Dugaan Korupsi di Damkar Depok
Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Kejari Dalami Pengadaan Sepatu dan Panggil Sejumlah Pejabat
Herlangga mengatakan, pihaknya juga telah memanggil sejumlah pejabat di Dinas Damkar Kota Depok untuk dimintai keterangan.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Sandi menjelaskan, bahwa dirinya hanya memperjuangkan haknya, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
“Kalau untuk motif saya hanya memperjuangkan hak dan memang apa adanya kenyataan fakta di lapangan untuk pengadaan barang Damkar itu hampir semua tidak sesuai spek yang kita terima," ucap Sandi.

"Tapi kita dituntut bekerja 100 persen, tapi barang-barang yang kita terima itu tidak 100 persen,” ucap dia melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021).
“Kita tahulah anggota lapangan. Kita tahu kualitas, seperti harga selang dia bilang harganya jutaan rupiah."
Baca juga: Diduga Jatuh Saat Mencuci Pakaian, Ibu Hamil 8 Bulan Ditemukan Tewas Mengambang di Sebuah Kolam
Baca juga: Artis Ini Ngaku Didekati Roger Danuarta, Cut Meyriska Pernah Didatangi: Dia Sambil Kibasin Rambut
Baca juga: Jeritan Hati Ibu yang Putranya Dibunuh Cowoknya, Ingin Pelaku Dihukum Setimpal: Anak Paling Kecil
"Akan tetapi selang sekali pakai hanya beberapa tekanan saja sudah jebol,” keluhnya.
Tak hanya itu, Sandi juga berujar bahwa hak-hak upah yang diterimanya tidak pernah utuh, lantaran mendapat potongan.
“Hak-hak kita, pernah merasakan anggota disuruh tanda tangan Rp 1,8 juta, menerima uangnya setengahnya Rp 850 ribu."
Baca juga: Uji Coba Belajar Tatap Muka di Kepulauan Seribu Baru Berjalan di Satu Sekolah
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Masih Bahas Soal Penerapan Larangan Mudik 6-17 Mei 2021
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok, Sabtu 10 April 2021: Aquarius Kondisi Keuangan Guncang, Scorpio Coba Santai
"Waktu itu dana untuk nyemprot waktu zaman awal Covid-19 kemarin kita disuruh nyemprot segala macam,” tuturnya.
Setelah viral, Sandi mendapat tekanan dari banyak pihak.

Ia menyebut ada pihak yang mempersilakannya keluar bila sudah tak lagi “betah” di Damkar.
“Ancaman selalu mengatakan kalau misalkan tidak mau kerja di Damkar ya silakan keluar, masih banyak yang mau kerja di Damkar."
"Sampai sekarang pun anak-anak diarahkan seperti itu. Teman-teman saya ngomong, katanya punya anak istri."
"Ya kalo saya, saya udah kecebur, ya saya mau gimana terlanjur basah,” ungkapnya.
Akan tetapi, Sandi berujar masih ada pihak yang mendukung aksinya.