Penangkapan Terduga Teroris

Terkuak Kata Sandi Bom Bermakna Ledakan Besar Hingga Temuan TATP di Condet dan Bekasi

Terkuak Kata Sandi untuk menyebut Bom yang dibuat oleh terduga teroris di Bekasi dan Condet Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).

TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Kapolda Metro Jaya Iren Polisi Fadil Imran di TKP pengeledahan rumah kontrakan terduga teroris di Serang Baru, Bekasi, Senin (29/3/2021).Terkuak kata sandi untuk menyebut bom yang dibuat oleh terduga teroris di Bekasi dan Condet Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terkuak Kata Sandi untuk menyebut Bom yang dibuat oleh terduga teroris di Bekasi dan Condet Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).

Kata sandi itu diungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021).

Kata sandi itu pun merujuk pada bom berdaya ledak tinggi.

"Mereka mengistilahkan dengan istilah takjil. Setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," kata Fadil.

Tim Densus 88 juga menemukan TATP dari 5 bom stoples seberat 3,5 kilogram.

TATP, kata Fadli, merupakan senyawa kimia yang mudah meledak dan memiliki daya ledak tinggi.

"Kalau dikaitkan dengan jadi sebuah bom akan menjadi kurang lebih 70 bom pipa. Ini lah efek dari bom TATP yang berhasil dideteksi dan dicegah oleh Densus 88 Satgaswil Polda Metro Jaya," kata Fadil.

Selain itu, lanjut Fadil, polisi juga menemukan lima bom aktif yang siap diledakkan.

"Ada lima bom aktif yang sudah terkait dalam bentuk kaleng dengan sumbu," ungkap dia.

Fadil juga membeberkan peran empat terduga teroris yang diamankan dalam penggerebekan di Bekasi dan Condet.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus penggerebekan terduga teroris, Senin (29/3/2021).
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus penggerebekan terduga teroris, Senin (29/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Keempat terduga teroris yang berhasil diamankan berinisial ZA (37), BS (43), AJ (46), dan HH (56).

Fadil menjelaskan, terduga teroris ZA berperan membeli bahan baku peledak seperti aseton, HCL, termometer, dan aluminium powder.

"ZA memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan yang telah disiapkan tersebut," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021).

BS sendiri memiliki peran mengetahui pembuatan bahan peledak dan menyampaikannya kepada AJ.

"Saudara AJ berperan membantu saudara ZA selama pembuatan bahan peledak," ujar Fadio.

AJ juga ikut bersama BS untuk mengikuti pertemuan dalam rangkap persiapan teror menggunakan bahan peledak.

Tim Gegana ledakkan bom di Lapangan Bola Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).
Tim Gegana ledakkan bom di Lapangan Bola Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Sementara itu, Fadil menyebut peran paling penting dimiliki terduga teroris HH.

Sebab, HH lah yang mengatur dan membiayai rencana teror ini.

"Dia yang merencanakan, mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepad tiga tersangka lainnya," ungkap dia.

Dalam kasus ini, Densus 88 beserta jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga turut menyita sejumlah atribut FPI.

Sejumlah atribut FPI yang disita dalam penggerebekan terduga teroris di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur saat ditampilkan di Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021)
Sejumlah atribut FPI yang disita dalam penggerebekan terduga teroris di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur saat ditampilkan di Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021) (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Beberapa atribut FPI yang disita antara lain jaket berwarna hijau, bendera, dan sejumlah buku.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membenarkan bahwa penggerebekan teroris ini ada kaitannya dengan FPI.

"Iya termasuk itu (terkait dengan FPI)," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021).

Menurut Fadil, polisi akan mendalami lagi keterlibatan FPI dalam rencana teror yang dilakukan empat tersangka.

"Jika ada keterkaitan, itu kan temuan awal. Nanti akan didalami oleh teman-teman Densus 88," ujar dia.

Keempat tersangka dijerat Pasal 15 Jo Pasal 7 dan atau Pasal 9 UU Nomor 5 tahun 2018 tentang terorisme dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara.

Baca juga: Dikuliahkan Ibu dari Hasil Ngewarung, Lukman Malah Berhenti & Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar

Baca juga: Barang Bukti Bom Diledakkan di Lokasi Penangkapan Terduga Teroris, Begini Penampakannya

Baca juga: Terduga Teroris Bekasi dan Condet Pakai Istilah Takjil, Kapolda: Artinya Bom dengan Ledakan Besar

Baca juga: Misteri Wanita Penjual Sembako Tewas Tangan Terikat & Mulut Tersumpal Kain, Gelang Masih di Tangan

70 bom pipa

Fadil Imran menyebut bahan peledak yang ditemukan dalam penggerebekan terduga teroris di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur, bisa menghasilkan puluhan bom pipa.

Dalam penggerebekan di dua lokasi tersebut, Tim Densus 88 menemukan TATP dari 5 bom stoples dengan berat 3,5 kilogram.

Fadil menjelaskan, TATP adalah senyawa kimia yang mudah meledak dan memiliki daya ledak tinggi.

"Kalau dikaitkan dengan jadi sebuah bom akan menjadi kurang lebih 70 bom pipa. Ini lah efek dari bom TATP yang berhasil dideteksi dan dicegah oleh Densus 88 Satgaswil Polda Metro Jaya," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Selain itu, lanjut Fadil, polisi juga menemukan lima bom aktif yang siap diledakkan.

"Ada lima bom aktif yang sudah terkait dalam bentuk kaleng dengan sumbu," ungkap dia.

Sebelumnya, Fadil membeberkan peran empat terduga teroris yang diamankan dalam penggerebekan di Bekasi dan Condet.

Keempat terduga teroris yang berhasil diamankan berinisial ZA (37), BS (43), AJ (46), dan HH (56).

Polisi Temukan 5 Bom Aktif Siap Ledak

Empat orang terduga teroris diamankan dalam penggerebekan di wilayah Bekasi dan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, keempat terduga teroris itu berinisial ZA, AA, AJ, dan DS.

Dalam penggerebekan tersebut, jelas Listyo, polisi menemukan lima bom aktif yang siap diledakkan. Bom itu berjenis bom sumbu.

"Ada 5 toples besar yang di dalamnya berisi aseton, H2O2, HCL, sulfur serta termometer yang bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak," kata Listyo kepada wartawan.

"Jumlahnya kurang lebih 4 kilogram. Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis TATP dengan jumlah 1,5 kg," tambahnya. 

Barang Bukti Bom Diledakkan di Lokasi Penangkapan Terduga Teroris

Densus 88 dan Gegana Mabes Polri melakukan disposal atau pemusnahan bom di lokasi penangkapan terduga teroris di Bekasi, Senin (29/3/2021).

Dentuman keras sempat terdengar dari dalam lokasi pengeledahan yang diduga, menyimpan bahan peledak di sebuah ruko bengkel, Jalan Raya Serang Cibarusah, Kecamatan Serang Baru.

Satu unit Mobil Gegana masuk ke dalam lokasi ruko bengkel, tampak petugas memasukkan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan tindakan terorisme.

Usai Tim Gegana, Demsus 88 dan Puslabfor Mabes Polri rampung melakukan olah tempat kejadian perkara, TribunJakarta.com mencoba melihat lebih dekat ke dalam lokasi.

Terduga teroris diketahui sehari-hari beraktivitas membuka usaha bengkel mobil dengan nama Sinergy Motor.

Di bengkel itu, terdapat seorang montir bernama Agus dan seorang karyawan bernama Amir. Belum diketahui secara pasti, apakah keduanga terlibat dalam jaringan terorisme.

Tapi berdasarkan informasi warga setempat, Amir saat polisi melakukan operasi penangkapan berada di bengkel dan tengah melakukan aktivitas seperti biasa.

Dia juga turut diamankan Densus 88, bersama barang bukti diduga bahan peledak yang hendak digunakan untuk merakit bom.

Lokasi bengkel berada di pinggir Jalan Serang Cibarusah, di bagian belakang bangunan bengkel terdapat rumah pemilik ruko bernama Haji Jari.

Polisi mengamankan barang bukti bahan peledak dan bom rakitan dari dalam bengkel, temuan ini memaksa aparat mengambil langkah disposal.

Lokasi disposal atau pemusnahan bom dilakukan di teras rumah milik pemilik ruko, teras tersebut berada persis di belakang bangunan bengkel.

Suara dentuman yang begitu keras rupanya membuat flavon rumah hancur, tampak puing papan langit-langit berserakan akibat ledakan.

Beruntung, tidak ada kerusakan parah yang disebabkan akibat aktivitas disposal tersebut.

Pemilik rumah dan warga juga sudah berani mendekat ketika polisi rampung menggelar operasi penangkapan.

Adapun untuk di dalam bengkel, tidak ada barang-barang yang terlihat mencurigakan. Hanya ada satu unit mobil yang terparkir di dalamnya.

Sisanya, barang-barang seperti oli, perkakas dan peralatan bengkel lain ditempatkan di bagian dalam bangunan bengkel.

Pemilik Ruko Kaget

Pemilik ruko di Jalan Cikarang Cibarusah, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, syok tempatnya dijadikan lokasi penyimpanan bahan baku peledak oleh terduga teroris.

Densus 88 dan Gegana Mabes Polri melakukan operasi penangkapan terduga teroris di ruko yang dijadikan tempat usaha bengkel mobil, Senin (29/3/2021).

Ruko tersebut diketahui milik warga bernama Haji Jari, usai proses penangkapan dan penggeledahan, dia mengaku syok.

"Kaget saya," kata Haji Jari pemilik ruko yang dijadikan tempat usaha bengkel oleh terduga teroris di Bekasi.

Dia menjelaskan, rukonya disewa oleh warga bernama Hariyanto.

Di sana, dia membuka bengkel sejak sekitar empat tahun lalu.

"Di sini udah empat tahun buka bengkel mobil, tahunan ngontrak sama saya Rp20 juta," jelasnya.

Bengkel mobil tersebut dikelola oleh montir bernama Agus dan Amir, mereka berdua lebih sering terlihat beraktivitas di lokasi tersebut.

"Selama ini Agus sama Amir biasa-biasa saya lihatnya, kaya enggak ada apa-apa cuma bengkel aja kerjaannya," terang dia.

Polisi, kata dia, tiba di lokasi sekira pukul 08.00 WIB.

Posisi bengkel saat itu sudah beroperasi dan hanya ada satu orang pekerja bengkel bernama Amir.

"Kalau tadi baru ada Amir doang, biasanya kan berdua sama Agus kerja di sini," ucapnya.

Saat proses penangkapan dan penggeledahan, Haji Jari bersama keluarganya dan warga sekitar dilarang mendekat.

Dia diungsikan ke perkampungan belakang, rumah Jari sendiri berada di belakang bengkel.

"Saya kebelakang kan tadi pas ditangkap sama digeledah," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran mengatakan, Densus 88 Mabes Polri telah meringkus satu terduga teroris yang bersarang di rumah kontrakan, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Fadil menjelaskannya, penangkapan satu orang terduga teroris dilakukan pagi tadi, sekira pukul 09.30 WIB.

"Pagi tadi di lokasi ini, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, telah diamankan satu orang pelaku (terduga teroris)," kata Fadil saat meninjau lokasi, Senin (29/3/2021).

Dia menambahkan, terduga teroris yang diamankan merupakan pelaku pemilik bahan baku diduga peledak yang hendak digunakan untuk merakit bom.

"Terduga pelaku pemilik bahan baku diduga peledak, dari Gegana dan Labfor masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," paparnya.

Adapun kepolisian juga melakukan disposal atau pemusnahan barang bukti bom, sekira pukul 13.27 WIB, dentuman keras terdengar.

Barang bukti bom diledakkan dari dalam rumah kontrakan terduga teroris yang berlokasi di Jalan Cikarang - Cibarusah.

Kepanikan tampak terasa saat suara dentuman terdengar.

Polisi sebelum pemusnahan barang bukti bom berusaha melakukan sterilisasi area sekitar lokasi.

Namun, suara ledakan yang tedengar begitu nayring tidak mampu meredam kepanikan.

Warga yang berada di sekitar lokasi lari berhamburan.

Arus lalu lintas Jalan Cikarang Cibarusah yang tadinya sempat dibuka tiba-tiba terhenti sejenak akibat suara dentuman keras.

Beruntung situasi kembali terkendali, anggota kepolisian perlahan memulihkan keadaan. Arus lalu lintas dibuka kembali. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Yusuf Bachtiar)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved