Ramadan Story
Perjalanan Sofian Rasidin Memeluk Islam: Banyak Godaan, Mimpi, dan Kekuatan Doa Ikut Berperan
Meski sang ayah, Haji Ramli adalah seorang mualaf tetapi keturunannya tak ada yang langsung memeluk Islam sejak lahir.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
"Dia tau, di salat ada ucapkan kalimat syahadat. Secara gak langsung, saya sudah Muslim. Di sisi lain, dia tau anak almarhum (Haji Ramli) gak ada yang muslim dari lahir. Dia suruh saya tanya almarhum (ayah)," katanya.
Kala itu, Haji Rasidin bertanya kepada Sofian mengenai niatan dirinya ingin belajar salat.
Sofian berujar, ingin meminta hidayah atas kebimbangannya selama ini.
Baca juga: Wagub DKI Bantah Klaster Perkantoran Melonjak Akibat Pelonggaran Aturan Selama Ramadan
Baca juga: Jaksa Bakal Hadirkan Saksi Ahli dalam Sidang Lanjutan Kerumunan Petamburan
Baca juga: Porsche yang Terobos Jalur Busway Dikemudikan Mahasiswi, Kini Mobilnya Disita Polisi
"Kata dia, kalau kamu mau cari hidayah, kamu zikir aja. Lalu saya diajarin. Almarhum ajarin saya, sebelum zikir baca niat. Niat kamu apa? Ingin cari hidayah agar diberi petunjuk. Ya sudah," imbuhnya.
Selama berbulan-bulan lamanya, Sofian mulai terbiasa dengan berzikir dan berdoa.

Lewat sebuah mimpi, Sofian mengatakan telah mendapatkan jawaban atas kebimbangannya selama ini.
Kala itu, ia mendapat sebuah mimpi sedang menempuh perjalanan dengan ke 4 orang temannya yang memiliki keyakinan berbeda-beda.
Mereka adalah pemeluk Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Namun di tengah perjalanan, mobilnya justru diterjang badai.
Di antara seluruh penumpang mobil, hanya ia yang berhasil menembus badai tersebut.
Sofian pun dituntun sampai ke sebuah tempat yang bercahaya.
"Begitu saya sampai, putih semua. Sinarnya tidak seperti sinar matahari yang silau. Sepanjang mata memandang, putih semua," beber dia.
"Saya tengok sebelah kanan sopirnya enggak ada. Saya tengok belakang, temen saya juga gak ada."
Baca juga: Makam Mbah Datuk Banjir Leluhur Lubang Buaya, Pantangan Khusus untuk Aparat, Bila Melangggar Benjol
"Hanya di depan ada orang jubah putih, bukain pintu (mobil). Pas saya keluar, saya lihat ada tangga, di ujung atas itu adalah pintu gerbang."
"Lalu orang itu memberi saya jawaban atas doa saya. Dia bilang 'kalau kamu mau masuk gerbang itu, kamu bisa masuk dan kamu boleh masuk. Tapi belum waktunya masuk."
