Gadis SMP Korban Pelecehan
Senang Dandan Hingga Jarang Pulang, Siswi SMP Ini Jadi Korban Pencabulan Pria yang Sudah Berkeluarga
Orang tua mengamati betul perubahan sikap pada diri anaknya seperti, lebih suka berhias dan jarang pulang.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - PU (15) remaja perempuan asal Kota Bekasi yang masih duduk di bangku SMP, diduga menjadi korban pencabulan seorang pria berinisial AT (21).
AT diketahui merupakan anak seorang anggota DPRD Kota Bekasi, pelaku melakukan tindakan asusila di kamar kos daerah Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Dugaan kasus pencabulan ini dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota oleh orang tua korban berinisial LF (47), pada Senin (12/4/2021) dengan Nomor : LP/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.
LF saat dikonfirmasi membernarkan perihal laporan tersebut, dia mengatakan, anaknya dan terduga pelaku saling kenal dan menjalin hubungan sejak sekitar sembilan bulan silam.
"Jadi gini, anak saya kan berpacaran sama pelaku ada kurang lebih sembilan bulan," kata LF saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021).
Tindakan asusila lanjut LF, awalnya belum dia ketahui. Buah hatinya, petama-tama hanya mengaku kerap mendapat tindakan kekerasan dari terduga pelaku.
Setelah di kantor polisi, korban baru membuka semua tindakan yang dia alami selama berhubungan dengan terduga pelaku termasuk diajak bersetubuh.
"Pertama tindak kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim," ujarnya.
LF memastikan, buah hatinya sudah menjalani visum dan menyerahkan sejumlah alat bukti pendukung untuk proses penyelidikan.
"Sudah visum, saya juga sudah serahkan baju-baju (milik korban) ke polres," tuturnya.
Senang Dandan Hingga Jarang Pulang
D (43), ayah korban mengatakan, buah hatinya diketahui sudah mengenal dan dekat dengan terduga pelaku berinisial AT (21) sekitar sembilan bulan lamanya.
Selama periode itu, D mengamati betul perubahan sikap pada diri anaknya seperti, lebih suka berhias dan jarang pulang.
"Ada, saya memantau tapi saya tidak menekan anak saya karena saya maklumi dia masih usia labil, Saya melihat perubahan diri dari mulai kosmetik, jarang pulang dan sering beralasan bohongi saya," kata D, Kamis (15/4/2021).
Terakhir kali, PU tidak pulang ke rumah selama satu minggu. D sempat berusaha mencari dan menghubungi anaknya, tetapi selalu dibohongin dengan segudang alasan.
"Saya tanya posisinya, lalu jawabannya berbeda sudah jelas ada perubahan di diri anak saya sudah keliatan," ucapnya.
Perubahan sikap tidak lain karena pengaruh terduga pelaku AT, bahkan diakui korban, pemuda berusia 21 tahun itu sempat melarang pulang.
"Anak saya terakhir tidak pulang satu minggu ke rumah, saya kehilangan jejak tanpa di luar dugaan anak pulang ke rumah saya tanya kenapa tidak pulang-pulang, anak saya bilang dia dilarang pulang (sama terduga pelaku),"
Upaya menasihati sudah sering dia lakukan, tetapi tetap saja belum berhasil menjauhi anaknya dari pengaruh terduga pelaku.
"Sempat saya ingatkan, kalau masih mau diurus sama orangtua ikuti kata orang tua. Karena pertanggungjawaban anak di orang tua. Sempat HP-nya saya sita tapi akhirnya saya malah kesulitan komunikasi," terang dia.
Teruduga Pelaku Diketahui Sudah Punya Istri dan Anak
Terduga pelaku tindakan asusila gadis SMP di Bekasi diketahui sudah memiliki istri dan seorang anak, hal ini disampaikan orangtua korban berinisial PU (15).
"Pelaku berusia 21 tahuh sudah berkeluarga dan sudah punya anak satu, informasinya ditelantarkan, nah kemudian anak saya jadi korban asusila," kata D di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (15/4/2021).
Sebelumnya perkara dugaan tindak pidana asusila ini, D sama sekali tidak mengetahui secara personal terduga pelaku.
Dia sendiri mengaku, baru satu kali bertemu dengan terduga pelaku selam kurang lebih sembilan bulan buah hatinya menjalin hubungan.
"Sebelumnya saya tidak tahu, baru tahu setelah anak saya diperiksa (polisi), dikorek-korek dan diungkapkan semua," ucapnya.
Polisi Masih Selidiki Kasus
Polres Metro Bekasi Kota masih melakukan penyelidikan dugaan tindakan asusila bocah 15 tahun dengan terduga pelaku anak anggota DPRD Kota Bekasi.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, pihak telah memproses laporan dugaan kasus tersebut.
"Korban berinisial PU berusia 15 tahun dan diduga pelapor berinisial AT (21), korban saat ini sudah divisum," kata Erna saat dikonfirmasi, Kamis (15/4/2021).
Erna memastikan, tahap penyelidikan sejauh ini masih memproses pemeriksaan dari keterangan saksi-saksi termasuk korban.
Pengumpulan barang bukti, seperti misalnya visum juga masih menunggu hasil dan dilanjut pengecekan TKP (tempat kejadian perkara).
"Kita masih menunggu hasil visum dan mencari saksi-saksi serta pengumpulan barang bukti lain," tegas dia.
Tidak Mau Damai
Keluarga gadis SMP berinisial PU (15), korban tindakan asusila dan kekerasan yang diduga dilakukan pemuda berinisial AT (21), memastikan tetap pada jalur hukum untuk menyelesaikan perkara.
Hal ini disampaikan ayah korban berinisial D (43), saat dijumpai di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kamis (15/4/2021).
"Saya sebagai orangtua, langkah-langkah saya tetap lanjutkan proses hukum yang sudah berjalan saya akan lindungi anak saya," kata D.
Dia memastikan, tidak ada kata damai untuk penyelesaian masalah ini. Sebab, pelaku harus mendapatkan hukuman setimpal karena sudah melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur.
"Tidak ada kata damai hukum harus tetap ditegakkan, jangan sampai lagi ada korban-korban berikutnya," tegasnya.
D mengaku, sebelum dia melaporkan kasus ini ke polisi, keluarga terduga pelaku sempat mendatangi rumahnya.
Tetapi pada saat itu, ibu terduga pelaku bersama satu orang kakaknya tidak dapat memberikan solusi yang konkret.
Baca juga: Berkumur dan Gosok Gigi Siang Hari di Bulan Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa?
Baca juga: Polrestro Jakarta Timur Sediakan 100 Paket Makanan Siap Saji Untuk Sahur dan Buka Puasa
Baca juga: Obat Tradisional untuk Gusi Bengkak, Bahan Mudah Ditemukan di Dapur!
"Datang ke rumah berikut dengan kakaknya saya komunikasi tapi tidak ada pertimbangan positif yang terjadi," ucapnya.
Dia meminta, seluruh elemen masyarakat dapat membantunya mengawal kasus ini sampai tuntas.
Sebab, jangan sampai ada intervensi kepada penegak hukum menyusul kedudukan ayah dari terduga pelaku yang merupakan anggota DPRD Kota Bekasi.
"Saya minta untuk dibantu mengawal ini, saya masih percaya tiang hukum Indonesia masih berdiri kokoh," tegasnya.