Fakta Baru Ledakan Petasan Rakitan yang Tewaskan Kakak Beradik, Potongan Kaki Terpental 100 Meter

Sejumlah fakta baru terkait ledakan petasan rakitan yang menewaskan dua orang di Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Ponorogo terungkap.

Editor: Suharno
Polsek Sukorejo
Diduga karena ledakan petasan, dua warga Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo meninggal dunia, Selasa (27/4/2021) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah fakta baru terkait ledakan petasan rakitan yang menewaskan dua orang terungkap.

Korban ledakan petasan rakitan yakni dua orang yang merupakan kakak beradik berinisial SN (23) dan SM (21).

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/4/2021) di Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Ponorogo.

Setelah dilakukan olah TKP, polisi mengungkap beberapa fakta baru dalam insiden ini.

Dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi, diketahui petasan yang meledak itu berukuran jumbo dan terbuat dari kaleng cat berukuran lima hingga 25 kg.

Seorang warga bernama Toro (24) mengatakan, korban saat itu sedang meracik petasan yang rencananya akan dipasang di balon udara dan diterbangkan saat Idulfitri nanti.

TONTON JUGA:

Sebelumnya SN dan SM sudah pernah meracik petasan, namun tak sebesar tahun ini.

Biasanya keduanya meracik petasan dan mengaduknya menggunakan tangan.

Baca juga: 2 Pemuda Tewas Akibat Ledakan Petasan, Satu Korban Terpental ke Atap Rumah, Korban Lain Mengenaskan

Tetapi karena petasan kali ini cukup besar dan banyak, mereka mengaduk serbuk mesiu di dalam kaleng menggunakan mesin bor.

Ia menduga, adukan itu mengakibatkan petasan meledak di dalam rumah.

Soal ledakan itu, Rena Aminin (31) mengaku sempat mendengar suara ledakan sekira pukul 22.00 WIB.

Padahal jarak rumahnya dengan lokasi kejadian sejauh tiga km.

Baca juga: Terjawab Kenapa Babi Bisa Muncul di Perkotaan Sawangan Kota Depok, Si Biang Kerok Beli Secara Online

Ledakan itu langsung meluluh lantakan rumah, tembok lantai dua jebol, genting pecah dan galvalum rumah berhamburan.

Kondisi rumah di Ponorogo pasca ledakan besar yang diduga dari petasan, dua orang tewas saat kejadian
Kondisi rumah di Ponorogo pasca ledakan besar yang diduga dari petasan, dua orang tewas saat kejadian (Polsek Sukorejo Via Tribun Madura)

Saat ditemukan, kedua korban terpental dari titik ledakan.

Sementara itu, Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Aziz mengatakan, jasad korban SN ditemukan dalam kondisi tak utuh.

Sedangkan jasad SM ditemukan utuh.

Baca juga: Jadwal Anime One Piece 972, Akhir Pertarungan dan Hidup Kozuki Oden Menghadapi Kaido dan Orochi

Pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti berupa bubuk mesiu, bahan-bahan kimia cair dan selongsong petasan yang masih kosong.

Ia juga menyita puluhan meter gulungan plastik yang diduga akan dijadikan balon udara serta daun kelapa kering yang akan digunakan untuk menerbangkan balon.

Aziz mengatakan, ledakan terdengar hingga radius tujuh km.

Kaki terpental 100 meter

Satu di antara dua warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo ditemukan tak utuh seusai terkena ledakan, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Muncul Meme Kocak Tentang Heboh Babi Ngepet di Sawangan Kota Depok, Ada Pat Kay hingga Freddie Jones

Warga tersebut yakni Sunardi (23) yang kakinya ditemukan berbeda lokasi dengan tubuh korban.

Pihak kepolisian menduga, Sunardi kala itu tengah meracik petasan dengan cara mengapit menggunakan kaki.

Dikutip dari Surya.co.id, Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis mengungkapkan, tubuh korban Sunardi hancur.

Azis mengungkapkan, kaki Sunardi terpisah dari tubuhnya seusai ledakan terjadi.

Baca juga: Kadus Perempuan Dibunuh Tetangganya Karena Pengecoran Jalan Tidak Sampai di Depan Rumahnya

Pihak kepolisian menduga, hancurnya tubuh Sunardi dikarenakan racikan petasan diapit di kakinya.

Sehingga, saat adanya gesekan antara mesin dengan tempat mengaduk, tubuh korban hancur.

Azis mengungkapkan, saat olah TKP pihak kepolisian sudah menemukan sejumlah bagian tubuh Sunardi dan dikumpulkan menjadi satu.

Azis mengungkapkan, ada seorang warga yang juga menemukan bagian tubuh Sunardi.

Bagian tubuh tersebut ditemukan di belakang rumah korban dengan jarak sekira 100 meter.

"Ada yang ditemukan di belakang rumah ada juga yang ditemukan masyarakat. Jarak ditemukannya dari rumah korban perkiraan sekitar 100 meter," jelas Azis.

"Mungkin tidak bisa selengkap sedia kala karena kakinya hancur. Kami juga minta masyarakat sekitar kalau menemukan kita jadikan satu," terang Azis.

Sementara itu, korban kedua yakni Samuri (21) yang juga terkena ledakan dari racikan petasan tersebut.

Azis mengungkapkan, bagian tubuh Samuri ditemukan masih lengkap.

"Kami mengimbau dengan kejadian ini masyarakat bisa jera dan tidak membuat balon udara karena efeknya bisa gini juga," terangnya.

(Tribun Video/Surya)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved