Pembelajaran Tatap Muka
Orangtua Tak Khawatir Saat Anaknya Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Orangtua siswa kelas 5 SDN 03 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Eka, menyambut baik pembelajaran tatap muka yang dibuka kembali oleh Pemerintah
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Orangtua siswa kelas 5 SDN 03 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Eka, menyambut baik pembelajaran tatap muka yang dibuka kembali oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia mengaku sudah tak khawatir lantaran banyak tempat umum lain yang dibuka di masa pandemi Covid-19.
"Sudah banyak yang dibuka selain sekolah, misalnya pasar, mal, tempat wisata. Enggak ada apa-apa tuh," ujarnya kepada wartawan pada Rabu (7/4/2021).
Selama pembelajaran di rumah, Eka mengatakan anaknya tak disiplin sehingga belajar kurang optimal.
Ia juga harus membagi waktu antara kerja dan mengajar anaknya.
"Anaknya jadi kurang disiplin. Namanya anak-anak enggak ngerti nanya orangtua. Otomatis kan orangtua jadi terganggu. Apalagi yang sekolah bukan hanya satu. Punya adik lagi, Jadi repot. Mending lebih baik sih sekolah langsung," tambahnya.
Sebelum anaknya berangkat sekolah, Eka sudah menyiapkan beberapa masker, hand sanitizer dan face shield.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Siswa SD Dilarang Bawa Bekal untuk Cegah Covid-19
Baca juga: Pemkot Tangerang Belum Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Dalam Waktu Dekat
Baca juga: Wali Kota Jakarta Timur Pastikan Ruang Belajar Tatap Muka Steril Disemprot Disinfektan
SDN 03 Manggarai Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, menggelar pembelajaran tatap muka di kelas secara perdana pada Rabu (7/4/2021).
Sebanyak 35 siswa kelas 5 belajar tatap muka di kelas hari ini. Hanya tiga kelas yang dibuka untuk kegiatan belajar.
Kepala SDN 03 Manggarai, Sri Kadarti mengatakan pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan di sekolah seperti pembersihan lingkungan sekolah, menyiapkan tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer dan mewajibkan seluruh siswa menggunakan masker dan faceshield.
Selain itu, jalur masuk maupun keluar sekolah dipisahkan.
Sejak pintu gerbang, tersedia tempat cuci tangan. Siswa, guru atau tamu diwajibkan untuk mencuci tangan sebelum masuk sekolah.
Di depan kelas juga tersedia satu tempat cuci tangan.