Sisi Lain Metropolitan
Cerita 2 Wanita Pembersih Makam di TPU Menteng Pulo Jelang Puasa: Cari Tambahan Rezeki Bantu Suami
Pemandangan tak biasa itu dimanfaatkan oleh Siti Romlah (38) dan Sri (43) untuk mengais rezeki sebagai pembersih makam musiman.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
"Suami saya kuli, jadi saya bantu untuk keluarga juga," tambahnya.
Sri pun senada dengan Siti. Ia memanfaatkan momen jelang Ramadan ke TPU Menteng Pulo demi mencari tambahan uang.
Baca juga: Jadi Korban Pembunuhan, Jenazah Putra Ditolak Warga dan Istri Dimakamkan, Terungkap Penyebabnya
Sri sudah ikut-ikutan membersihkan makam sejak dua tahun yang lalu. Ia mengharap uang dari para peziarah yang datang.
Sama seperti Siti, uang yang diterima Sri dibagi juga dengan sesama pembersih makam yang membantu.
Rata-rata seharian membersihkan makam, ia meraup Rp 100 ribu.
"Ya alhamdulilah, walaupun sedikit tapi ada pemasukan buat makan," ujarnya.
Bila tidak menjadi pembersih makam, Sri sehari-hari bekerja sebagai tukang jamu keliling.
Baca juga: Pemerintah Kota Tangerang Belum Tentukan Lokasi Check Point Penyekatan Mudik Lebaran
Sebab, suaminya yang bekerja menjadi kuli di sebuah rumah sakit memiliki gaji yang kecil.
"Kalau aku enggak bantu, om, di Jakarta mau makan apaan?" pungkasnya.
Cerita Gino, Penjaga Makam: Sedang Nabung Kuliah Anak S2
Dinaungi sebuah pohon Kamboja nan rindang, Gino (70) duduk di tepi sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.
Sembari melepas lelah, penjaga makam itu bercerita saat ini pendapatannya mengurus makam lebih baik ketimbang awal Pandemi Covid-19 tahun lalu.
Baca juga: Cerita Tukang Gali Kubur di TPU Perwira Bekasi, Pernah Digigit Ular Kobra hingga Tangan Membusuk
Bagi Gino dan sesama penjaga makam lainnya, momen ini menjadi titik balik untuk menuai rezeki.
Meski sudah memasuki usia senja, kakek asal Desa Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut masih terlihat gigih menjaga dan membersihkan makam.
Siang yang terik itu, Gino terlihat masih kuat mondar-mandir dipanggil peziarah yang datang untuk menanyakan terkait kondisi makam.