Ramadan 2021
Polresta Tangerang Gelar Operasi Selama 2 Pekan, Premanisme Sampai Prostitusi Jadi Sasaran Razia
Polresta Tangerang menyasar tindakan premanisme di Kabupaten Tangerang selama dua pekan mendatang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polresta Tangerang menyasar tindakan premanisme di Kabupaten Tangerang selama dua pekan mendatang.
Aksi berantas premanisme tersebut digelar dalam Operasi Bina Kusuma Maung 2021 yang dilaksanakan selama 15 hari sejak tanggal 19 April sampai 3 Mei 2021.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menjelaskan, beberapa tindakan yang menjadi sasaran target operasi antara lain premanisme, pelaku prostitusi.
Kemudian pengguna dan pengedar minuman keras, dan pelaku tindak pidana ringan.
"Sedangkan untuk benda meliputi senjata api dan senjata tajam serta alat yang berkaitan dengan tindak pidana," jelas Wahyu, Selasa (20/4/2021).

Beberapa tempat pun tak luput jadi target Operasi Bina Kusuma Maung 2021.
Seperti terminal, pasar, pusat perbelanjaan atau mal, pusat keramaian, hotel, tempat hiburan maupun tempat yang digunakan untuk perjudian dan prostitusi.
Baca juga: Ramai Aksi Anarkis dan Premanisme saat Ramadan di Tangerang, Polisi Sisir Kegiatan Masyarakat
Baca juga: Sekolah Inklusi Segera Didirikan di Kota Tangerang, Akan Dibangun Disetiap Kecamatan
Baca juga: Kota Tangerang Segera Bangun Asrama Haji Pertama di Banten, Ini Perkiraan Lokasinya
"Juga warung atau tempat tertentu yang dijadikan tempat penjualan miras," sambung Wahyu.
Wahyu menyebut, cara bertindak dalam kegiatan Operasi Bina Kusuma Maung 2021, adalah dengan kegiatan sambang atau kunjungan.
"Dan tentunya razia-razia ke tempat atau lokasi yang ditengarai sebagai tempat kegiatan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat yang menjadi fokus operasi ini," tutup Wahyu.
Polisi Sisir Kegiatan Masyarakat
Polresta Tangerang mulai bergerak menjaring kegiatan masyarakat yang mengganggu ketertiban selama bulan suci Ramadan 1442 H.
Seperti diketahui, setiap datangnya bulan suci Ramadan selalu diwarnai oleh perang sarung, perang petasan, SOTR berujung anarkis, pesta kiras dan lainnya.
Operasi tersebut dinamakan Operasi Bina Kusuma Maung 2021 untuk menekan angka gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menerangkan, operasi tersebut untuk menyekat tindakan premanisme, tindakan negatif pelajar, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba.
Kemudian kekerasan dalam rumah tangga, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Juga untuk mencegah perkelahian antar kelompok masyarakat atau tawuran dan pencegah penyakit masyarakat," jelas Wahyu kepada awak media, Selasa (20/4/2021).
Operasi Bina Kusuma Maung 2021 sendiri dilaksanakan selama 15 hari, dimulai 19 April hingga 3 Mei.
Menurut Wahyu, yang melatarbelakangi dilaksanakannya operasi lantaran Tangerang merupakan wilayah strategis yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup pesat.
Baca juga: Sekolah Inklusi Segera Didirikan di Kota Tangerang, Akan Dibangun Disetiap Kecamatan
Baca juga: Kota Tangerang Segera Bangun Asrama Haji Pertama di Banten, Ini Perkiraan Lokasinya
Baca juga: Wali Kota Akui Pertumbuhan Covid-19 di Kota Tangerang Terus Melambat
"Hal itu kemudian diimbangi dengan angka kriminalitas yang bila tidak yang diantisipasi akan menghambat pertumbuhan ekonomi," ucap Wahyu.
Hal lainnya, adalah adanya pengangguran akibat keterbatasan lapangan kerja khususnya di masa pandemi Covid-19.
Kondisi itu kemudian semakin parah dengan gaya hidup tinggi.
Baca juga: Pemkot Tangerang Resmi Mengeluarkan Surat Larangan Mudik 6-17 Mei 2021
Sehingga menjadi penyebab munculnya aksi premanisme dan kejahatan jalanan, prostitusi, dan pengamen atau pengemis jalanan.
"Kemudian juga antisipasi karena banyaknya para pendatang dari berbagai daerah yang mencari lapangan pekerjaan di wilayah Tangerang dengan tidak dilengkapi keahlian dan persyaratan khusus seperti ijazah secara formal dan minim skill," ungkap Wahyu.