Pelajari Ilmu Tekbal hingga Jemur Bahan Peledak di Rumah, Sederet Pengakuan Terduga Teroris Buat Bom
Sederet pengakuan disampaikan para terduga teroris yang baru saja diamankan oleh Densus 88.
Terjerumus dalam Lingkaran Aktivitas Terorisme
Ia juga mengakui telah merencanakan penyerangan bom molotov terhadap toko usaha hingga tokoh warga keturunan.
"Merencanakan penyerangan di SPBU dengan menggunakan bom molotov untuk menuntut bebasnya HRS dan merencanakan aksi pelemparan bom warga keturunan atau toko usaha milik warga keturunan," ujar dia.
Ia juga mengaku telah merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo di daerah Jakarta.
Tak hanya itu, Bambang juga merencanakan untuk memberikan serbuk bahan peledak ke sejumlah daerah.
"Merencanakan pemberian serbuk HCL03 terhadap setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Mukri dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan," ungkap dia.
Bambang memastikan pengakuannya dalam video tersebut merupakan tanpa paksaan dari pihak manapun.
"Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun," jelasnya.
Jemur Bahan Peledak di Rumah
Ahmad Junaidi terduga teroris yang ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri mengakui segala perbuatannya.
Dia mengakui sempat terlibat dalam pembuatan bom berbahan aseton peroksida (TATP).
Dalam video pengakuannya yang tersebar di awak media, Ahmad mengaku pernah diminta menjemur bahan peledak di rumahnya oleh terduga teroris lainnya Zulaimi Agus.
"Saya pun pernah dihubungi untuk menjemur berbentuk bahan peledak yang dari aseton dan HCL selama 3 hari di rumah dan lalu saya serahkan kembali kepada Agus," kata Ahmad.
Setelah dijemur, Ahmad menuturkan bahan peledak itu kemudian menjadi berbentuk seperti bubuk.
Kemudian, bahan peledak otu dimasukannya ke dalam toples.