Ketika Uang Rp 5000 Lebih dari Harga Pertemanan, Penjaga Palang Kereta Liar Bunuh Rekan Kerjanya
Apa mau dikata ketika uang sebesar Rp 5000 seharga lebih dari pertemanan hingga hilangnya nyawa.
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Apa mau dikata ketika uang sebesar Rp 5000 seharga lebih dari pertemanan hingga hilangnya nyawa.
Hal itulah yang dilakukan seorang penjaga perlintasan rel kereta liar di Jalan Bandengan Utara, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Hanya karena penghasilannya tiap harinya selisih Rp 5000 dengan pekerja yang lain, Agus (40) nekat membunuh Ardi Andi (56) yang merupakan koordinator di tempat kerjanya.
Agus mengaku kesal karena selama dua tahun bekerja, uang yang didapat dari korban setiap harinya berbeda dengan pekerja lain.
Dia memang selama ini tak pernah berani bertanya hingga akhirnya pada 15 April 2021, dia menumpahkan semua emosinya kepada korban.
Di bantaran rel dekat tempatnya bekerja, peristiwa pembunuhan itu terjadi.
Baca juga: WNI dari India Lolos Karantina Bayar Rp6,5 Juta, Ayah-Anak yang Ngaku Petugas Bandara Disebut Mafia
Semuanya diawali cekcok mulut terlebih dahulu dan perkelahian sebelum kemudian pelaku menusukan pisau ke tubuh korban.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo menjelaskan bahwa pelaku sudah dua tahun bekerja sebagai penjaga di perlintasan palang kereta api liar di kawasan Pekojan.
Selama bekerja itu, AGS mengaku selalu mendapatkan pembagian jatah yang tidak adil dari korban yang menjadi koordinator di sana.
Dalam seharinya rekan AGS lainnya bisa mendapatkan Rp 70.000 dari menjaga rel kereta sedari pukul 07.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Baca juga: Nathalie Holscher Curhat Masalahnya ke Media Sosial, Sule Anggap Wajar: Dia Baru Berumah Tangga
Baca juga: Dapat Orderan Sate Misterius, Penerima Tak Mau Terima, Justru Anak Ojol Meninggal usai Menyantapnya
Baca juga: Bongkar Sifat Nathalie Holscher di Rumah, Rizky Febian Akui Sayang Ibu Sambung: Pengganti Mamah
Namun, berbeda dengan empat rekan lainnya, AGS hanya mendapatkan Rp 65.000 dari korban Ardi Andi.
"Apalagi sehari sebelum kejadian penusukan tersebut, tersangka juga ditagih oleh istrinya terkait THR keperluan lebaran," ujar Ady dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (26/4/2021).
Karena merasa tertekan dengan hal itu, Kamis (15/4/2021), AGS menanyakan terkait pemotongan uang jatah Rp 5.000 kepada korban Ardi Andi.
Saat itu korban tidak terima ditanya hal seperti itu.
Keduanya pun terlibat cekcok di tempat biasa mereka menjaga perlintasan kereta.