Pembelajaran Tatap Muka
Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Besok, Guru SMKN 44 Jakarta Sudah Divaksin, Murid Wajib Jaga Jarak
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 44 Jakarta Pusat siap menerapkan pembelajaran secara tatap muka mulai besok (7/4/2021).
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
Lalu, bagaimana mekanisme pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang bakal diterapkan?
Baca juga: Guru Besar Abuya Uci Wafat, Polisi Lakukan Penyekatan Kurangi Kerumunan Massa
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, mengatakan uji coba masih bersifat terbatas, khususnya jenjang Sekolah Dasar.
Sebab, uji coba pembelajaran tatap muka belum diterapkan untuk siswa kelas satu hingga tiga SD.
"Siswa yang mengikuti tatap muka yaitu kelas 4, 5, 6 SD, kelas 7, 8, 9 SMP, dan kelas 10, 11, 12 untuk SMA dan SMK," ucapnya, Senin (5/4/2021).
Kemudian, sekolah bakal dibuka selama tiga hari dalam sepekan, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
"Untuk hari Selasa dan Kamis sekolah dilakukan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
Untuk meminimalisir penularan Covid-19, jumlah siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga bakal dibatasi.
Setiap siswa pun nantinya hanya akan masuk satu hari dalam sepekan.
"Jadi hari pertama siswa yang masuk kelas 4, 7, dan 10. Hari kedua siswa yang masuk kelas 5, 8, dan 11," kata dia.
"Lalu, hari ketiga yang masuk kelas 6, 9, dan 12," tambahnya menjelaskan.
Selain itu, para siswa dan siswi juga harus mendapat restu dari orang tua agar bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
"Siswa yang boleh masuk maksimal 50 persen dari jumlah siswa dan diizinkan oleh orang tua," tuturnya.
Baca juga: PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 19 April, Gubernur Anies Klaim Efektif Tekan Penularan Covid-19
Meski persiapan matang telah dilakukan dan mengklaim tak ada protes dari pihak orang tua, namun Dinas Pendidikan DKI masih enggan membeberkan daftar 100 sekolah yang bakal dibuka.
"Nanti saja kalau sudah final ya," kata Momon.