Ziarah Makam

Cerita Air Bertuah dari Liang Lahat Makam Habib Cikini: Dibawa Banyak Peziarah sampai Bergalon-galon

Saat wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas berkunjung ke sana, makam Habib Cikini berada di dalam sebuah bangunan yang tampak megah.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Suasana makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi di Kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (12/4/2021). 

Saat masuk ke bagian dalam, saya melihat tiga makam yang disekat berada di sisi kiri ruangan.

Kala itu, suasana makam tampak disambangi sejumlah peziarah. Ada yang duduk bersila sambil membaca doa secara khusyuk. Ada juga yang berdoa sambil memeluk dan mencium nisan Habib Cikini

Saya sempat berbincang dengan Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan dari Habib Abdurrahman.

Khodim pengurus makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi, Habib Amin saat ditemui TribunJakarta.com pada Senin (12/4/2021).
Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan dari mendiang Habib Abdurrahman. (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Habib Amin juga menjabat sebagai Khodim (pengurus dan pembantu maqam Habib Cikini).

Ia bercerita sepenggal sejarah terkait sosok Habib yang dihormati para peziarah itu.

Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi lahir di Kota Semarang, Jawa Tengah. Beliau keturunan dari Hadramaut, bangsa Yaman. Ia memiliki hubungan yang dekat dengan Raden Saleh, pelukis tersohor zaman Hindia Belanda. 

Sebab, Habib Abdurrahman sempat menikah dengan adik kandung Raden Saleh bernama Syarifah Rogayah bin Husein bin Yahya. 

Dari pernikahan itu, Abdurrahman tidak dikaruniai anak. Kemudian ia menikah lagi dengan perempuan asli Betawi bernama Hajah Salmah.

Baca juga: Cari Tambahan Uang Jajan, Siswa SD Ini Rela Bekerja Bersihkan Makam: Buat Beli Makan dan Minum Es

"Beliau nikah lagi kemudian mendapatkan anak bernama Habib Ali Kwitang dan Habib Abdulqadir," cerita Habib Amin kepada TribunJakarta.com pada Senin (12/4/2021).

Nama Habib Ali Kwitang di kemudian hari tak kalah populer dengan ayahnya sebagai penyiar agama Islam yang dihormati.

Menurut Habib Amin, Habib Abdurrahman sempat menuntut ilmu di Yaman dan balik lagi ke Indonesia untuk menyiarkan agama Islam.

Ia menyebarkan Islam ke sejumlah daerah. Di antaranya, Pulau Jawa, Madura, hingga Sulawesi.

Beliau juga memiliki banyak murid. Salah satu yang juga tersohor bernama Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad atau dikenal dengan Habib Kuncung yang makamnya berada di kawasan Kalibata.

Wafat Tahun 1879

Kedua tangan seorang peziarah tampak membungkuk berdoa di makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi pada Senin (12/4/2021).
Kedua tangan seorang peziarah tampak membungkuk berdoa di makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi pada Senin (12/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Habib Abdurrahman wafat pada tahun 1879. Karena memiliki hubungan saudara, jasadnya dimakamkan di atas lahan milik Raden Saleh.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved