Sisi Lain Metropolitan
Cerita Gino, Kakek Penjaga Makam Menteng Pulo: Sedang Nabung Biaya Kuliah S2 Anak Bungsu
Dinaungi sebuah pohon beringin nan rindang, Gino (70) duduk di tepi sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Dinaungi sebuah pohon Kamboja nan rindang, Gino (70) duduk di tepi sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.
Sembari melepas lelah, penjaga makam itu bercerita saat ini pendapatannya mengurus makam lebih baik ketimbang awal Pandemi Covid-19 tahun lalu.
Bagi Gino dan sesama penjaga makam lainnya, momen ini menjadi titik balik untuk menuai rezeki.
Meski sudah memasuki usia senja, kakek asal Desa Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut masih terlihat gigih menjaga dan membersihkan makam.
Siang yang terik itu, Gino terlihat masih kuat mondar-mandir dipanggil peziarah yang datang untuk menanyakan terkait kondisi makam.

Bisa dibilang, kakek bertubuh kurus itu termasuk petugas makam yang paling tua di sana.
Maka tak heran, Gino kini sudah memiliki banyak sekali ahli waris yang meminta makamnya dibersihkan. Sudah ada 100-an lebih makam yang diurusnya.
Baca juga: VIDEO Viral Warga Lagi Nyantai Diserang Sekelompok Remaja Pakai Batu, Membabi Buta Merusak Warung
Baca juga: Bangun Tugu Sepeda Seharga Rp800 Juta, Warga: Fungsinya Untuk Apa? Tidak Tepat
Baca juga: Masjid Raya Jakarta Siap Gelar Salat Tarawih Ramadan 2021
Ia mengaku hafal semua para ahli waris. Makam-makam itu ditandai dengan nama inisialnya berwarna kuning di bagian belakang makam.
"Kalau tulisan GN berwarna kuning di makam, itu saya semua (yg urus)," ujar Gino dengan suara pelan kepada TribunJakarta.com.
Ahli waris membayar jasanya secara bulanan hingga tahunan. Ia tak pernah mematok tarif jasanya untuk membersihkan makam.
Ia menerima berapa pun uang yang diberikan ahli waris.
Pergi pulang dari Cilebut
Awalnya, Gino dan istrinya Sa'wanah Said (61) tinggal di kawasan Menteng Dalam, dekat TPU Menteng Pulo.
Kemudian pada tahun 1983, mereka pindah ke kawasan Cilebut, Jawa Barat. Sejak itu, Gino naik kereta api menuju TPU Menteng Pulo untuk bekerja menjadi penjaga makam.