Kilang Minyak Balongan Terbakar

Sebelum Kilang Balongan Meledak, Puluhan Warga Desa Sukaurip Gelar Demo, Protes Bau Gas dan Minyak

Sebelum insiden Kilang Balongan milik PT. Pertamina (Persero) meledak, ada puluhan warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, unjuk rasa

Editor: Erik Sinaga
Tribunnews.com/Lusius Genik
Alex (19), warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati Sebelum insiden Kilang Balongan milik PT. Pertamina (Persero) meledak, ada puluhan warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang menggelar unjuk rasa. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNJAKARTA.COM, INDRAMAYU - Sebelum insiden Kilang Balongan milik PT. Pertamina (Persero) meledak, ada puluhan warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang menggelar unjuk rasa.

Puluhan warga Desa Sukaurip memprotes bau gas dan minyak yang bersumber dari Kilang Balongan, yang menyelimuti permukiman mereka.

Rinto S, seorang petugas TNI Angkatan Darat yang berjaga di Desa Sukaurip mengungkapkan, ada sekira 50 warga desa yang menggelar unjuk rasa pada Minggu (28/3/2021) malam, sekira pukul 00.00 WIB.

"Sebelum ledakan kilang ada puluhan warga semalam demo jam 00.00 WIB. Demo dipicu bau minyak dan gas dari kilang. Demo sampai 00.30 WIB. Tiba-tiba (Kilang Balongan) meledak," ucap Rinto kepada tribunnews.com di Desa Sukaurip, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).

Ledakan pertama terjadi pukul 00.45 WIB.

Tidak berselang 30 menit, terjadi ledakan kedua yang juga bersumber dari Kilang Balongan.

Desa Sukaurip blok Wisma Jati hanya berjarak 500 meter dari lokasi ledakan Kilang Balongan.

Rinto mengungkapkan, sejak Minggu malam sekira pukul 23.00 WIB, warga Desa Sukaurip resah lantaran pemukimannya diselimuti bau gas dan minyak.

Bau gas dan minyak yang menyelimuti pemukiman warga Desa Sukaurip dikhawatirkan dapat memicu terjadinya sesak nafas.

"Mereka demo menuntut supaya bau gas dan minyak segera diatasi. Dikhawatirkan memicu sesak nafas," jelas Rinto.

Alex (19), warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, menuturkan hal serupa.

Sebelum ledakan Kilang Balongan, warga Desa Sukaurip telah diresahkan bau gas dan minyak yang menurutnya sangat menyengat.

"Ada bau minyak gas menyengat. Semalam kita semua warga diminta keluar rumah karena bau gas minyak itu," ujar Alex kepada Tribunnews.com di lokasi.

Alex juga membenarkan bahwa warga Desa Sukaurip menggelar unjuk rasa di depan kantor Kilang Balongan milik PT Pertamina sebelum ledakan terjadi.

Baca juga: Rizieq Shihab Akan Dihadirkan dalam Sidang Tanggapan JPU di Pengadilan Negeri Ja­karta 

Baca juga: Pelaku Penembakan Ibu Hamil di Ciracas Buron, Polisi Harap Warga Tak Ketakutan

Baca juga: Sopir Bus di Terminal Tanjung Priok Keluhkan Larangan Mudik: Anak-Istri Mau Makan Apa?

Menurut Alex, demo dipicu bau gas dan minyak yang membuat kebanyakan warga Desa Sukaurip mengalami sesak nafas.

"Semalam kita ribut-ribut dengan Pertamina itu kan, kita minta pertanggungjawaban. Demo karena (warga) pada sakit kan, sesak (menghirup udara yang terkontaminasi gas dan minyak)," ungkap Alex.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved