Ramadan Story
Jauh dari Keluarga, Begini Cara Lurah Kayu Putih Tetap Dekat saat Sahur dan Buka Puasa
Jauh dari keluarga, Lurah Kayu Putih Artika Ristiana miliki cara sendiri untuk selalu dekat dengan orang tua dan tiga adiknya saat sahur serta berbuka
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Jauh dari keluarga, Lurah Kayu Putih Artika Ristiana miliki cara sendiri untuk selalu dekat dengan orang tua dan tiga adiknya saat sahur serta berbuka puasa.
Berada jauh dari sanak keluarga tak menjadi alasan untuk tak berkomunikasi dan dekat secara batin.
Artika misalnya. Meski menjabat sebagai seorang lurah dan tinggal di Jakarta, ia tak melupakan sanak keluarganya yang berada di Jawa Tengah.
Oleh sebab itu di momen Ramadan 2021 ia menyempatkan diri untuk melakukan komunikasi secara virtual atau melalui aplikasi WhatsApp grup.
"Tentunya tiap Ramadan rindu berkumpul dengan sanak keluarga. Jadi di tiap momen Ramadan kita selalu komunikasi virtual," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (28/4/2021).
Bukan sekedar komunikasi virtual biasa, Artika dan keluarga selalu kompak saling menghubungi ketika sahur dan buka puasa tiba.
Seolah sahur dan buka puasa bersama, komunikasi virtual berlangsung sampai semuanya selesai menyantap makanan.
Baca juga: Gubernur Anies Mau Sulap Kota Tua - Pelabuhan Sunda Kelapa Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Baca juga: Terungkap! Joki di Bandara Soetta yang Loloskan 7 WNA India Tanpa Karantina Menggunakan Pass Asli
Baca juga: Dituduh Babi Ngepet karena Sering di Rumah dan Banyak Duit, Seorang Ibu Murka: Saya Bisa Melaporkan
"Sekarang kan ada larangan mudik. Jadi ini memang menjadi cara yang pas untuk kita sekeluarga bisa berkomunikasi. Jadi walaupun terpisah jarak tapi terasa dekat karena sahur dan buka puasa bareng dengan virtual. Jadi itu jadi kebiasaan yang bisa jadi cara sendiri untuk kita sekeluarga saling dekat," lanjutnya.
Sudah puasa sejak dini
Berbagi trik soal kedekatannya dengan keluarga, rupanya Artika sudah berpuasa penuh sedari kecil.
Artika mengatakan sudah berpuasa penuh sedari masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD).
Meski rasa lapar kerap menghampiri ketika siang hari, nyatanya ia mampu melewati itu semua dengan mulus.
Selain dukungan dari orang tua, Artika menuturkan ada hal lain yang menjadi penyemangatnya, yakni hadiah buku yang menanti.
Yap, sejak kecil, ibu dua anak ini memang hobi membaca buku, terutama buku cerita nusantara.
"Kalau aku puasa full sudah dari SD. Tapi kalau sudah pukul 12.00 WIB suka lapar tapi orang tua selalu support. Katanya ayo kalau puasa full nanti dikasih hadiah. Nah karena aku suka buku makanya dibeliin buku," ujarnya.
Kala itu, hobinya membaca buku dijadikan orang tuanya sebagai semangat berpuasa.
Baca juga: Selama Pandemi, 21 Pondok Pesantren di Depok Jadi Klaster Covid-19, 485 Santri Positif dan Diisolasi
Usai berhasil melewati satu bulan penuh, Artika bebas memilih buku cerita yang dia mau.
Bahkan, orang tuanya kerap memberi kejutan dengan membelikan dia buku-buku baru.
"Bukunya lebih ke buku cerita karena menyesuaikan dengan usiaku. Ketika SMP aku suka novel. Pas SD suka buku cerita nusantara. Aku dibelikan buku yang tebal," lanjutnya.
Guna menjaga puasanya tetap penuh dalam satu bulan, Artika pun membuka kembali buku koleksinya
Buku cerita yang pernah dibacanya kembali diulang dan dihayati kembali.
Ia menyebut cara tersebut sangat ampuh karena membuat waktu berjalan seolah cepat.
"Buku-buku itu juga menjadi pengalih bhat aku. Pas lagi lapar ya aku bawa buku aja dan ternyata waktu kayak berjalan cepat," katanya.
Selanjutnya, bila masih sore ia akan menghabiskan waktunya dengan bermain bersama tiga saudaranya.
Kemudian membantu ibunya untuk memasak jelang waktu berbuka.
Sebagai sulung dari empat bersaudara, ia ingin menjadi contoh yang baik untuk ketiga adiknya.
Membiasakan diri dengan hal yang baik membuatnya kian senang.
Baca juga: Gubernur Anies Mau Sulap Kota Tua - Pelabuhan Sunda Kelapa Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
"Kemudian menghabiskan waktu dengan membaca buku dan mengalihkan dengan main bersama adik dan membantu mama masak," ucapnya.
Menu favorit
Menjalani hidup di keluarga yang sederhana, membuat Artika tak membiasakan dirinya dengan hal yang berlebih, termasuk dalam hal makanan.
Perkara makanan untuk sahur dan berbuka, Artika memang memiliki menu favorit.
Namun tak disangka menu tersebut justru mudah didapatkan dan sangat terjangkau.
Telur. Yap, telur menjadi makanan favoritnya.
Dikocok dalam sebuah wadah, telur dadar menjadi makanan yang wajib tiap kali ia sahur.
"Aku suka telur dadar untuk sahur. Tapi kalai buka puasa, mungkin sama ya dengan yang lain, teh manis hangat, kurma, lalu es buah," katanya.
"Namun yang pasti harus ada sayur dan buah. Minum air putih jangan lupa, biar ga dehidrasi. Simpel dan enggak harus mahal, tapi harus bisa support tubuh kita untuk aktivitas seharian," tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/lurah-cipete-utara-nurcahya-12.jpg)