Tangis Wanita Ini Pecah saat di Rumah Korban KRI Nanggala, Istri Kolonel Harry Tabah Ditinggal Suami
Seorang reporter TV tak bisa menahan tangis saat mengabarkan informasi terbaru terkait peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.
Ketika mengantar, istri dan Kolonel Harry Setiawan bahkan sempat foto selfie berdua.
"Beliau menceritakan bahwa hari Senin, kolonel Harry Seriawan ini diantar oleh istri untuk bertugas ke Selat Bali dan Banyuwangi.
Masih sempat berfoto-foto bersama. Dan foto-foto tersebut juga sempat ditunjukkan ke saya. Bagaimana istri dan Kolonel Harry masih berinteraksi," tutur Fatma Ayu lagi masih menangis.
Yang makin membuat reporter TV ini menangis, adalah karena meski KRI Nanggala 402 ini sudah dinyatakan tenggelam.
Sang istri justru masih aktif kirim chat WhatsApp kepada suami tercintanya, Kolonel Harry Setiawan.
Baca juga: Optimisme Persija Jakarta Bisa Kalahkan Persib Bandung, Ferry Paulus: Piala Kami Bawa ke Jakarta
Meskipun tahu, chat tersebut hanya dikirim centang satu, namun sang istri tetap berharap adanya keajaiban.
"Dan yang membuat saya masih merasakan duka adalah, sampai saat ini sang istri masih berinteraksi dengan suami lewat WhatsApp. Meski pesan tersebut tidak pernah terbalas hingga saat ini," tambah sang reporter.
Dalam caption postingannya, sang reporter mengaku tidak mau mengorek berita lebh dlam soal perasaan dan duka dari para keluarga korban.
Ia mengaku hanya mendengarkan curhartan pilu pra korban kapal selam KRI Nanggala 402.
"Duduk, Diam, Mendengarkan.
Itulah yang saya lakukan.
Tidak berniat mengorek berita dari keluarga.
Hanya ikut duduk dengan kerabat Komandan untuk mendoakan.
Tak berselang lama, istri pun datang. Waktu itu memang saya sedang sendirian. Saya berniat untuk langsung berpamitan, setelah saya mengucapkan turut merasakan kesedihan yang mendalam kepada beliau.
Belum, saya belum jadi pulang.
Kami memang tidak saling mengenal, tapi beliau menceritakan banyak hal dari apa yang dirasakan, dilakukan, dan diimpikan.
Air matanya tidak pernah jatuh ketika bercerita. Ada pancaran kekuatan. Sudah lelah, masih banyak yang diperjuangkan, katanya.
.
Terima kasih Ibu, yang telah mengizinkan saya menjadi pendengar selama kurang lebih 30 menit lebih lamanya. Terima kasih sudah menunjukkan foto-foto kebersamaan bersama keluarga, bahkan sebelum keberangkatan #KRINanggala402 dari Koarmada II Surabaya.
Komandan, seluruh kru, dan keluarga adalah orang baik.
Selalu ada jalan untuk orang baik.
Kami tidak pernah putus untuk mendoakan.
Takdir Allah tidak pernah salah dan selalu terbaik. Doa untuk semua kebaikan.
#TabahSampaiAkhir, adalah nyata..
Tidaklah pernah sia-sia," pungkas sang reporter TV.