Teroris Serang Mabes Polri
Terkuak Beda Perilaku ZA Penyerang Mabes Polri Saat di Rumah dengan di Kampus
Perilaku penyerang Mabes Polri Zakiah Aini (25) berbeda saat di lingkungan dengan di kampus. Terungkap dari tetangga dan rekan kampus.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Perilaku penyerang Mabes Polri Zakiah Aini (25) berbeda saat di lingkungan dengan di kampus.
Hal itu terungkap dari pengakuan tetangga dan rekan kampus Zakiah Aini alias ZA.
Zakiah Aini dikenal tertutup dan kurang bergaul di lingkungan rumahnya di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Sedangkan di kampus, Zakiah Aini dikenal supel dan mudah bergaul dengan siapa saja.
Zakiah berkuliah di salah satu universitas swasta di Kota Depok, Jawa Barat.
Perilaku di Rumah

Bambang Sumarjono selaku tetangga sebelah rumah dari teroris Zakiah Aini alias ZA.
Diketahui, Zakiah Aini tinggal di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Bambang Sumarjono selaku tetangga sebelah rumah mengatakan Zakiah sebagai sosok yang tertutup.
Zakiah dijelaskannya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
"Keseharian? Saya juga kurang paham karena anaknya kurang bergaul dan diam di dalam rumah mulu, tertutup," katanya di lokasi.
Meski sudah tinggal sedari kecil, Bambang menjelaskan jarang sekali melihat Zakiah keluar rumah.
Pasalnya, teman sepermainan seumuran Zakiah memang jarang di lokasi ini.
Sementara anggota keluarga lainnya justru sering bertemu dengan Bambang yang notabennya memiliki warung kelontong tepat disebelah kanan rumah Zakiah.
"Sering keluar? Enggak sama sekali. Ini ZA sudah tinggal lama di sini. Ini dia anak bungsu. Tapi memang tertutup. Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia di sini jarang," jelasnya.
Perilaku di Kampus

Sikap teroris yang menyerang Mabes Polri, Zakiah Aini alias ZA (25) semasa kuliah dibeberkan temannya, CC.
Zakiah Aini diketahui berkuliah di salah satu universitas swasta di Kota Depok, Jawa Barat.
Kepada TribunJakarta.com, CC mengatakan sebelum menjadi Lone Wolf yang berideologi kelompok terorisme ISIS, Zakiah Aini adalah mahasiswi jurusan akutansi.
Menurut CC saat masih satu kelas bersama Zakiah Aini, wanita tersebut dikenal memiliki kepribadian yang baik.
Tak cuma itu, Zakiah Aini juga supel dan mudah bergaul dengan siapa saja.
"Dulu mah baik. Supel lagi. Terus baik suka mengajari teman," ucap CC melalui pesan singkat kepada TribunJakarta.com, pada Kamis (1/4/2021).
Namun sikap Zakiah Aini perlahan berubah hari demi hari.
Zakiah Aini pada semester 4 (genap) tahun 2014, ia mengambil cuti kuliah.
Lalu statusnya menjadi non-aktif pada semester 5 (ganjil) tahun 2015.
CC mengaku tak tahu alasan mengapa Zakiah Aini dikeluarkan dari kampus.
"Enggak tahu saya kenapa di DO. Karenakan sekelasnya pas tingkat 1 doang," ujar CC.
Meski begitu, CC menilai Zakiah Aini tak mungkin dikeluarkan dari kampus karena permasalahan nilai.
Pasalnya menurut CC, Zakiah Aini adalah sosok yang rajin dan pintar di kelas.
"Kalau gara-gara masalah nilai kayanya enggak mungkin deh, soalnya lumayan pinter," jelas CC.
Siapa sangka ZA yang semasa kuliah mudah bergaul, berubah menjadi sosok yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri.
Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah menjelaskan, Zakiah Aini tinggal bersama ayah ibunya, serta kakak-kakaknya di rumah Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur.
"Menurut kakaknya, ZA tertutup, bahkan dengan keluarganya tertutup," kata Sandy.
Hingga pada Rabu (31/3/2021) Zakiah Aini nekat menerobos masuk ke Mabes Polri lewat pintu pos penjagaan utama dan menembak anggota yang sedang berjaga.
Terduga teroris itu kemudian dilumpuhkan dengan tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh polisi.
Zakiah Aini pun tewas di tempat setelah terkena tembakan.
Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi
Bibir Orantua Bergetar

Ali, orang tua terduga teroris ZA, tak bisa menahan kesedihannya setelah tau kabar anak perempuannya melakukan aksi di teror di Mabes Polri.
Pantauan Tribunnews, Ali tampak mengendarai sepeda motor matic berwarna ungu menuju kediamnnya di Jl. Lapangan Tembak, Gg Taqwa No.3 RT 003/019 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Saat berhenti di halaman rumahnya, Rabani Harahap yang merupakan rekan Ali menghampirinya.
Disaat itu, Rabani langsung menyodorkan tangannya kepada Ali untuk mengucapkan bela sungkawa atas kejadian di Mabes Polri tersebut.
Kepada Rabani, Ali menceritakan bahwa tak menyangka kalau anaknya bakal melakukan aksi tersebut.
Keduanya berdialog dalam bahasa Mandailing.
Suara dan bibir Ali pun terlihat bergetar saat menceritakan kepada Rabani bahwa tak menyangka anaknya melakukan aksi teror di Mabes Polri.
Keduanya berbincang kurang lebih sekitar 5 menit di halaman depan rumah.
Ali beberapa kali terlihat menunduk saat bercerita kepada Rabani.
"Tadi kami ngonbrol, saya sampaikan kenapa bisa anaknya seperti itu? Kan dia anaknya nurut," kata Rabani saat menceritakan isi percakapannya bersama Ali.
Baca juga: Bibir Ali Bergetar Ceritakan Anaknya ZA, Tak Menyangka Jadi Pelaku Penyerang di Mabes Polri
Baca juga: Nangis Dini Hari di Pusara Makam ZA, Ibunda Penyerang Mabes Polri: Allah Memanggil Kamu
Baca juga: Innalillahi wa innailaihi raijun Ucap Ali Ceritakan Putrinya ZA, Sang Kakak Azan di Makam
Rabani pun mengatakan, bahwa Ali tak tahu dan tak menyangka anaknya bisa melakukan hal itu.
"Tadi dijawab sih bilang tidak tahu dan tak menyangka," ucap Rabani menirukan jawaban Ali.
Usai berbincang dengan Rabani, Ali pun menolak untuk diwawancarai awak media.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan, aktivitas Zakiah Aini sekitar 21 jam sebelum aksi teror yakni mengunggah foto bendera ISIS.
Hal ini menurut Listyo, pelaku penembakan tersebut berideologi Negara Islam di Irak dan Suria atau Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu, dimana di dalamnya ada bendera ISIS. Ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jiha," tegas Listyo dalam konferensi pers.
Untuk diketahui, sekira pukul 16.30 WIB, Mabes Polri diserang oleh orang tak dikenal yang diduga teroris.
Terduga tersebut membawa senjata api dan sempat melepaskan tembakan di area parkir Mabes Polri.
Pelaku datang mengenakan pakaian panjang berwarna hitam dan menggunakan penutup kepala berwarna biru.
Setelah terjadi baku tembak, terduga teroris itu berhasil dilumpuhkan oleh polisi.
Selanjutnya, Mabes Polri memastikan perempuan tersebut berinisial ZA dan tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Berita terkait Teroris Serang Mabes Polri
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Bibir Ali Bergetar, Tak Menyangka Anaknya ZA Melakukan Aksi Teror di Mabes Polri,.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Jenazah Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Kemungkinan Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, .
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sikap Penyerang Mabes Polri Selama Kuliah Dikenang Teman, Di-DO Kampus hingga Jadi Teroris Lone Wolf,