Hari Kartini
Evelyn, Penyelam Wanita di JAQS : Perempuan Itu Tidak Lemah, Perempuan Itu Kuat
Bagi Evelyn, tak ada perempuan yang lemah. Semua perempuan, memiliki kekuatan yang besar untuk terus berkarya
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG DUREN - Setiap tanggal 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini untuk mengenang jasa R.A Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Sosoknya yang tangguh dan penuh semangat, menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan di masa kini.
Termasuk bagi Evelyn, seorang penyelam yang setiap harinya bertugas merawat sekaligus memberikan makan ikan-ikan, serta menjaga kebersihan akuarium raksasa di tempat wisata sekaligus kawasan konservasi Jakarta Aquarium & Safari (JAQS).
Bagi Evelyn, tak ada perempuan yang lemah. Semua perempuan, memiliki kekuatan yang besar untuk terus berkarya dimanapun tempatnya.
Seperti yang digambarkan oleh sosok R.A Kartini.
"Perempuan, sering dipandang fisiknya lemah dan segala macam. Tapi perempuan itu kuat, di luar sana banyak perempuan-perempuan kuat," katanya, Rabu (21/4/2021).

Ketangguhan dan kekuatan tersebut, dibuktikan Evelyn lewat pekerjaannya saat ini.
Jika pekerjaan sebagai penyelam itu kebanyakan digeluti oleh laki-laki, tetapi tidak baginya.
Evelyn bisa menghabiskan waktu hingga 1,5 jam di dalam air demi merawat ikan-ikan, juga memberi makan ikan tersebut.
Mulai dari hiu, ikan pari, dan banyak jenis ikan lainnya.
Memang, diakui Evelyn pekerjaannya ini bukan pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan kekuatan secara fisik serta keterampilan yang cukup untuk berada di bawah air.
Kedinginan, atau digigit ikan, sudah biasa baginya.
Apalagi ia juga harus membawa beban berupa peralatan selam yang beratnya bisa mencapai 11 kilogram, setiap kali melakukan penyelaman.
Tetapi semangat dan ketangguhannya, membawa Evelyn untuk terus merawat ikan-ikan di dalam akuarium raksasa dengan baik.
Kecintaannya pada dunia bahari, membuat Evelyn mencintai profesinya.
“Dahulu saat zaman kuliah saya iseng mengikuti unit kegiatan mahasiswa diving, di situ saya mempelajari kemampuan untuk menyelam dengan baik, ketika benar-benar dapat menggunakan skill tersebut untuk mengeksplorasi dunia bawah laut Indonesia, saya jatuh cinta dan ingin mengenal lebih jauh lagi mengenai ekosistem laut," kata dia.
"Sehingga di sinilah saya, bekerja di akuarium untuk mengenalkan dunia bawah laut kepada mereka yang belum pernah merasakannya secara langsung,” ujarnya.
Evelyn, sebenarnya memiliki latar belakang pendidikan di bidang pariwisata.
Namun, saat zaman kuliah ia sering mengikuti unit kegiatan diving sehingga kemudian mengemarinya.
Profesinya saat ini, mungkin merupakan profesi yang jarang dilirik kaum perempuan.
Sebab, membutuhkan fisik yang kuat.
Mulai dari mengangkat tabung oksigen, suhu air yang cukup dingin, berenang dalam waktu yang lama, serta tuntutan waktu kerja yang sangat ketat dan diikuti standart yang tinggi demi kesehatan dan keselamatan hewan-hewan di dalam air.
Namun, meski pekerjaannya cukup berat tetapi Evelyn punya semangat dan kegigihan yang kuat.
Baginya, kaum perempuan dapat memainkan peran dalam profesi Aquarist dengan baik dikarenakan perempuan cenderung lebih teliti terhadap hal-hal kecil.
Baca juga: Polisi Masih Buru Pelaku Perampokan Disertai Penembakan di Jatinegara
Baca juga: Polda Metro Jaya Siapkan Sanksi Bagi Warga yang Masih Nekat Gelar Takbiran Keliling
Baca juga: Lisbet Sosok Kartini Masa Kini, Keliling Jajakan Kopi Menerjang Terik Demi Kuliahkan Buah Hati
Misalnya ia dituntut untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku biota laut, penyakit, dan kotoran pada exhibit.
Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kesejahteraan kehidupan biota-biota laut. Kemampuan tersebut membuat kaum perempuan dapat berkontribusi besar dalam menjaga kelestarian satwa.
"Tapi sekali lagi, diluar sana banyak perempuan-perempuan kuat, dan mereka bisa bekerja fisik berat. Menguras tenaga, fisik, juga mental. Semoga kedepannya, semakin banyak kesetaraan laki-laki dan perempuan," imbuhnya.