Warga Tolak Pemenggal Ayah Kandung di Lampung Balik ke Rumah Karena Takut, Kini Pelaku Tewas di Sel
Nasib tragis dirasakan KPW (25) pria yang memenggal ayah kandungnya sendiri sampai tewas.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib tragis dirasakan KPW (25) pria yang memenggal ayah kandungnya sendiri sampai tewas.
Beberapa minggu berada di sel khusus Polsek Kalirejo, KPW tewas karena gantung diri menggunakan pakaian yang dipakainya.
"Ya benar (pelaku gantung diri). Kejadiannya tadi pagi (Senin) sekira pukul 04.00 WIB," ungkap Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).
"(Gantung diri) menggunakan kaos yang dia pakai," sambungnya.
Siapa saja bakal miris mendengar penyebab KPW ditangkap polisi.
Baca juga: Rencana Atta Halilintar saat Aurel Hamil, Bakal Marahi Istri Jika Lakukan Ini: Kasihan Anaknya Nanti
Pada tanggal 22 Maret 2021, KPW buat warga Dusun VIII RT XII, Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah ketakutan, berteriak hingga melarikan diri.
Sekira pukul 14:00 WIB, KPW membunuh sang ayah dan memenggal kepalanya di halaman rumah.
Tak sampai situ, KPW langsung keliling kampung sambil berteriak dan membawa kepala sang ayah dengan tubuh dipenuhi darah.
Sontak saja, warga berlari menyelamatkan diri melihat aksi brutal KPW.
Follow juga:
Semenjak kejadian itu, KPW langsung dibawa polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, KPW sudah dipastikan mengalami gangguan jiwa oleh Rumah Sakit Jiwa Lampung.
Mengetahui kabar tersebut, pihak Polsek Kalirejo sempat ingin mengembalikan KPW kembali ke keluarganya di Kampung Sendang Rejo.
Namun, warga di sekitar tak lagi menerima keberadaan KPW.
"Tapi warga di sana tidak mau yang bersangkutan (KPW) dibawa pulang kembali ke keluarganya, alasannya keamanan warga," ucap Kapolsek Kalirejo Iptu Edi Suhendra.
Baca juga: Jumlah Tagihan Listrik Rumah Sule Buat Nathalie Holscher Sedih, Shireen Sungkar: Sudah Pasti Mahal
Karena penolakan tersebut, akhirnya polisi menempatkan KPW di sel khusus untuk dilakukan penahanan.
Di sisi lain, berdasarkan keterangan warga, mereka mengaku takut jika nantinya KPW melakukan perbuatan yang serupa.
"Ya memang sempat ada penolakan dari warga, supaya dia (KPW) jangan kembali lagi ke kampung."
"Warga khawatir nanti dia melakukan perbuatan yang sama jika dikembalikan ke rumah," kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya dikutip dari TribunLampung.com.
Ia menerangkan, aksi pemenggalan kepala yang dilakukan KPW membuat sejumlah warga takut dan trauma.
"Takut ya. Kami gak tahu kalau-kalau dia kembali, terus marah-marah dan melakukan perbuatan yang sama (membunuh) ke keluarga kita," keluh warga lainnya.

Dimakamkan di samping almarhum ayah
Setelah jenazah KPW diterima, keluarga langsung memakamkannya.
Hal itu disampaikan Kepala Dusun VIII Kampung Sendang Rejo, Widodo.
"Warga sudah menyiapkan pemakaman untuk KPW, dan akan dimakamkan di Dusun VIII, berdekatan dengan liang lahat ayahnya," kata Widodo.
Diceritakan Widodo, warga terkejut dengan kabar kematian KPW yang memilih mengakhiri hidup di tahanan.
"Kami semua terkejut (KPW gantung diri), tidak menyangka KPW gantung diri. Tapi warga di sini terbuka dan menyiapkan untuk pemakamannya siang ini," ujar Widodo.
Baca juga: Iming-iming Duit Tambahan, Mucikari Remaja Gaet Wanita di Bawah Umur Jadi PSK, Bisa 10 Kali Kencan
Ditambahkan Widodo, pihak keluarga iklas dengan kepergian KPW, dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
Kakak sempat bantah KPW gangguan jiwa
Wanda, kakak KPW eberatan adiknya disebut mengalami gangguan kejiwaan hingga tega membunuh ayahnya sendiri.
Menurut Wanda, KPW berperilaku normal dan selama ini tidak pernah ada masalah dengan kedua orangtuanya.
"Bohong itu kalau adik saya mengalami gangguan kejiwaan,"
Baca juga: Cara Konglomerat Chairul Tanjung Didik Anaknya, Putri Tanjung Ungkap Uang Jajan saat Masih Kecil
"Dia sehat kok. Tidak benar pemberitaan yang saya baca kalau adik saya mengalami gangguan jiwa," kata Wanda.
Wanda mengaku sudah lama tidak bersilaturahmi kepada kedua orangtuanya, termasuk dengan adik bungsunya itu.

"Saya sudah lama gak komunikasi. Karena saya gak tinggal di sini. Yang tinggal di sini orangtua saya saja dan KPW," sebutnya.
Kendati begitu, Wanda sangat menyesalkan perbuatan yang dilakukan KPW.
Dia juga tidak tahu apa yang menjadi motif KPW memenggal kepala ayah kandungnya.
"Setahu saya, adik saya sehari-harinya bantu orangtua ke kebun,"
Baca juga: Keliling Kampung dengan Baju Berdarah, Pria di Lampung Berteriak Sambil Bawa Bagian Tubuh Ayahnya
"Gak ada masalah ribut-ribut sebelumya. Ibu saya juga gak pernah bilang kalau adik saya ada masalah," ungkapnya.
Kini, KPW telah diamankan di Mapolres Lampung Tengah.
Rencananya hari ini pelaku akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung untuk menjalani observasi.
(TribunJakarta/TribunBanten)