Sisi Lain Metropolitan
Cerita Awal Mula Tukang Sol Sepatu Sampai Penjahit Turun Menurun di Kolong Flyover Jatinegara
Kolong flyover Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi rekomendasi sol sepatu dan penjahit pakaian. Tahukah anda, profesi ini sudah turun temurun.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Kolong flyover Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi rekomendasi sol sepatu dan penjahit pakaian.
Pengendara yang kerap melintas di sekitar Kebon Sereh menuju Jatinegara atau sebaliknya, pasti sudah tak asing dengan suasana kolong Flyover Jatinegara.
Sejak puluhan tahunan lalu, lokasi tersebut telah ditempati sejumlah penjahit pinggir jalan.
Berawal dari satu penjahit, kemudian bertambah menjadi lebih dari lima penjahit.
Januari, satu diantara penjahit di lokasi tersebut merupakan penjahit tertua di lokasi tersebut.
Baca juga: Polisikan Montir Bengkel Penganiaya Anak Tunarungu, Orangtua Korban Berharap Kasus Ditangani Serius
Berawal dari satu penjahit, kemudian bertambah menjadi lebih dari lima penjahit.
Januari, satu diantara penjahit di lokasi tersebut merupakan penjahit tertua di lokasi tersebut.

Dimulai dari tahun 1970, ayahnya telah menempati lokasi tersebut.
Selanjutnya diikuti oleh sejumlah penjahit lainnya.
Baca juga: Kubu Rizieq Shihab Siapkan Lebih dari 10 Saksi Kasus Kerumunan Petamburan dan Megamendung
Baca juga: Dipukuli Hingga Dilempari Batu oleh Montir Bengkel Buat Perilaku Bocah Tunarungu ke Adiknya Berubah
Baca juga: Banyak Peminat Bikin Mahasiswi Jakarta Jadi Muncikari di Lombok, Anak Buahnya Sudah Layani 37 Pria
Januari menjelaskan, dulunya kawasan tersebut tak terlalu ramai seperti saat ini.
Lantaran tak memiliki cukup modal untuk menyewa sebuah kios, akhirnya para penjahit keliling mulai memaanfaatkan lokasi tersebut.
Baca juga: Polisikan Montir Bengkel Penganiaya Anak Tunarungu, Orangtua Korban Berharap Kasus Ditangani Serius
Meski kerap dibubarkan oleh petugas, nyatanya para penjahit masih tetap bertahan.
Profesi mereka pun sudah turun menurun menempati lokasi tersebut.
"Kalau kucing-kucingan ya enggak," ucap Januari kepada TribunJakarta.com, Selasa (6/4/2021).
