Banyak Peminat Bikin Mahasiswi Jakarta Jadi Muncikari di Lombok, Anak Buahnya Sudah Layani 37 Pria
CT (25) mahasiswi asal Jakarta Timur menjadi muncikari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Para pelanggan memesan layanan prostitusi secara online melalui aplikasi MiChat.
Meski baru beroperasi lima hari, namun mereka mendapatkan banyak pelanggan.
Total ada 37 lelaki hidung belang yang telah mereka layani.
"Satu orang sudah melayani 16 pelanggan, satu hari dia bisa melayani 5 orang," ungkap Baiq Dewi.
Soal harga, kata Baiq Dewi, tergantung kesepakatan antar mereka. Tarif berhubungan badan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,6 juta.
"Yang memesan orang-orang di sekitar sini," ujarnya.
Mengenai siapa saja lelaki hidung belang yang memesan, kepolisian masih mendalami.
Kasus tersebut masih terus dikembangkan Polda NTB. Termasuk para pihak yang terlibat dalam prostitusi online tersebut.
Baca juga: Baru Datang dari Luar Kota, Tangis Gadis 16 Tahun Terjaring Razia Prostitusi: Dijanjikan Jadi ART
Baca juga: Tangis Dua Anak di Bawah Umur Pecah saat Terjaring Razia Prostitusi di Tangerang Selatan
Penangkapan Lain

Satreskrim Polresta Mataram mengungkap prostitusi online dan menangkap wanita berinsial NM (27), warga Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
NM diduga berperan sebagai muncikari.
Dia diduga bukan muncikari sembarangan.
Meski hanya memiliki tiga anak buah untuk ditawarkan kepada pelanggan, tarif yang ditawarkan cukup mahal.
Baca juga: Dipukuli Hingga Dilempari Batu oleh Montir Bengkel Buat Perilaku Bocah Tunarungu ke Adiknya Berubah
Baca juga: Janda Ini Minta Dicarikan Pria Karena Tak Tahan, Sang Ibu Jadi Aji Mumpung Buka Prostitusi di Rumah
Tarif sekali kencang untuk layanan short time mencapai Rp 3,5 juta.
Bahkan NM dan anak buahnya kerap dibayar menggunakan Dolar Amerika untuk dibawa ke luar daerah.