Imbas Pembangunan TPU, Kelompok Tani Maju di Rorotan Sudah 2 Musim Tak Bercocok Tanam
Kelompok Tani Maju terdampak adanya pembangunan TPU Rorotan di Jalan Rorotan IX RT 03 RW 09 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Kelompok Tani Maju terdampak adanya pembangunan TPU Rorotan di Jalan Rorotan IX RT 03 RW 09 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok tersebut tak bisa bercocok tanam selama dua musim terakhir.
Ketua Kelompok Tani Maju, Abas mengatakan, waktu dua musim sama saja sekitar satu tahun tanpa bertani.
"Kita sudah dua musim tanam ini tidak bertani di lahan yang sekarang jadi TPU, berarti kurang lebih satu tahun," kata Abas saat ditemui di Rorotan, Selasa (30/3/2021).
Menurut Abas, ada sedikitnya 28 petani yang terkena imbas pembangunan TPU Rorotan.

Mereka sudah tak bisa lagi menggarap lahan milik Pemprov DKI Jakarta tersebut, yang kini dialihfungsikan jadi pemakaman.
Alhasil, tak sedikit dari para petani tersebut yang harus kerja serabutan demi menjaga dapur tetap mengepul.
Baca juga: Sidang Putusan Sela Dua Perkara Rizieq Shihab Dijadwalkan 6 April 2021
Baca juga: Konsumsi Secara Rutin, 5 Buah Ini Berkhasiat Menguatkan Tulang
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Mulut Secara Alami, Coba Ramuan Tradisional Ala Dapur Ini
Sementara itu, sebagian petani lainnya beralih menggarap lahan milik pengembang yang tersebar di Rorotan.
"Ya selama ini palingan ya jadi kuli-kuli lah, serabutan aja," ucap Abas.
Abas menceritakan, para petani juga tak bisa berbuat banyak lantaran proses alih fungsi lahan dari pertanian ke pemakaman dilakukan secara mendadak.
Kata Abas, tak ada koordinasi kepada petani sebelum pihak pemerintah melakukan pengalihfungsian lahan tersebut.
"Ya paling tidak koordinasi lah dari Dinas Pertamanan atau pasang plang, jadi kita bisa antisipasi sebelumnya gitu," kata Abas.
Abas pun berharap ada kebijakan dari pemerintah terkait nasib petani yang hingga kini masih belum bisa bercocok tanam dengan baik.
Puluhan Petani di Rorotan Kehilangan Mata Pencaharian
Puluhan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju terpaksa kehilangan mata pencaharian imbas dari pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan di Jalan Rorotan IX RT 03 RW 09 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Para petani itu tak bisa lagi menggarap lahan milik Pemprov DKI Jakarta yang kini sudah dialihfungsikan menjadi pemakaman tersebut.
"Jelas anggota saya Kelompok Tani Maju kena dampak ya, karena memang tidak bisa bercocok tanam lagi," kata Ketua Kelompok Tani Maju, Abas, saat ditemui di persawahan Rorotan, Selasa (30/3/2021).
Sedikitnya ada 28 petani yang harus angkat kaki dari lahan yang saat ini sudah menjadi kompleks TPU.
Sebagian besar terpaksa menggarap lahan pertanian lainnya di sekitaran Rorotan yang kebanyakan dimiliki pengembang.

Sementara itu, enam orang lainnya benar-benar sudah tak bisa bercocok tanam karena sudah tak punya lahan garapan lainnya.
"Dari sebagian data tersebut ada sebagian memang ada yang punya lahan di luar pemakaman, ada memang yang punya lahan di dalam lokasi pemakaman saja," kata Abas.
Baca juga: Rayakan Paskah, Nikmati Promo Spesial di 2 Hotel Sekitar MH Thamrin Ini
Baca juga: Peluru yang Ditembakan Maling Uang ATM di Tangerang Tembus Paha Pengawal Bersenjata
Baca juga: Pemeran di Film Pengkhianatan G 30 S/PKI Wawan Wanisar Meninggal, Deddy Mizwar: Selamat Jalan Kawan
"Artinya yang menggarap di dalam lokasi pemakaman tersebut otomatis kan hilang total. Yang hilang total kurang lebih ada enam orang," sambungnya.
Meskipun sadar lahan garapan tersebut adalah milik Pemprov DKI Jakarta, Abas menyayangkan kurangnya sosialisasi serta lambatnya tindaklanjut dari pemerintah soal masa depan para petani.
"Memang kita di sini penggarap, kita sadari itu. Tapi kan kita binaan dinas terkait, ya paling tidak koordinasi lah dari Dinas Pertamanan atau pasang plang," kata Abas.
"Jadi kita bisa antisipasi sebelumnya gitu. Karena petani di sini kan rata-rata modalnya boleh pinjem sana sini gitu. Tahu-tahu udah diurug, ya sudah. Kita sadar itu punya Pemda kok," ucap dia.
Abas pun berharap ada kebijakan dari pemerintah terkait nasib petani yang hingga kini masih belum bisa bercocok tanam dengan baik.
Sementara itu, TPU Rorotan sendiri sudah mulai dioperasikan untuk menampung jenazah Covid-19.
Plt Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara Mila Ananda menjelaskan, tahap awal akan disiapkan 1.500 petak makam di TPU Rorotan.
TPU tersebut sudah mulai digunakan sejak Jumat (26/3/2021) lalu.
Baca juga: Ada Atribut FPI saat Penggerebekan Teroris, Kuasa Hukum Rizieq Shihab: Bisa Dibeli Dimana Saja
Untuk saat ini, jenazah pasien Covid-19 yang menjadi prioritas utama dimakamkan di areal TPU Rorotan karena keterbatasan lahan pemakaman.
"Diutamakan khusus jenazah Covid-19 yang ber-KTP DKI Jakarta dan KTP non DKI tapi meninggal di RS atau fasilitas kesehatan di DKI Jakarta," terang Mila.