Lika-liku Putri Tukang Sayur Lulus Tes Akpol Kini Jabat Kasat Narkoba: Awalnya Minder
Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Iptu Septia Intan Putri berhasil melawan rasa mindernya saat tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tidak sampai di situ, Septia pun mengatakan bahwa Ia sempat merasa minder ketika orang lain yang juga ikut tes datang diantar oleh orang tua.
Kemudian ada pula yang diantar menggunakan mobil, sementara dirinya datang sendiri dan menggunakan angkot.
"Awalnya minder karena yang ikut kayak nya orang-orang kaya, diantar orang tua pakai mobil, sedangkan saya hanya naik angkot, bahkan tidak ada yang saya kenal satu pun," ungkapnya.
"Alhamdulillah bisa melewati semua proses itu. Atas izin Allah waktu tes tahun 2011 diberi kemudahan dan kelancaran hingga lulus masuk Akpol. Bahkan banyak yang nanya habis berapa, sama sekali saya tidak ada mengeluarkan biaya," tambahnya.
Kini Iptu Septia Intan Putri mencuri perhatian banyak orang.
Berparas cantik dan menawan, serta kesederhanaan dalam berpenampilan membuat sosok Septia menjadi panutan bagi rekan-rekan lainnya.
Septia, merupakan polwan cantik yang lahir di Payakumbuh, 1 September 1993 silam.
Kini sudah hampir satu tahun Ia menjabat sebagai Kasatres Narkoba Polres Tanjabbar.
Usut punya usut, menjadi seorang polwan adalah impian yang disematkan oleh Septia sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Baca juga: Berkeliling di Masjid Jami Al Anwar: Ada Makam Pendiri Masjid Tertua di Jakarta Timur
Baca juga: Cegah Warga Mudik Lebaran, Begini Siasat Pemprov DKI Jakarta: Pos Penyekatan Dijaga Ketat
Septia yang mengenakan hijab selama keseharian termasuk dalam bertugas ini sudah dari SMP mengimpikan dirinya untuk mengenakan seragam lengkap menjadi seorang polwan.
Bersikap tegas namun tetap di pandang cantik adalah cita-cita yang ingin diraih pada saat itu.
"Menjadi polisi karena memang cita-cita dari SMP, dan melihat sosok polwan keren-keren dan cantik-cantik. Jadi Ingin merasakan bagaimana ya kalo jadi ibu polwan itu, bisa ngak ya?. Jadi kalo setiap ada yang nanya cita-cita nya apa, saya selalu jawab polwan,"ujar Septia yang merupakan lulusan dari SMP N 01 Kecamatan Payakumbuh, belum lama ini.
Dilanjutkan Septia bahwa sebetulnya dirinya sendiri pada waktu itu tidak mengetahui apa tugas menjadi polwan, bahkan proses untuk menjadi seorang polwan sendiri dirinya tidak mengetahui.
Pada saat itu, ia hanya menginginkan untuk menggunakan seragam lengkap polisi dan berjiwa tegas namun tetap cantik di pandang.
Septia yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Yendri dan Ibu Yusmanidar.