lanjut dilakukan Densus 88 Anti Teror," katanya.
Densus pula yang akan mempertimbangkan apakah mereka akan dibawa ke Mabes Polri atau tidak.
"Kewenangan dari Densus 88 yang akan melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap mereka," katanya.
Geledah Rumah Terduga Teroris
Kepolisian Resor Bima Kota menggeledah rumah salah satu terduga teroris, di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (29/3/2021).
Penggeledahan dilakukan pascapenangkapan empat warga terduga teroris, masing-masing berinisial BH alias GZ.
Kemudian MM alias JJ, KP alias HD, dan SM alias UK.
Mereka ditangkap Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, Minggu pagi (29/3/2021).
Dalam penggeledahan itu, Tim Polres Bima Kota yang terdiri dari Inavis dan Satuan Reserse Kriminal dikawal ketat anggota Brimob dan TNI.
Kegiatan penggeledahan dipantau langsung Kapolres Bima Kota Akbp Haryo Tejo Wicaksono dan Dandim 1608/ Bima.
Saat bersamaan, empat warga yang ditangkap telah dibawa Tim Densus 88 Anti Teror ke Polda NTB.
Dari lokasi penggeledahan, pihak Polres Bima Kota mengamankan bungkusan plastik yang belum diketahui isinya.
Terkait hubungan keempat orang tersebut dengan teror bom Makassar, hal itu akan dijelaskan Mabes Polri nanti.
Polres Bima Kota dalam hal ini hanya ditugaskan Mabes Polri untuk melakukan penggeledahan pasca penangkapan empat orang oleh Densus 88 Anti Teror.
Kapolres Bima Kota Akbp Haryo Tejo Wicaksono di lokasi menjelaskan, mereka hanya membackup tim khusus untuk melakukan penggeledahan terhadap rumah keempat orang tersebut.
"Mengenai keterkaitan nanti akan disampaikan langsung dari Mabes Polri. Kita di sini hanya diminta bantuan," katanya, usai penggeledahan, pada wartawan.
Baca juga: Seorang Pengemudi Ojek Online Terduga Teroris di Ciputat Timur Ditangkap Polisi
Baca juga: Terkuak Kata Sandi Bom Bermakna Ledakan Besar Hingga Temuan TATP di Condet dan Bekasi
Baca juga: Pelaku Penembakan Ibu Hamil di Ciracas Buron, Polisi Harap Warga Tak Ketakutan
Warga Kaget
Penangkapan empat warga Kota Bima yang diduga berafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) membuat tetangga dan warga sekitar kaget.
Saat penggeledahan rumah B alias G (32), warga tampak ikut menyaksikan dari jauh.
Banyak warga heran dan tidak menyangka B alias G ditangkap.
Pria tersebut sehari-hari menurut keterangan warga berperilaku baik dan mengajar ngaji untuk anak-anak di kampung.
"Dia biasa, hanya mengajar ngaji saja. Pendiam dan baik sih orangnya," kata Agus, salah seorang warga sekitar, Senin (29/3/2021).
Warga dan B sehari-hari berinteraksi biasa saja seperti warga lainnya.
Terkait dugaan dia terlibat dalam jaringan teroris, Agus mengaku tidak tahu menahu.
Dia sendiri sehari-hari hanya berjualan. Sehingga tidak tahu menahu urusan orang lain.
"Saya di sini kan jualan terus," katanya.
Komunikasi B dengan para tetangga juga baik-baik saja.
"Pokoknya tidak ada masalahlah. Kita juga terkejut ada peristiwa ini," katanya.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota Akbp Haryo Tejo Wicaksono mengimbau seluruh masyarakat mengawasi anak-ana dan keluarganya."Jangan sampai terlibat dalam jaringan jaringan teroris," katanya.
Juga tidak terlibat kelompok-kelompok yang tidak mendukung keutuhan NKRI.
Sebab hal itu bisa memecah kesatuan negara Indonesia.
"Jadi kita mengharapkan kerja sama masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama agar bisa mengawasi, bersama untuk kemajuan negara ini," imbuhnya
Polisi Tingkatkan Pengamanan
Pasca-teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Polres Lombok Barat meningkatkan pengamanan, khususnya di kawasan wisata Senggigi.
Petugas gabungan TNI-Polri sejak Minggu (28/3/2021) berpatroli di sejumlah kawasan stategis.
Sebagai daerah wisata utama, kawasan Senggigi mendapat perhatian khusus.
Polisi bersenjata lengkap melakukan patroli keliling di kawasan ini.
Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S.Wibowo melalui Kabag Ops AKP Kadek Metria mengatakan, patroli skala besar dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk memastikan kondusivitas wilayah.
“Apel kesiapsiagaan dan patroli menyasar tempat ibadah dan kawasan wisata,” katanya, Senin (29/3/2021).
Sebelum patroli, gabungan TNI-Polri yang terdiri dari personel Kodim 1606 WB/Lobar, Polres Lombok Barat, dan Sat Brimob Polda NTB, melakukan konsolidasi di Giri Menang Square (GMS) Gerung.
Baca juga: Satu Terduga Teroris Bima Kembali Ditangkap Densus 88 Polri, Total 5 Orang Diamankan dari NTB
“Selanjutnya personel gabungan ini mengerahkan sembilan mobil roda empat, roda enam, dan enam unit sepeda motor,” jelasnya.
Personel gabungan menyisir wilayah Gerung, Labuapi, melewati Kota Mataram yang selanjutnya menuju di tempat wisata Senggigi.
Selain menyasar tempat wisata, tim juga diarahkan ke perumahan yang dihuni para Warga Negara Asing (WNA).
“Ini untuk upaya pencegahan, agar apa yang telah terjadi di Makassar tidak terjadi di wilayah kita,” pungkasnya.
Patroli skala besar melibatkan 50 personel gabungan.
“Situasi masih terpantau landai, namun tidak mengurangi kesiapsiagaan dan kewaspadaan kita,” katanya.
Warga juga diimbau tetap waspada. Tidak terpancing atau terpengaruh isu-isu dari orang-orang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kondusivitas di wilayah hukum Polres Lombok Barat.
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Rumah WNA & Kawasan Wisata Senggigi Dijaga Petugas Patroli, Buntut Bom Bunuh Diri Katedral Makassar, .
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Satu Terduga Teroris Bima Kembali Ditangkap Densus 88 Polri, Total 5 Orang Diamankan dari NTB, .
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Penangkapan 4 Terduga Teroris di Bima, Kesaksian Warga Soal Sosok Terduga, Kaget Ada Penangkapan,
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Polisi Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima, Tim Temukan Bungkusan Plastik, .
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Empat Terduga Teroris Jaringan JAD Dibawa ke Polda NTB, Satu di Antaranya Penjual Tahu Keliling,